Terlihat Sepele, 7 Kebiasaan Gaya Hidup Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ginjal

Kurang minum air putih atau terlalu banyak mengonsumsi obat pereda nyeri, bisa membuat Anda berisiko terkena kanker ginjal. Berikut kesalahan gaya hidup yang harus Anda hindari.

oleh Bella Zoditama diperbarui 10 Jun 2024, 19:02 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 19:02 WIB
Terlihat Sepele, 7 Kebiasaan Gaya Hidup Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ginjal
Terlihat Sepele, 7 Kebiasaan Gaya Hidup Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ginjal - Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Tidak seperti kanker lain, kanker ginjal biasanya akan mulai berkembang secara diam-diam di sel-sel organ penting Anda tanpa menunjukkan gejala apa pun. Risiko kanker ini bahkan meningkat seiring bertambahnya usia serta faktor gaya hidup yang Anda jalani sehari-hari.

Dilansir dari Hindustan Times, Senin (10/6/2024), hampir 4.600 orang didiagnosis mengidap kanker ginjal pada tahun 2023 dan usia rata-rata saat didiagnosis adalah 65 tahun. Di mana perokok memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker ginjal dibandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali. 

Namun, jika Anda tidak merokok atau minum alkohol tapi memiliki kebiasaan gaya hidup yang bermasalah seperti makan tidak sehat dan tidak aktif, Anda juga berisiko besar terkena kanker ginjal seiring bertambahnya usia. Jenis kanker ginjal yang paling umum adalah renal cell carcinoma (RCC) yang mencakup sekitar 90% dari seluruh kasus.

"Ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring produk limbah dan kelebihan cairan dari darah, menjaga keseimbangan elektrolit, dan mengatur tekanan darah. Namun, kesehatan ginjal dapat terganggu oleh berbagai faktor, termasuk pilihan gaya hidup dan kondisi medis. Salah satu kekhawatiran tersebut adalah kanker ginjal, suatu kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel ginjal yang tidak normal," kata Dr. Raghunath S.K, Consultant dan Director of Uro-oncology and Robotic Surgery, HCG Cancer Centre, KR Road, Bangalore.

Meskipun kanker ginjal tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, penyakit ini dapat berkembang dengan cepat jika tidak ditangani, sehingga menimbulkan risiko kesehatan yang serius meningkatkan kesehatan ginjal dan mengurangi risiko kanker ginjal dan komplikasi terkait lainnya.

“Kanker ginjal sering dikaitkan dengan faktor-faktor seperti merokok, obesitas, dan kecenderungan genetik. Gejalanya meliputi darah dalam urine, nyeri punggung, penurunan berat badan dan kelelahan. Diagnosis melibatkan tes pencitraan. Pilihan pengobatan termasuk pembedahan, terapi bertarget, imunoterapi, dan partisipasi. Dalam uji klinis, disesuaikan dengan stadium kanker dan kesehatan pasien,” tambah Dr Raghunath.

Deteksi dini sangat penting untuk prognosis yang lebih baik. Ada tindakan pencegahan yang harus diikuti untuk menurunkan risiko kanker ginjal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gaya Hidup yang Meningkatkan Risiko Kanker Ginjal

Makanan Sehat
Ilustrasi makanan sehat. /Freepik by jcomp

Berikut kesalahan gaya hidup yang harus Anda hindari untuk menjaga ginjal Anda dari kanker seperti yang disarankan oleh Dr Raghunath SK:

1. Tidak mengonsumsi makanan seimbang

Prioritaskan pola makan yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta membatasi daging olahan, minuman manis, dan lemak tidak sehat. Makanan padat nutrisi ini menyediakan vitamin, mineral, dan antioksidan penting yang mendukung fungsi ginjal optimal dan mengurangi risiko kanker ginjal.

2. Berat badan berlebih

Bertujuan untuk menjaga berat badan yang sehat melalui olahraga teratur dan kebiasaan makan yang cermat. Berat badan berlebih dapat membebani ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal dan kanker.

Fokus pada konsumsi beragam makanan kaya nutrisi dalam porsi yang tepat untuk mendukung pengelolaan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.


3. Jarang minum air putih

Contoh ilustrasi minum air putih
Jika kamu sering minum air putih, kamu berarti sudah satu langkah lebih baik untuk meningkatkan kinerja otakmu (Foto: Unsplash,com/engin akyurt)

Hidrasi yang cukup sangat penting untuk fungsi ginjal yang baik dan pembuangan produk limbah dan racun dari tubuh. Minumlah banyak air sepanjang hari, minimal 8 gelas atau 2 liter, untuk menunjang kesehatan ginjal yang optimal. Selain itu, pantau juga warna urine Anda. 

4. Merokok dan alkohol

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kanker ginjal. Berhenti merokok dan mengurangi asupan alkohol dapat membantu melindungi ginjal Anda dan mengurangi risiko kanker.

Carilah dukungan dari profesional kesehatan atau kelompok dukungan jika Anda memerlukan bantuan untuk berhenti merokok atau mengurangi konsumsi alkohol.

5. Tidak menjaga tekanan darah

Tekanan darah tinggi seiring waktu dapat merusak ginjal, meningkatkan risiko penyakit ginjal dan kanker. Pantau tekanan darah Anda secara teratur dan ambil langkah-langkah untuk menjaganya. 

Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya dengan melakukan gaya hidup seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, manajemen stres, dan, jika perlu, pengobatan. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk panduan pribadi.


6. Kadar gula darah tinggi

Contoh ilustrasi alat pengukur kadar glukosa
Gula darah tinggi menjadi penyakit yang banyak diderita di Indonesia. (Foto: Pexels.com/PhotoMIX Company)

Penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal dan kanker. Pertahankan kontrol ketat terhadap kadar gula darah melalui diet, olahraga, pengobatan, dan pemantauan rutin.

Pantau asupan karbohidrat Anda, lakukan aktivitas fisik secara teratur, dan patuhi rencana pengelolaan diabetes Anda untuk meminimalkan risiko komplikasi ginjal.

7. Mengonsumsi terlalu banyak obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri tertentu yang dijual bebas, jika digunakan secara berlebihan, dapat membahayakan ginjal. Obat antiinflamasi nonsteroid atau Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) harus digunakan secukupnya dan di bawah bimbingan profesional kesehatan.

Pertimbangkan strategi manajemen nyeri alternatif seperti terapi fisik, terapi panas, atau akupunktur. Selalu ikuti petunjuk dosis yang dianjurkan dan hindari penggunaan NSAID jangka panjang tanpa pengawasan medis.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya