Mahasiswa Tagih Janji LPSK Tindak Pelaku Pemerkosaan

Aliansi Mahasiswa Menuntut Keadilan kembali mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2013, 18:19 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2013, 18:19 WIB
131107ctagih.jpg
Citizen6, Jakarta: Aliansi Mahasiswa Menuntut Keadilan kembali mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Mereka menuntut LPSK untuk mencabut perlindungan terhadap Sanusi Wiradinata yang merupakan tersangka kasus pemerkosaan di Polda Metro Jaya.

Aliansi mahasiswa yang terdiri dari puluhan mahasiswa itu menagih janji salah satu anggota Komisioner LPSK yang akan mengevaluasi status Sanusi yang dilindungi LPSK. Kedatangan mereka kali ini lebih besar dibanding beberapa kali aksi sebelumnya.

"LPSK ini aneh, mengeluarkan keputusan perlindungan saksi sementara Sanusi Wiradinata ini bukan sama sekali berstatus saksi atau korban, sebab dia bukan pelapor suatu tindak pidana yang dilindungi oleh Undang-Undang," kata koordinator aksi Doni Prasetyo dalam orasinya di depan gedung LPSK, Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 6 November 2013.

Dalam aksinya, aliansi mahasiswa membawa spanduk besar warna merah yang berisi kecaman terhadap LPSK. Bunyinya antara lain 'LPSK Bukan Lembaga Perlindungan Tersangka Pemerkosa', dan 'Cabut Perlindungan Sanusi dari LPSK'.

Dodi mengatakan ada yang janggal dalam pemberian perlindungan kepada Sanusi. Pasalnya, tersangka pemerkosaan terhadap Safersa Yusana Sertana itu tidak menyaksikan langsung tindak pidana korupsi yang dijadikan alasan LPSK untuk memberi perlindungan.

Ia menambahkan, kasus pemerkosaan terhadap Safersa tak kunjung selesai karena Sanusi sulit diperiksa oleh kepolisian. Padahal, kasus Safersa telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya sejak Mei 2012.

"Upaya polisi menangkap Sanusi mengalami jalan buntu karena Sanusi mendapat perlindungan dari LPSK," tegasnya.

Dodi menambahkan, pihaknya akan terus mendesak pencabutan perlindungan terhadap Sanusi. Ia bahkan mengancam akan "menyerbu" LPSK dengan massa yang lebih besar demi mendapatkan keadilan untuk Safersa.

"Kita akan sering datang ke sini dengan massa yang lebih besar mendesak mencabut perlindungan atas Sanusi. Kami siap serbu LPSK agar perlindungan kepada Sanusi dicabut," tandasnya. (Dodi Prasetyo/mar)

Dodi Prasetyo adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email: aksijalanan@gmail.com

Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya