CEO Ripple Sebut Pelaku Industri Kripto Bakal Keluar dari AS Akibat Peraturan Membingungkan

CEO Ripple turut mengungkapkan beberapa negara saat ini mulai mengeluarkan aturan jelas untuk industri kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Mei 2023, 17:28 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 17:28 WIB
Ripple/RXP (coincentral.com)
Ripple/RXP (coincentral.com)

Liputan6.com, Jakarta CEO perusahaan layanan blockchain Ripple, Brad Garlinghouse dalam sebuah wawancara mengungkapkan peraturan yang membingungkan di AS akan mendorong lebih banyak perusahaan kripto untuk meninggalkan AS.

Garlinghouse menyebut beberapa negara yang saat ini mulai lebih jelas dalam memberi peraturan untuk industri kripto. 

"Eropa benar-benar telah memberikan kepemimpinan dan negara-negara seperti UEA menunjukkan pertumbuhan bahkan Inggris dan Singapura mereka memberikan kejelasan tentang bagaimana mereka akan mengatur aset digital ini," kata Garlinghouse, dikutip dari CNBC, Jumat (19/5/2023). 

Komentarnya muncul setelah perusahaan kripto mengumumkan pada Rabu, 17 Mei 2023 mereka telah membeli Metaco, sebuah perusahaan layanan penyimpanan kripto Swiss, pada saat regulator AS menindak keras perusahaan seperti Ripple dan pertukaran kripto Coinbase.

Akuisisi Metaco diharapkan dapat memperluas rangkaian produk Ripple dan memungkinkannya untuk mengakses klien yang menarik termasuk Citi dan BNP Paribas.

Perusahaan Kripto Mengancam Akan Tinggalkan AS

Perusahaan kripto telah mengancam untuk meninggalkan AS dalam upaya untuk mengirimkan sinyal kepada regulator negara tersebut mungkin kehilangan inovasi teknologi utama.

Ripple sedang melawan gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). SEC menuduh Ripple, Garlinghouse, dan salah satu pendiri perusahaan Chris Larsen, melanggar undang-undang sekuritas dengan menjual XRP tanpa terlebih dahulu mendaftarkannya ke SEC. XRP adalah mata uang kripto asli di jaringan Ripple.

Pada April, Coinbase mengambil tindakan hukum terhadap SEC setelah berbulan-bulan diam dari regulator mengenai petisi crypto exchange Juli 2022 tentang apakah proses pembuatan aturan sekuritas yang ada dapat diperluas ke industri kripto.

AS juga menuduh Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia, melanggar aturan kepatuhan untuk meminta pelanggan Amerika.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya