Citizen6, Banyuwangi: Pembalap asal Selandia Baru Jason Christie yang bergabung di OCBC Singapore Continental Cycling Team, Singapura, keluar sebagai pemenang pada etape pertama Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) 2013.
Dengan kemenangan yang diraihnya pada Sabtu 2 November 2013 kemarin tersebut, Christie berhal mengenakan seragam paling bergengsi, yaitu yellow jersey.
Christie melahap etape sepanjang 128.7 km dengan catatan waktu 3 jam, 4 menit, dan 45 detik. Sedangkan di posisi kedua, Mehdi Sohrabi dari Tabriz Petrochemical Team (Iran) mencatatkan waktunya dengan 3 jam, 6 menit dan 2 detik. Adapun Rubio Vicente Garcia asal Matrix Powertag (Jepang) menempati tempat ketiga dengan 3 jam, 6 menit, dan 2 detik.
Di awal lomba sebenarnya para pembalap asal Indonesia lebih mendominasi barisan depan. Mereka antara lain, Aldi Afriani dari CCC, M Taufik dari BRCC, dan Budi Santoso dari tim Jawa Timur. Tapi memasuki 5 lap terakhir, fisik pembalap-pembalap lokal mulai kendur. Satu persatu pembalap dari luar negeri mulai merangsek naik ke garis depan.
Masuk lap kesembilan, atau intermediate sprint ketiga, Christie nampaknya melakukan manuver dan melesat sendiri di barisan depan. Di belakangnya terdapat 4 tombongan kecil, seperti Rubio Garcia dari Matrix, Sorabi, dan Nozomu Kimori dari Aisan.
Sedangkan rombongan besar justru tertinggal sangat jauh di belakang. Gap antara leading group dengan main group mencapai angka 5 menit. "Memang di etape pertama ini jadi makanannya pembalap sprinter. Besok baru waktunya climber alias para raja tanjakan," kata Ketua Panitia Penyelenggara, Guntur Priambodo.
Christie mengatakan, dirinya melakukan persiapan penuh menghadapi BTDI. "Saya sempat cedera pada bulan Juni, lalu sembuh dan mulai berlatih pada September. Setelah itu saya mulai mempersiapkan diri secara serius," kata Christie.
Dia sudah melakukan simulasi tiap hari saat latihan dengan menerapkan pematokan waktu secara ketat. "Saya punya patokan waktu di setiap latihan. Harus terus meningkat dari waktu ke waktu," jelasnya. (Rully Anwar/mar)
Rully Anwar adalah pewarta warga.
Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Dengan kemenangan yang diraihnya pada Sabtu 2 November 2013 kemarin tersebut, Christie berhal mengenakan seragam paling bergengsi, yaitu yellow jersey.
Christie melahap etape sepanjang 128.7 km dengan catatan waktu 3 jam, 4 menit, dan 45 detik. Sedangkan di posisi kedua, Mehdi Sohrabi dari Tabriz Petrochemical Team (Iran) mencatatkan waktunya dengan 3 jam, 6 menit dan 2 detik. Adapun Rubio Vicente Garcia asal Matrix Powertag (Jepang) menempati tempat ketiga dengan 3 jam, 6 menit, dan 2 detik.
Di awal lomba sebenarnya para pembalap asal Indonesia lebih mendominasi barisan depan. Mereka antara lain, Aldi Afriani dari CCC, M Taufik dari BRCC, dan Budi Santoso dari tim Jawa Timur. Tapi memasuki 5 lap terakhir, fisik pembalap-pembalap lokal mulai kendur. Satu persatu pembalap dari luar negeri mulai merangsek naik ke garis depan.
Masuk lap kesembilan, atau intermediate sprint ketiga, Christie nampaknya melakukan manuver dan melesat sendiri di barisan depan. Di belakangnya terdapat 4 tombongan kecil, seperti Rubio Garcia dari Matrix, Sorabi, dan Nozomu Kimori dari Aisan.
Sedangkan rombongan besar justru tertinggal sangat jauh di belakang. Gap antara leading group dengan main group mencapai angka 5 menit. "Memang di etape pertama ini jadi makanannya pembalap sprinter. Besok baru waktunya climber alias para raja tanjakan," kata Ketua Panitia Penyelenggara, Guntur Priambodo.
Christie mengatakan, dirinya melakukan persiapan penuh menghadapi BTDI. "Saya sempat cedera pada bulan Juni, lalu sembuh dan mulai berlatih pada September. Setelah itu saya mulai mempersiapkan diri secara serius," kata Christie.
Dia sudah melakukan simulasi tiap hari saat latihan dengan menerapkan pematokan waktu secara ketat. "Saya punya patokan waktu di setiap latihan. Harus terus meningkat dari waktu ke waktu," jelasnya. (Rully Anwar/mar)
Rully Anwar adalah pewarta warga.
Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.