Terra USD Jeblok, Ini Penjelasan Analis

Token seperti Terra USD (UST) bergantung pada LUNA untuk mempertahankan harganya di kisaran USD 1,00.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Mei 2022, 08:29 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 08:29 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Stablecoin algoritmik seperti Terra USD (UST) didukung oleh sekeranjang aset lain, dalam kasus UST adalah LUNA dan Bitcoin (BTC), tanpa bergantung pada pihak ketiga yang terpusat untuk menyimpan aset tersebut. 

Ini tidak seperti Stablecoin populer lainnya yaitu Tether dan USD, yang perusahaan induknya mengklaim memiliki dolar aktual di akun belakang untuk mendukung nilai USDT dan USDC secara memadai.

Token seperti UST bergantung pada LUNA untuk mempertahankan harganya di kisaran USD 1,00 menggunakan satu set mekanisme pembakaran dan mint on-chain. Trader selalu dapat menukar UST senilai USD 1,00 dengan LUNA senilai USD 1,00 dan sebaliknya. Dengan peningkatan nilai LUNA yang berfungsi sebagai peredam kejut untuk harga UST.

Namun, mekanisme Stablecoin yang diatur secara algoritmik seperti UST membuat mereka rentan terhadap bank run (penarikan dana besar-besaran) sehari-hari.

Analis dan pengamat pasar mengatakan stablecoin algoritmik tetap menjadi perhatian sekarang.

"Stablecoin algoritma yang kita lihat di pasaran saat ini sangat rapuh karena desainnya,” kata salah satu pendiri platform manajemen risiko Apostro, Kate Kurbanova, dikutip dari CoinDesk, Kamis (12/5/2022). 

“Mereka mencoba untuk menahan pasak dengan menggunakan algoritma yang berbeda, insentif pasar, dan sebagainya. Namun demikian, mereka sangat rentan dan bergantung pada pasar dan harga aset referensi,” lanjut dia. 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak Minat ke Stablecoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Di sisi lain, Kurbanova mengatakan eksperimen tersebut saat ini berhasil karena banyaknya minat pada Stablecoin. 

Sebagai contoh, pertimbangkan token LUNA dan UST Terra. Penurunan harga LUNA yang tiba-tiba, mempengaruhi seluruh mekanisme stabilisasi UST karena pengguna tidak dapat lagi menukarkan USD 1,00 dari UST dengan USD 1,00 dari LUNA. 

Ini menciptakan spiral ke bawah karena penurunan harga UST mempengaruhi sentimen di sekitar LUNA, dan aksi jual LUNA menyebabkan harga UST lebih rendah. 

Contoh kasusnya adalah aksi harga oada Rabu, LUNA turun di bawah USD 6,00 penurunan 96 persen sejak Selasa yang membuat harga UST turun.

Ditambah harga Bitcoin yang juga semakin terpuruk membuat nilai UST makin anjlok.  Seperti diketahuim Luna Foundation Guard memiliki banyak Bitcoin sebagai cadangan Stablecoin-nya.

Harga Kripto Kamis Pagi 12 Mei 2022

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas masih terus melanjutkan keterpurukan. Kripto jajaran teratas masih kompak alami koreksi cukup dalam.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (12/5/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 5,20 persen dalam 24 jam dan 26,91 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 29.052,63 per koin atau setara Rp 422,5 juta (asumsi kurs Rp 14.544 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih melemah. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 9,17 persen dan 28,44 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.099,24 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin juga masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 13,15 persen dan 32,20 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 272,66 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) juga masih berkutat di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 15,40 persen dan 41,19 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5262 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 25,51 persen dan 47,31 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 48,63 per koin.

 

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

XRP juga masih terkoreksi sangat dalam. Dalam satu hari terakhir, XRP turun 17,32 persen dan 35,41 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4178 per koin. 

Terra (LUNA) melemah sangat dalam. Terra anjlok 92,21 persen dalam 24 jam terakhir dan 98,56 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 1,24 per koin.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini alami pergerakan harga yang berlawanan. USDT melemah 0,37 persen. Hal tersebut membuat harganya turun ke level USD 0,9962.

USD Coin menguat 0,11 persen yang membuat harganya bertahan di level USD 1,00. Stablecoin lainnya, Binance USD (BUSD) menguat 0,51 persen dalam 24 jam terakhir. Kini BUSD dibanderol USD 1,00 per koinnya. 

Sedangkan Stablecoin Terra, Terra USD (UST) menguat 1,03 persen dalam 24 jam terakhir. Namun harganya masih bertahan di level USD 0,7895.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya