Citizen6, Medan: Menteri BUMN, Dahlan Iskan mendamaikan sengketa antara PT Kawasan Industri Medan (KIM) dengan 70 kepala keluarga (KK) yang telah berlangsung selama 15 tahun.
Sengketa tersebut terjadi di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang atas 46,11 hektare lahan di kawasan itu. PT KIM sendiri merupakan tergugat pertama, sementara PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) menjadi tergugat II.
Implikasi sengketa yang dimulai sejak 1999 ini, menyebabkan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri menunda rencana investasi di Kawasan Industri Medan (KIM) menyusul kasus sengketa lahan di kawasan industri tersebut.
Dengan perdamaian yang dilakukan Dahlan Iskan pada Senin 18 November 2013 kemarin meminimalkan potensi kerugian yang ditimbulkan mencapai lebih dari Rp 4 triliun dan sekitar 30 ribu orang akan kehilangan pekerjaannya.
Selain Dahlan Iskan, tokoh masyarakat Sumatera Utara yang juga turut menjadi mediasi atas sengketa tersebut adalah TB Silalahi. Mereka meminta pimpinan KIM untuk melakukan dialog dengan masyarakat, dan ternyata masyarakat dapat menerima solusi yang diberikan KIM kepada masyarakat.
"Kita butuh pemimpin seperti Dahlan Iskan yang memiliki banyak kemampuan untuk memberikan solusi bagi masyarakat," ungkap TB Silalahi.
Menandai telah terjadinya perdamaian, Dahlan Iskan meresmikan masjid Al-Falah di KIM dan menandatangani prasasti perdamaian antar kedua pihak.
Pencanangan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan
Selain menyaksikan perdamaian antara PT Kawasan Industri Medan (KIM) dengan 70 kepala keluarga (KK), Dahlan Iskan juga mencanangkan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan paket II 350 meter.
"Pencanangan ini akan meningkatkan arus keluar masuk barang sehingga memajukan kegiatan ekonomi Sumatera Utara," ulas Dahlan.
Pada pencanangan tersebut, Mantan Dirut PLN tersebut menyatakan Pencanangan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan Paket II 350 meter tanpa pembiayaan luar negeri.
"Kita harus tunjukkan bahwa pembiayaan dalam negeri baik, karena bunga dengan Bank BUMN lebih ringan dari pinjaman luar negeri," ungkap Dahlan.
Dahlan mengatakan, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia kini semakain baik, dan akan semakin banyak lagi dengan kerjasama BUMN. Beliau mencontohkan pembangunan pembangunan tol atas laut di Bali yang juga merupakan kerjasama antar BUMN. (Andi Irman/mar)
Andi Irman adalah pewarta warga.
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Sengketa tersebut terjadi di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang atas 46,11 hektare lahan di kawasan itu. PT KIM sendiri merupakan tergugat pertama, sementara PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) menjadi tergugat II.
Implikasi sengketa yang dimulai sejak 1999 ini, menyebabkan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri menunda rencana investasi di Kawasan Industri Medan (KIM) menyusul kasus sengketa lahan di kawasan industri tersebut.
Dengan perdamaian yang dilakukan Dahlan Iskan pada Senin 18 November 2013 kemarin meminimalkan potensi kerugian yang ditimbulkan mencapai lebih dari Rp 4 triliun dan sekitar 30 ribu orang akan kehilangan pekerjaannya.
Selain Dahlan Iskan, tokoh masyarakat Sumatera Utara yang juga turut menjadi mediasi atas sengketa tersebut adalah TB Silalahi. Mereka meminta pimpinan KIM untuk melakukan dialog dengan masyarakat, dan ternyata masyarakat dapat menerima solusi yang diberikan KIM kepada masyarakat.
"Kita butuh pemimpin seperti Dahlan Iskan yang memiliki banyak kemampuan untuk memberikan solusi bagi masyarakat," ungkap TB Silalahi.
Menandai telah terjadinya perdamaian, Dahlan Iskan meresmikan masjid Al-Falah di KIM dan menandatangani prasasti perdamaian antar kedua pihak.
Pencanangan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan
Selain menyaksikan perdamaian antara PT Kawasan Industri Medan (KIM) dengan 70 kepala keluarga (KK), Dahlan Iskan juga mencanangkan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan paket II 350 meter.
"Pencanangan ini akan meningkatkan arus keluar masuk barang sehingga memajukan kegiatan ekonomi Sumatera Utara," ulas Dahlan.
Pada pencanangan tersebut, Mantan Dirut PLN tersebut menyatakan Pencanangan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan Paket II 350 meter tanpa pembiayaan luar negeri.
"Kita harus tunjukkan bahwa pembiayaan dalam negeri baik, karena bunga dengan Bank BUMN lebih ringan dari pinjaman luar negeri," ungkap Dahlan.
Dahlan mengatakan, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia kini semakain baik, dan akan semakin banyak lagi dengan kerjasama BUMN. Beliau mencontohkan pembangunan pembangunan tol atas laut di Bali yang juga merupakan kerjasama antar BUMN. (Andi Irman/mar)
Andi Irman adalah pewarta warga.
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.