Liputan6.com, Jakarta - Diabetes, atau diabetes melitus, menjadi kondisi kesehatan kronis yang semakin merajalela di seluruh dunia. Prevalensinya terus meningkat dari waktu ke waktu, mengancam kesejahteraan jutaan individu. Namun, apa sebenarnya diabetes itu dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita?
Secara sederhana, diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin, hormon yang bertanggung jawab mengatur gula darah, atau tidak menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, gula darah dalam tubuh menjadi tidak terkontrol.
Baca Juga
Ada beberapa jenis diabetes, namun diabetes tipe 2 merupakan yang paling umum terjadi. Diabetes tipe 2 biasanya berkembang pada usia dewasa dan terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Diabetes tipe 2 juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Advertisement
Penting bagi kita untuk mewaspadai gejala diabetes dan memahami bagaimana penyakit ini dapat memengaruhi kehidupan kita. Oleh karena itu, ketahui beberapa tanda di tubuh yang bisa menjadi gejala diabetes, seperti melansir dari Times of India, Kamis (2/4/2024).
1. Penglihatan kabur
Penglihatan kabur adalah gejala yang muncul akibat peningkatan kadar gula darah yang sementara. Hal ini dapat memengaruhi lensa mata dan menyebabkan gangguan penglihatan. Kondisi ini dikenal dengan istilah retinopati diabetik.
Penting bagi kita untuk mengelola gula darah dengan efektif agar gejala ini tidak menjadi masalah jangka panjang. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani pemeriksaan mata secara teratur dengan dokter mata.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin ini, kita dapat mendeteksi masalah apa pun yang mungkin terjadi pada mata kita sejak dini. Selain itu, pemeriksaan mata juga dapat membantu memastikan bahwa mata kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
2. Mati rasa dan kesemutan pada kaki dan tangan
Neuropati diabetik adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kaki akibat kerusakan saraf yang disebabkan oleh paparan kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Gejala ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga meningkatkan risiko cedera karena penderita kesulitan merasakan perubahan suhu atau tekanan. Oleh karena itu, perawatan dan pemeriksaan kaki secara rutin sangat penting untuk mengatasi aspek diabetes ini.
Advertisement
3. Meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil
Diabetes dapat menyebabkan meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil karena ketidakmampuan tubuh mengatur gula darah. Hal ini mengakibatkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan gula, yang pada akhirnya meningkatkan produksi urine. Gejala ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan.
Jika seseorang mengidap diabetes, tubuhnya tidak mampu mengatur gula darah dengan efektif. Akibatnya, kadar glukosa dalam aliran darah meningkat. Ketika hal ini terjadi, ginjal berperan penting dalam menyaring kelebihan gula dan mengeluarkannya melalui urine.
Sebagai respons terhadap peningkatan produksi urine, seseorang dengan diabetes sering merasakan keinginan untuk buang air kecil secara berulang.
Gejala ini tidak hanya memengaruhi aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat mengganggu tidur seseorang. Bayangkan terbangun berkali-kali di malam hari hanya untuk pergi ke kamar mandi.
Tidak hanya mengganggu istirahat yang diperlukan tubuh, tetapi juga dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan. Kelelahan ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, baik dalam pekerjaan maupun aktivitas sosial.
Mengatasi gejala ini adalah salah satu aspek penting dalam pengelolaan diabetes. Mengendalikan kadar gula darah dengan diet yang sehat dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi rasa haus yang berlebihan dan frekuensi buang air kecil.
Selain itu, penting juga untuk mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter dan menjaga pola tidur yang baik untuk menghindari kelelahan yang berkepanjangan.
4. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan jelas pada pengidap diabetes dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Pada individu yang mengidap diabetes, tubuhnya tidak mampu menggunakan gula dalam aliran darah secara efektif untuk menghasilkan energi.
Ini disebabkan oleh kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk merespons insulin dengan baik. Sebagai akibatnya, tubuh mencoba untuk mengkompensasi kekurangan energi dengan memecah lemak dan otot sebagai sumber bahan bakar alternatif.
Proses pemecahan lemak dan otot ini akan mengakibatkan penurunan berat badan secara keseluruhan pada pengidap diabetes. Meskipun penurunan berat badan bisa terjadi secara bertahap, namun jika tidak ada perubahan dalam pola makan atau aktivitas fisik yang dapat menjelaskan penurunan berat badan tersebut, maka hal ini perlu menjadi perhatian serius.
Penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti masalah pada sistem pencernaan atau gangguan pada organ tubuh lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi pengidap diabetes untuk memperhatikan perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan jelas. Jika terjadi penurunan berat badan yang signifikan tanpa adanya perubahan gaya hidup atau pola makan yang dapat mempengaruhinya, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Advertisement
5. Lemas dan lelah
Kelelahan dan lemas yang terus-menerus dapat menjadi beban yang sangat mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kadar gula darah kita tinggi, tubuh kita tidak dapat memproses gula dengan efisien, sehingga energi yang seharusnya dihasilkan tidak dapat terpenuhi.
Akibatnya, kita merasa lelah dan lemah sepanjang waktu. Hal ini tidak hanya berdampak pada produktivitas kita, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi dan ketajaman pikiran kita.
Selain itu, kelelahan yang berkelanjutan juga dapat memengaruhi suasana hati kita. Ketika tubuh kita merasa terkuras, kita cenderung menjadi lebih mudah marah atau tersinggung. Hal ini dapat menyebabkan konflik dalam hubungan kita dengan orang lain, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman.
Selain itu, kelelahan yang terus-menerus juga dapat memengaruhi kualitas tidur, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Mengatasi kelelahan dan lemas akibat kadar gula darah tinggi sangat penting untuk menjaga kualitas hidup kita. Salah satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan mengatur pola makan kita. Mengonsumsi makanan yang rendah gula dan tinggi serat dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Selain itu, penting juga untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh kita memulihkan energi yang terkuras.