Liputan6.com, Jakarta Mi kuning kering sering menjadi pilihan praktis untuk diolah menjadi hidangan mi goreng atau tumis. Teksturnya yang kenyal dan cita rasanya yang gurih membuatnya digemari sebagai menu hajatan maupun bisnis catering. Namun, salah satu kelemahannya adalah mudah basi, terutama jika dibiarkan terlalu lama setelah dimasak.
Menurut pengguna YouTube Endang Mengge, teknik memasak mi kuning sangat berpengaruh terhadap daya tahan hidangan tersebut. Banyak orang masih menggunakan metode perebusan sebelum mengolah mi, padahal hal ini justru membuatnya lebih cepat basi. Endang pun membagikan cara memasak mi kuning agar lebih awet tanpa cepat berlendir.
Baca Juga
“Jadi mi itu sebelum diolah, sebelum dibumbui dalam jumlah yang banyak biasanya kan direbus, ini tidak direbus supaya mi nya tahan lama dan tidak cepat basi,” jelas Endang melalui kanal YouTube-nya.
Advertisement
Rendam Mi Kuning dengan Air Biasa
Dikutip pada Jumat (06/12), langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merendam mi kuning dalam air biasa, bukan air panas. Endang menjelaskan bahwa tekstur mi kuning kering sudah cukup tipis, sehingga akan melunak hanya dengan direndam. Rendamlah hingga teksturnya lunak dan setiap bagiannya terpisah, namun tidak sampai matang sepenuhnya.
Proses ini memastikan mi tidak terlalu lembek ketika diolah lebih lanjut. Hasilnya, mi yang sudah direndam akan lebih stabil ketika dimasak menjadi mi goreng atau tumis.
Advertisement
Tiriskan dan Tambahkan Minyak Goreng
Setelah direndam, segera tiriskan mi untuk mengurangi kelebihan air. Proses ini penting agar mi tidak terlalu lembap, yang bisa memicu pembusukan. Endang menyarankan untuk menambahkan sedikit minyak goreng secara bertahap sambil mengaduk mi hingga rata.
“Kunci rahasia supaya tidak lengket, minyaknya itu harus benar-benar rata,” ungkap Endang. Minyak goreng juga membantu mencegah mi saling menempel saat diolah menjadi masakan.
Kukus Mi di Panci yang Panas
Langkah berikutnya adalah mengukus mi yang sudah direndam dan ditiriskan. Gunakan panci kukusan dengan air yang sudah mendidih agar hasilnya sempurna. Kukus selama kurang lebih 25 menit, dan pastikan jumlah mi yang dikukus tidak terlalu banyak agar semua bagian matang merata.
Proses pengukusan ini berfungsi untuk memastikan mi matang secara perlahan tanpa kehilangan teksturnya. Selain itu, kukusan panas juga membantu menghilangkan kelembapan berlebih.
Advertisement
Dinginkan Mi di Wadah Lebar
Setelah mi selesai dikukus, segera angkat dan letakkan di atas tampah atau wadah lebar agar cepat dingin. Dengan cara ini, mi akan lebih kering dan tidak lembap, sehingga lebih tahan lama. Mi yang sudah didinginkan bisa langsung diolah menjadi berbagai hidangan sesuai selera.
Proses ini juga memudahkan penyimpanan jika mi ingin digunakan beberapa jam kemudian, baik untuk acara hajatan maupun bisnis catering.
Langkah Akhir: Olah Sesuai Kebutuhan
Mi yang telah melalui proses tersebut siap diolah menjadi berbagai hidangan. Mulai dari mi goreng hingga tumisan dengan aneka bumbu, hasil akhirnya lebih awet dan tetap lezat. Trik ini membuat mi tidak mudah basi bahkan setelah beberapa jam disajikan.
Menurut Endang, metode ini sangat cocok bagi pelaku usaha kuliner maupun yang ingin menyiapkan menu hajatan dengan efisien.
Advertisement
Pertanyaan Umum Seputar Trik Mengolah Mie Kuning
Apa penyebab mi kuning cepat basi? Perebusan sebelum pengolahan sering membuat mi kuning cepat basi karena air yang terserap memicu kelembapan berlebih.
Kenapa mi kuning direndam dengan air biasa?
Air biasa cukup untuk melunakkan mi kuning karena teksturnya yang tipis dan kecil.
Advertisement
Berapa lama mi kuning harus dikukus?
Mi kuning sebaiknya dikukus selama 25 menit di panci kukusan yang sudah panas agar matang sempurna.
Bagaimana cara mencegah mi kuning lengket saat diolah?
Tambahkan minyak goreng sedikit demi sedikit saat meniriskan mi, lalu aduk hingga rata.
Advertisement
Apakah trik ini cocok untuk bisnis kuliner?
Ya, metode ini membuat mi kuning lebih awet dan cocok untuk usaha catering maupun hajatan.