Liputan6.com, Jakarta - Cokelat menjadi camilan yang tak hanya digemari banyak individu, tetapi juga sering dianggap sebagai makanan yang memberi kebahagiaan.
Namun, meskipun cokelat kaya akan manfaat, terutama bagi kesehatan jantung dan mood, seperti pepatah yang mengatakan "segala sesuatu yang berlebihan tidak baik," konsumsi cokelat yang terlalu banyak dapat membawa dampak negatif.
Advertisement
Baca Juga
Jika dikonsumsi berlebihan, cokelat dapat memberikan efek buruk pada tubuh, terutama pada sistem saraf, kardiovaskular, serta dapat menyebabkan masalah pada pencernaan, bahkan gangguan tidur.
Advertisement
Oleh karena itu, ketahui beberapa dampak negatif dari makan cokelat berlebihan, seperti dilansir dari Live strong dan Oureverydaylife, Senin (10/2/2025).
1. Tingkatkan Risiko Kanker
Cokelat memang mengandung flavonoid, antioksidan yang dapat membantu melawan kanker. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam BMC Cancer pada Juli 2016 justru menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi cokelat berlebihan dengan peningkatan risiko kanker, khususnya kanker prostat.
Para peneliti mencatat bahwa kandungan karbohidrat tinggi pada banyak produk cokelat bisa menjadi salah satu penyebabnya. Oleh karena itu, cokelat bebas gula bisa menjadi pilihan yang lebih sehat, karena dapat memberikan manfaat kakao tanpa meningkatkan risiko obesitas dan kanker.
2. Risiko Diabetes
Cokelat, terutama yang mengandung gula tinggi, dapat meningkatkan asupan kalori dan gula dalam tubuh, yang berujung pada peningkatan risiko diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 seringkali terjadi pada individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Sebuah studi dari Universitas California yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada 2013 menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan, yang sering ditemukan pada cokelat, dapat meningkatkan potensi terkena diabetes.
Â
3. Penambahan Berat Badan
Cokelat mengandung kalori kosong, yang berarti mengandung banyak kalori tanpa memberi nilai gizi yang berarti. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Obesity pada Maret 2015 menemukan bahwa konsumsi cokelat berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama pada wanita pascamenopause.
Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam cokelat dapat berkontribusi pada penumpukan lemak tubuh yang berisiko menyebabkan obesitas.
Â
Advertisement
4. Sakit Kepala dan Migrain
Bagi sebagian individu, makan cokelat bisa memicu sakit kepala atau migrain. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang sudah rentan terhadap migrain.
Jika Anda sering mengalami sakit kepala setelah makan cokelat, coba kurangi konsumsinya dan lihat apakah gejala tersebut berkurang. Cokelat mengandung bahan yang dapat memperlebar pembuluh darah, yang bisa menjadi pemicu migrain pada sebagian individu.
Â
5. Nyeri Ulu Hati
Cokelat bisa menjadi penyebab utama timbulnya nyeri ulu hati atau heartburn. Menurut American Society for Gastrointestinal Endoscopy, cokelat dapat menurunkan tekanan pada sfingter esofagus, yaitu otot yang memisahkan esofagus dari lambung.
Perubahan ini memungkinkan asam lambung naik, yang dapat menyebabkan rasa terbakar dan nyeri di ulu hati. Bahkan, beberapa penelitian menyarankan untuk menghindari cokelat guna mencegah gejala penyakit asam lambung.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)