Liputan6.com, Jakarta Jazz Gunung Bromo 2024 kembali digelar dengan sukses di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, pada 19-20 Juli 2024. Festival musik ini, yang sudah memasuki edisi ke-16 sejak debutnya pada tahun 2009, menggabungkan keindahan alam Bromo dengan alunan jazz.
Tahun ini, Jazz Gunung Bromo menampilkan deretan musisi lokal dan internasional yang berhasil memukau 2.750 penonton di tengah udara dingin yang menyentuh kurang dari 10 derajat Celcius.
Baca Juga
Hari pertama festival dibuka dengan penampilan menawan dari Elfa’s Singers yang menyanyikan lagu-lagu populer mereka seperti "Prahara Cinta" dan "Pesta". Suara merdu yang dibawakan membawa penonton dalam suasana nostalgia, diikuti dengan kolaborasi unik dari Ring of Fire feat Brasszigur Brassband & Ndaru Ndarboy yang menggabungkan elemen musik etnik Nusantara dengan komposisi jazz.
Advertisement
Pada hari kedua, panggung Jazz Gunung Bromo 2024 diisi oleh Gigi Jazz Project yang membawakan aransemen ulang dari lagu-lagu legendaris mereka seperti "Janji", "Perihal Cinta", dan "Melayang". Penggunaan instrumen tiup menambah warna pada komposisi musik mereka.
Selain itu, Vina Panduwinata bersama FIERY menghadirkan suasana romantis dengan aransemen spesial yang memukau penonton.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan dukungan penuh untuk acara ini, dengan tujuan mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menilai bahwa acara seperti Jazz Gunung Bromo memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan baik lokal maupun internasional, sekaligus meningkatkan perekonomian setempat.
"Kami berharap Jazz Gunung Bromo dapat menjadi contoh bagi acara-acara lain dalam menggabungkan musik, seni, dan pariwisata untuk menciptakan pengalaman yang unik dan berdampak positif bagi ekonomi lokal," ujar Sandiaga.
Jadi wadah edukasi dan pemberdayaan ekonomi lokal
Lebih dari sekadar festival musik, Jazz Gunung Bromo juga menjadi wadah edukasi jazz dan pemberdayaan ekonomi lokal. Tahun ini, Jazz Gunung Indonesia kembali menggelar Bromo Jazz Camp pada 17-20 Juli 2024, bekerja sama dengan Legato Jazz Camp.
Program ini melibatkan musisi muda berbakat yang diberikan kesempatan belajar dan berkolaborasi dengan musisi internasional. Para peserta kemudian menampilkan hasil kolaborasi mereka di panggung utama Jazz Gunung Bromo 2024, memberikan pengalaman tak terlupakan.
Acara ini juga membawa dampak positif terhadap perekonomian lokal. Ribuan penonton yang hadir tidak hanya menikmati musik, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan sektor pariwisata dan usaha mikro di sekitar kawasan Bromo. Hal ini sejalan dengan visi Jazz Gunung Indonesia untuk memajukan ekonomi kreatif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui festival musik.
Advertisement
Suasana unik lokasi acara
Salah satu daya tarik utama Jazz Gunung Bromo adalah suasana unik yang ditawarkan lokasi acara. Kabut yang turun tiba-tiba selama pertunjukan menciptakan suasana magis yang tak terlupakan bagi penonton dan musisi. Atmosfer yang berbeda ini menjadikan Jazz Gunung Bromo salah satu festival musik paling romantis di Indonesia.
Keberhasilan Jazz Gunung Bromo 2024 semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu acara musik terkemuka di tanah air. Dengan komitmen terhadap keberlanjutan, edukasi musik, dan pemberdayaan lokal, Jazz Gunung Indonesia berharap dapat terus menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi industri musik dan masyarakat.
"Kami bangga dengan pencapaian tahun ini dan berharap Jazz Gunung Bromo dapat terus menjadi wadah bagi musisi untuk berkarya dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi penonton," tutur Sigit Pramono, founder Jazz Gunung Indonesia.