Menjadi Pemecah Batu Demi Menghidupi Keluarga

Di terik matahari menyengat kulit, keringat membasahi sekujur badan para pekerja memecahkan batu-batu besar.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Okt 2013, 09:10 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2013, 09:10 WIB
08102013-batu.jpg
Citizen Garut- Di terik matahari menyengat kulit, keringat membasahi  sekujur badan para pekerja memecahkan batu-batu besar  untuk pelebaran  jalan di Jalan Raya Tutugan Leles Kabupaten Garut Jawa Barat .

Salah satunya adalah Cahya  (28) laki-laki yang bekerja di Tutugan Leles Kabupaten Garut . Warga Desa Bebersari Kecamatan Banjarsari  Kabupaten Tasik Malaya ini sengaja datang ke Daerah Garut  khusus dengan tujuan bekerja, menjadi pemecah batu besar .

Memecahkan batu besai ini  bukan untuk dijadikan  pondasi  bangunan  di ruma rumah, tapi batu besar ini hannya  di pecahkan saja  dengan ukuran  yang bisa di angkut oleh Beko ke tempat lain.

Cahya mengaku sehari mendapatkan 8 atau 10  pecahan batu  per harinya, dengan upah  Rp 40.000. Pekerjaan ini  terpaksa dilakukan  karena satu-satunya mata pencaharian yang ia bisa lakukan demi menghidupkan keluarnya. Meskipun  pekerjaan memecahkan batu  besar ini  sangantlah  berbahaya   (Kus/kw)

Kus Nadia adalah pewarta warga

Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise
eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya