Citizen6, Jakarta: Berkenaan dengan datangnya Bulan Ramadan serta Idul Fitri 1434 H, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi penyelenggaraan Bazar Ikan diseluruh Indonesia. Seperti tahun sebelumnya, peluncuran bazar ikan dimulai di kantor pusat KKP dan secara berjenjang akan dilaksanakan diseluruh provinsi. Pembukaan Bazar Ikan dilakukan Inge C Sutardjo, selaku penasehat Dharma Wanita Persatuan KKP, di gedung GMB III KKP Jakarta, pada Jumat, 5 Juli 2013.
Bazar ikan menyediaakan aneka macam produk perikanan dengan harga bersaing kepada masyarakat. Diharapkan melalui bazar ikan masyarakat masih dapat membeli produk perikanan yang bermutu, aman dikonsumsi dengan harga terjangkau. Kegiatan ini juga dalam rangka mengedukasi masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Untuk sosialisasi peningkatan konsumsi ikan, KKP juga melibatkan kader-kader organisasi mitra strategis. Diantaranya, Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, Salimah, Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia, PIA Ardhya Garini, TP-PKK, Persatuan Wanita Republik Indonesia serta Dharma Wanita Persatuan. "Melalui kader organisasi tersebut turut diharapkan turut serta mensosialisasikan makan ikan kepada kader lainnya dan masyarakat di lingkungannya," kata Saut. P. Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) dalam sambutan pembukaan Bazar Ikan.
Saut menegaskan, ke depan, melalui sosialisasi peningkatan konsumsi ikan bersama organisasi mitra strategis tersebut, diharapkan masyarakat mulai mengkonsumsi ikan sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) . Pemenuhan gizi pada 1000 HPK akan memberikan kesempatan anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, lebih produktif, dan beresiko rendah terhadap penyakit degeneratif di usia dewasa. Seperti diabetes melitus, stroke, jantung koroner, obesitas dan lain sebagainya. Pada 1.000 HPK pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara cepat dan cetak biru otak anak terbentuk, sehingga mutlak diperlukan pemenuhan gizi secara cukup di periode tersebut. "1.000 HPK adalah golden periode yang tidak akan dapat diputar kembali, sehingga setiap orang tua perlu memberikan perhatian lebih saat anaknya berada pada periode tersebut," jelasnya.
Pentingnya Makan IKan
Konsumsi ikan sangat menunjang intelegensia anak pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Apalagi banyak kelebihan ikan sebagai sumber pangan. Pertama, ketersediaan ikan relatif mudah dijangkau oleh masyarakat dan setiap rumah tangga dapat membudidayakan ikan dalam lahan terbatas, Kedua, daging ikan berserat tipis dan lunak sehingga setiap anak mudah untuk memakan dan mencernanya. Ketiga, kandungan gizi ikan sangat kompleks dan esensial bagi manusia. Contohnya, protein ikan sangat mudah diserap oleh tubuh sehingga mampu membantu pertumbuhan anak lebih optimal. Selain itu, mineral seperti zat besi, calsium dan asam lemak omega 3 cukup banyak. "Khusus omega 3 pada ikan dan hasil laut lainnya seperti tiram, udang melebihi 100 mg/100 gram Bagian Dapat Dimakan (BDD), jauh di atas bahan pangan lain seperti sapi 22 mg/100 gram BDD, ayam 19 mg/100 gram BDD terlebih lagi babi 0 mg/100 gr BDD," jelasnya.
Ikan, merupakan bahan pangan sehat yang bergizi tinggi (high protein and healthy food) yang mampu mengisi kebutuhan gizi anak selama golden period atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Termasuk, sangat baik bagi ibu pada periode persiapan kehamilan, masa kehamilan, hingga memberikan ASI. Untuk itu, kampanye Gemarikan merupakan komitmen dan rencana aksi KKP untuk percepatan perbaikan gizi di Indonesia, termasuk di negara berkembang lainnya. "Sosialisasi peningkatan konsumsi ikan secara terstruktur melalui kerjasama dengan organisasi mitra dan penyelenggaraan Bazar Ikan Peduli Ramadhan dan Iedul Fitri 1434 H, diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan mudah membeli produk perikanan sehingga pada akhirnya konsumsi ikan masyarakat semakin meningkat," ujar Saut. (Efrimal Bahri/YSH)
Efrimal Bahri adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Bazar ikan menyediaakan aneka macam produk perikanan dengan harga bersaing kepada masyarakat. Diharapkan melalui bazar ikan masyarakat masih dapat membeli produk perikanan yang bermutu, aman dikonsumsi dengan harga terjangkau. Kegiatan ini juga dalam rangka mengedukasi masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Untuk sosialisasi peningkatan konsumsi ikan, KKP juga melibatkan kader-kader organisasi mitra strategis. Diantaranya, Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, Salimah, Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia, PIA Ardhya Garini, TP-PKK, Persatuan Wanita Republik Indonesia serta Dharma Wanita Persatuan. "Melalui kader organisasi tersebut turut diharapkan turut serta mensosialisasikan makan ikan kepada kader lainnya dan masyarakat di lingkungannya," kata Saut. P. Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) dalam sambutan pembukaan Bazar Ikan.
Saut menegaskan, ke depan, melalui sosialisasi peningkatan konsumsi ikan bersama organisasi mitra strategis tersebut, diharapkan masyarakat mulai mengkonsumsi ikan sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) . Pemenuhan gizi pada 1000 HPK akan memberikan kesempatan anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, lebih produktif, dan beresiko rendah terhadap penyakit degeneratif di usia dewasa. Seperti diabetes melitus, stroke, jantung koroner, obesitas dan lain sebagainya. Pada 1.000 HPK pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara cepat dan cetak biru otak anak terbentuk, sehingga mutlak diperlukan pemenuhan gizi secara cukup di periode tersebut. "1.000 HPK adalah golden periode yang tidak akan dapat diputar kembali, sehingga setiap orang tua perlu memberikan perhatian lebih saat anaknya berada pada periode tersebut," jelasnya.
Pentingnya Makan IKan
Konsumsi ikan sangat menunjang intelegensia anak pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Apalagi banyak kelebihan ikan sebagai sumber pangan. Pertama, ketersediaan ikan relatif mudah dijangkau oleh masyarakat dan setiap rumah tangga dapat membudidayakan ikan dalam lahan terbatas, Kedua, daging ikan berserat tipis dan lunak sehingga setiap anak mudah untuk memakan dan mencernanya. Ketiga, kandungan gizi ikan sangat kompleks dan esensial bagi manusia. Contohnya, protein ikan sangat mudah diserap oleh tubuh sehingga mampu membantu pertumbuhan anak lebih optimal. Selain itu, mineral seperti zat besi, calsium dan asam lemak omega 3 cukup banyak. "Khusus omega 3 pada ikan dan hasil laut lainnya seperti tiram, udang melebihi 100 mg/100 gram Bagian Dapat Dimakan (BDD), jauh di atas bahan pangan lain seperti sapi 22 mg/100 gram BDD, ayam 19 mg/100 gram BDD terlebih lagi babi 0 mg/100 gr BDD," jelasnya.
Ikan, merupakan bahan pangan sehat yang bergizi tinggi (high protein and healthy food) yang mampu mengisi kebutuhan gizi anak selama golden period atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Termasuk, sangat baik bagi ibu pada periode persiapan kehamilan, masa kehamilan, hingga memberikan ASI. Untuk itu, kampanye Gemarikan merupakan komitmen dan rencana aksi KKP untuk percepatan perbaikan gizi di Indonesia, termasuk di negara berkembang lainnya. "Sosialisasi peningkatan konsumsi ikan secara terstruktur melalui kerjasama dengan organisasi mitra dan penyelenggaraan Bazar Ikan Peduli Ramadhan dan Iedul Fitri 1434 H, diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan mudah membeli produk perikanan sehingga pada akhirnya konsumsi ikan masyarakat semakin meningkat," ujar Saut. (Efrimal Bahri/YSH)
Efrimal Bahri adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com