Pesta Kembang Api Warnai Tahun Baru Imlek di Pangkalpinang

Dimulai dari pesta kembang api dan pertunjukan hiburan mewarnai malam pergantian Tahun Baru Imlek di Kota Pangkalpinang.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Feb 2014, 08:53 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2014, 08:53 WIB
140201tahubaru.jpg
Citizen6, Pangkalpinang: Tahun Baru Imlek 2014 ini merupakan tahun baru China 2565 dengan Shio Kuda. Tahun baru Imlek yang jatuh pada 31 Januari 2014 ini oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dirayakan dengan sangat meriah.

Berbagai kegiatan digelar oleh umat Tionghoa di Kota Pangkalpinang. Dimulai dari pesta kembang api dan pertunjukan hiburan mewarnai malam pergantian Tahun Baru Imlek.

Masyarakat Tionghoa menyambut gembira datangnya tahun Kuda dan berharap tahun ini diberi berkah yang berlimpah, jauh dari bahaya,  bencana, dan tidak ada lagi pertikaian yang berbau SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Selain itu, berbagai konflik yang terjadi pada tahun Imlek sebelumnya hendaknya disudahi di tahun sekarang dan mendatang.

Kegembiraan merayakan pergantian tahun Imlek tidak hanya untuk suku Tionghoa, tetapi berbagai kalangan di masyarakat pun dapat ikut serta bersuka cita sebagai peristiwa kebudayaan.

Perayaan Tahun Baru Imlek juga menandakan permulaan tahun baru bagi kalender masyarakat Tionghoa. Perayaan Tahun Baru nantinya akan ditutup dengan Perayaan Cap Go Meh pada tanggal 15 bulan pertama. Pada saat itulah kemeriahan akan bisa dinikmati oleh masyarakat luas, karena biasanya ada berbagai pertunjukan yang digelar.

Tahun Baru ini menjadi moment spesial untuk kita semua dalam saling bersilaturahmi dan saling berkunjung satu rumah ke rumah lain. Seperti tahun baru umumnya, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan penuh suka cita. Berbagai tradisi khas dilakukan saat merayakan Imlek seperti pertunjukan Barongsai, tradisi membersihkan rumah, dan tak lepas dari tradisi membagikan angpao kepada anak–anak.

Dalam perayaan Imlek di Kota Pangkalpinang, warga Tionghoa yang menganut Konghucu atau Budha, berbaur dengan saudara-saudaranya yang beragama Kristen dan Katolik. Mereka saling kunjung-mengunjungi, saling mengucapkan selamat, dan saling mendoakan. Fenomena menggembirakan pun tampak dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

Kini, Imlek tak hanya milik warga keturunan tetapi juga masyarakat pribumi yang ikut larut dalam suasana perayaannya. Selain itu, tak sedikit pula yang turut menikmati datangnya tahun baru Imlek. Tak heran jika ada yang berkata, Imlek adalah berkah bagi kita semua.

Harapan di tahun Imlek 2565 yang disimbolkan dengan Tahun Kuda yaitu hubungan seluruh elemen dan komponen bangsa menjadi mesra, penuh kasih, senantiasa mengedepankan tali persaudaraan, dan rasa kekeluargaan dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

Tidak ada lagi kemarahan, kemurkaan, dan rakyat jangan lagi mendengar tentang keburukan dan kebusukan tokoh kenegaraan. (mar)

Penulis
Joko Dwi cahyana
Pangkalpinang, jokodwicahyxxx@yahoo.co.id

Baca juga:
10 Wisata Kuda Pacu di Tahun Kuda Kayu
`Gepeng` Dadakan Berebut Berkah Imlek di Klenteng Kwan Tie Bio
 Prajurit AL Lomba Bakiak Meriahkan Imlek

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya