Prime Trust Sepakat Kembalikan Token Rp 265,16 Miliar kepada Celsius

Celsius telah menggugat Prime Trust pada Agustus, yang menuduh Prime Trust telah menahan token secara tidak benar ketika keduanya mengakhiri kontrak pada Juni 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Okt 2022, 16:18 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 16:18 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Kripto Kustodian Prime Trust sepakat untuk mengembalikan sekitar USD 17 juta atau Rp 265,16 miliar (asumsi kurs Rp 15.598 per dolar AS) token kepada pemberi pinjaman kripto Celsius Network dalam sidang pengadilan mengenai kebangkrutan pada Kamis.

Celsius telah menggugat Prime Trust pada Agustus, yang menuduh Prime Trust telah menahan token secara tidak benar ketika keduanya mengakhiri kontrak pada Juni 2021.

Aset, terdiri dari 398 BTC, 196.268 token CEL, 3.740 ETH, dan 2,2 juta USDC senilai sekitar USD 17 juta, terkait dengan pelanggan produk hasil Celsius di Negara Bagian Washington dan New York. Prime Trust memegang USD 119 juta (Rp 1,85 triliun) aset Celsius pada saat kontrak berakhir.

Sementara itu, Celsius mengajukan perlindungan kebangkrutan tahap 11 pada Juli. Aset akan dikirim ke dompet Celsius yang ditunjuk, Prime Trust mengatakan hal tersebut pada Kamis. Selanjutnya datang perintah dari pengadilan tentang bagaimana uang itu harus didistribusikan.

Sebelumnya, pendiri perusahaan pinjaman kripto yang bangkrut, Celsius Network, menarik aset jutaan dolar sebelum perusahaan menghentikan penarikan dana pelanggan, menurut pengajuan pengadilan baru.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (8/10/2022), Celsius mengajukan Pernyataan Urusan Keuangan ke pengadilan, memberikan rincian penarikan mantan CEO Alex Mashinsky, mantan kepala strategi Daniel Leon, kepala teknologi Nuke Goldstein dan eksekutif lainnya.

Mashinsky menarik lebih dari USD 10 juta atau sekitar Rp 152,3 miliar dalam cryptocurrency pada Mei 2022. Leon menarik hampir USD 7 juta, dan tambahan token asli Celsius senilai USD 4 juta yang disebut CEL digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman pada akhir Mei.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penarikan ke Akun Lain

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Goldstein menarik sekitar USD 13 juta dan memasang tambahan CEL senilai USD 6 juta untuk jaminan pinjaman. Pengacara untuk Goldstein mengatakan kepada CNBC bahwa penarikannya diarahkan ke akun lain yang dipegang oleh eksekutif di Celsius. 

Setelah setoran, penarikan Goldstein mencapai sekitar USD 500.000, kata pengacara. Dia menambahkan bahwa ini adalah transaksi bulanan reguler dan berbeda "secara material" dari tindakan oleh eksekutif lainnya.

Mashinsky dan Leon baru-baru ini mengundurkan diri dari perusahaan. Goldstein masih mengambil bagian dalam rencana restrukturisasi perusahaan. 

Sebelum perusahaan membekukan dana pelanggan pada bulan Juni, Celsius adalah salah satu platform pinjaman kripto terbesar dengan lebih dari USD 8 miliar pinjaman kepada klien dan hampir USD 12 miliar aset yang dikelola. 

Perusahaan telah memikat 1,7 juta pelanggan dengan menawarkan hasil setinggi 17 persen pada simpanan kripto.

 

 

Pasar Kripto Lesu Setelah Prediksi Suku Bunga AS Bakal Melonjak

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, pergerakan pasar kripto pada Kamis pagi (20/10/2022) masih tertunduk lesu di zona merah. Sentimen makroekonomi terus membuat investor kurang bergairah untuk masuk lebih dalam ke market.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menuturkan, pelemahan nilai aset kripto pagi ini masih disebabkan oleh volume perdagangan yang kecil dan cenderung stagnan. 

"Hal ini mengindikasikan investor masih wait and see terhadap situasi makroekonomi saat ini," ujar Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/10/2022)

The Fed berencana menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari antisipasi semula. Mereka meramal The Fed akan mengerek bunga acuan 75 basis poin pada November, 50 basis poin pada Desember, dan 25 basis poin pada Januari. Ini membuat investor panik.

Selain menanti kebijakan suku bunga acuan The Fed, pelaku pasar juga mengawasi potensi pengetatan kebijakan moneter bank sentral global lainnya. Kekhawatiran ini muncul setelah rentetan laporan inflasi global kian mengenaskan. 

 

Analisis Teknikal

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

"Misalnya, Inggris yang mencetak inflasi 10,1 persen secara tahunan di bulan lalu. Sementara itu, Kanada juga mengalami inflasi 6,9 persen di waktu yang sama. Hal tersebut membuat pasar kripto makin galau. Selera akan pudar jika kebijakan moneter kian ketat," ujar Afid.

Pada saat yang sama, kenaikan nilai Dolar AS juga menghantam laju aset kripto di pagi hari ini. Nilai indeks Dolar AS (DXY) sudah menyentuh angka 113,07 pada pukul 09.00 WIB.

Analisis Teknikal

Dari analisis teknikal, Bitcoin masih belum mampu menembus candle harian dengan penurunan sebesar 1,14 persen. Aksi jual terus terjadi di rentang harga USD 19.327 USD 19.706. 

Level support terdekat ada pada harga USD 18.923, jika tertembus bisa bergerak turun dengan target penurunan berada pada level USD 18.510. Sementara, Ethereum level support ada pada level USD 1.220, apabila harga ETH kembali turun.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya