Ini Pedagang Lumpia Tertua di Semarang

Semarang sangat terkenal dengan lumpianya. Menurut kiriman artikel Novia Widiastuti, Lumpia Gang Lombok merupakan yang tertua di Semarang.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Des 2013, 10:17 WIB
Diterbitkan 19 Des 2013, 10:17 WIB
131219lumpia-gang-lombok.jpg
Citizen6, Semarang:  Mayoritas orang mengenal Lumpia lumpia, apalagi yang pernah tinggal atau ke Semarang. Lumpia merupakan makanan khas Kota Semarang yang berasal dari Tionghoa. Jajanan yang terbuat dari lembaran tepung gandum tipis yang digunakan untuk kulit pembungkus dengan isian rebung, telur, irisan sayur segar, daging atau bisa juga di tambah dengan makanan laut, yang memiliki cita rasa yang khas.

Kota Semarang yang lekat dengan makanan lumpia memang menjadi sebuah wisata kuliner yang selalu menarik untuk dicicipi bagi wisatawan yang datang.

Sebagian besar pedagang lumpia di kota ini terpusat di Jalan Mataram dan Jalan Pemuda. Namun, ada salah satu pedagang yang selalu menjadi rujukan para pencinta kuliner yaitu Lumpia Gang Lombok. Lumpia Gang Lombok merupakan pedagang lumpia tertua yang ada di Semarang. Pedagang lumpia yang terletak di Gang Lombok, Kawasan Pecinan, Kota Semarang, ini memang bisa dibilang istimewa karena selalu diserbu pembeli saat musim liburan. Lumpia yang bersebelahan dengan klenteng tua Tay Kak Sie ini sekaligus juga menjadi cikal bakal sejarah lumpia yang telah mengalami pembauran budaya selama puluhan tahun.

Dikelola Siem Swie Kiem, lumpia Gang Lombok tersebut juga merupakan bagian dari sejarah kuliner yang bertahan hingga generasi keempat. Dua jenis lumpia dengan kulit luar basah dan kering dijual Rp. 10.000 per buah. Rebung kombinasi ayam serta udang menjadi isi utamanya. Saus kental warna coklat dengan rasa manis serta daun bawang sebagai lalapan menjadi teman saat melahap gulungan lumpia berukuran besar.

Lumpia yang paling banyak digemari para pencinta kuliner adalah yang digoreng, rasanya yang gurih dan crispy memiliki sensasi tersendiri. Biasanya lumpia basah lebih digemari oleh para orang dewasa yang memiliki kolestrol tinggi, karena dalam penyajiannya lumpia basah tidak digoreng sehingga tidak terdapat kandungan lemak berlebih. (bnu)

Penulis:
Novia Widiastuti
Semarang, nopianxxx@gmail.com.

Baca Juga:
Menikmati Nasi Pecel 'Perjuangan' di Bawah Tenda
Pisang Bakar ala Mbah Di Makin Eksis Sejak 1963
Es Rumpi untuk yang Doyan 'Ngerumpi'

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya