Puerto Rico Beri Insentif Pajak 4 Persen Aktivitas Kripto dan Blockchain

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat sekretaris di Departemen Pengembangan Ekonomi dan Perdagangan Puerto Rico (DDEC), Iris Santos Diaz mengatakan Teknologi Blockchain, kripto, dan validasi blockchain sekarang akan diberikan insentif pajak sebesar 4 persen.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (3/3/2023), hal ini dilakukan Puerto Rico untuk menarik perusahaan blockchain yang tertarik untuk membangun operasi di wilayah pulau AS. Pada 23 Februari, DDEC mengeluarkan informasi mengenai surat yang mengumumkan kerangka peraturan untuk memelopori daya tarik lebih banyak perusahaan blockchain ke wilayah tersebut.

Puerto Rico telah dinobatkan sebagai surga pajak oleh bisnis kripto yang berusaha memanfaatkan kebijakan negara tersebut, sehingga langkah tersebut tidak selalu tidak terduga. 

Komunitas nasional memuji upaya ini, mengakui pekerjaan yang dilakukan pemerintah untuk menempatkan Puerto Riko di peta bagi perusahaan yang mencari tempat berlindung yang aman. 

Direktur eksekutif Asosiasi Perdagangan Blockchain Puerto Rico, Keiko Yoshino menyatakan hal ini menunjukkan minat wilayah tersebut untuk bersaing dalam ekonomi blockchain global yang sedang berkembang saat ini.

Puerto Riko juga aktif memasukkan elemen cryptocurrency sebagai bagian dari peraturannya. Pada Februari 2022, usulan reformasi “Pajak Penjualan dan Penggunaan” bertujuan untuk memasukkan NFT sebagai aset kena pajak, menyatakan penjualan aset ini harus dilaporkan, termasuk alamat dan asal aset tersebut. dana yang terlibat dalam transaksi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sembilan tahun sembilan bulan yang lalu, tepatnya pada 9 Mei 2013, data coinmarketcap mencatat hanya ada 14 aset cryptocurrency tercatat di situs tersebut. Kapitalisasi pasar kripto keseluruhan saat itu hanya USD 1,32 miliar atau setara Rp 20,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.249 per dolar AS).

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (3/3/2023), hari ini, situs coinmarketcap menunjukkan ada 22.709 aset kripto. Selain itu, kapitalisasi pasar ekonomi kripto telah tumbuh secara signifikan, meningkat sebesar 80.466 persen sejak 2013. 

 Kapitalisasi pasar kripto saat ini sebesar USD 1.077 triliun atau setara Rp 16.423 triliun, dibandingkan Rp 20,1 triliun pada 2023.

Banyak dari 14 koin ini telah dilupakan dan sejumlah besar aset kripto teratas saat ini tidak ada seperti ethereum, bnb coin, solana, cardano, tether, usd coin, dan avalanche. Stablecoin tidak ada pada waktu itu juga belum ada.

Pada 2013, kapitalisasi Bitcoin hanya sekitar USD 1,24 miliar atau setara Rp 18,9 triliun dengan 11,13 juta bitcoin beredar pada saat itu. Saat ini kapitalisasi Bitcoin sebesar USD 454 miliar atau setara Rp 6.293 triliun, menyumbang 42,2 persen dari keseluruhan kapitalisasi pasar kripto.

Pada tahun 2013, hanya ada segelintir pertukaran kripto, dan beberapa di antaranya tidak jelas. Dompet mata uang digital juga sedikit dan jarang, dan secara keseluruhan, infrastruktur ekonomi kripto sembilan tahun yang lalu adalah cangkang seperti sekarang ini. 

Kemudian 2022 adalah tahun yang sulit di sektor kripto, dan sejumlah besar bisnis tumbang karena keterpurukan. Terlepas dari keruntuhan dan ratusan miliar yang menguap dari pasar, pasar kripto telah tumbuh besar dari 2013.

Selain internet itu sendiri, tidak banyak sektor yang mengalami pertumbuhan 80.466 persen dalam waktu kurang dari 10 tahun.