Mantan CEO Twitter Bakal Sumbang Rp 74,8 Miliar untuk Kembangkan Ekosistem Bitcoin

Dana tersebut akan disumbangkan melalui inisiatif Start Small, sebuah lembaga amal yang dimulai pada 2020.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Jun 2023, 13:07 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2023, 13:07 WIB
Mantan CEO Twitter Bakal Sumbang Rp 74,8 Miliar untuk Kembangkan Ekosistem Bitcoin
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey bakal memberikan donasi USD 5 juta atau setara Rp 74,8 miliar (asumsi kurs Rp 14.961 per dolar AS) untuk mendorong ekosistem Bitcoin.

Dilansir dari Decrypt, Sabtu (17/6/2023), donasi ini akan diberikan Dorsey kepada Brink, penyandang dana penting pengembang sumber terbuka di ruang Bitcoin. USD 5 juta akan diberikan kepada Brink selama lima tahun atau sekitar USD 1 juta per tahun. Dana tersebut akan disumbangkan melalui inisiatif Start Small, sebuah lembaga amal yang dimulai oleh Dorsey pada 2020, awalnya didedikasikan untuk bantuan di tengah krisis COVID-19.

Hibah Brink memungkinkan pengembang inti yang mendukung mata uang kripto terbesar di dunia, seperti Fabian Jahr, untuk bekerja di jaringan secara penuh waktu. Bitcoin tidak akan berfungsi tanpa jaringan pengembang global yang menopangnya dan memperbaikinya selama bertahun-tahun. 

Brink mendanai pengembang Bitcoin dan Lightning yang bekerja untuk meningkatkan teknologi, membuat peningkatan integral pada privasi dan skalabilitasnya, dengan harapan dapat memperluas sistem pembayaran digital ke audiens yang lebih besar.

Donasi Jack Dorsey untuk Bitcoin

Dorsey telah membagikan jutaan dolar selama beberapa tahun terakhir untuk memperkuat upaya peningkatan Bitcoin, termasuk mendirikan Spiral, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk pengembang. 

Bulan lalu, dia menyumbangkan USD 10 juta atau setara Rp 149,6 miliar untuk OpenSats, nirlaba lain yang didedikasikan untuk mendorong pengembangan Bitcoin open source. 

Pada akhir tahun lalu, dia menyumbangkan setidaknya 14 BTC untuk mendanai pengembangan Nostr, protokol media sosial terdesentralisasi yang baru-baru ini mulai berkembang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Michael Saylor Sebut Penegakan Industri Kripto di AS Dapat Mendorong Harga Bitcoin

Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay
Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay

Sebelumnya, di tengah tindakan penegakan peraturan kripto di AS. Michael Saylor dari MicroStrategy percaya industri kripto Amerika Serikat siap untuk masa depan yang berfokus pada Bitcoin.

Dalam sebuah wawancara pada Selasa, 13 Juni 2023 Saylor menyebut penegakan baru-baru ini dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) meletakkan fondasi untuk bull run atau mendorong kenaikan harga Bitcoin berikutnya.

“Kejelasan peraturan akan mendorong adopsi Bitcoin dengan menghilangkan kebingungan dan kecemasan yang telah menghambat investor institusional,” kata Saylor, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (14/6/2023).

Saylor menambahkan saat ini ada kebingungan dari sekuritas kripto yang membuat regulatornya “tidak melihat jalan yang benar ke depan” di Amerika Serikat. Ini membuat pandangan para regulator terkait kripto sangat terbatas.

“Mereka memiliki pandangan tentang pertukaran kripto yang jauh terbatas. Pandangan mereka adalah pertukaran kripto harus memperdagangkan dan menyimpan komoditas digital murni seperti Bitcoin,” jelas Saylor.

SEC menggugat Coinbase, pertukaran kripto terbesar di AS minggu lalu, menuduh perusahaan telah mendaftarkan lebih dari selusin sekuritas di platformnya tanpa mendaftar sebagai bursa sekuritas. 

SEC telah menyebut berbagai kripto selain Bitcoin sebagai sekuritas. Dengan demikian, Saylor percaya tindakan keras regulasi terhadap stablecoin dan token lainnya kemungkinan akan mengirim dominasi jangka panjang Bitcoin kembali di atas 80 persen dari total pasar kripto.

Perusahaan Saylor adalah salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia, sekarang memiliki 140.000 BTC yang dibeli dengan harga rata-rata USD 29.803 atau setara Rp 443,3 juta (asumsi kurs Rp 14.874 per dolar AS) per koin. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Volcano Energy El Salvador Kantongi Investasi USD 250 Juta untuk Bitcoin Mining

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Sebelumnya, usaha luar biasa di El Salvador baru-baru ini mengambil langkah maju yang signifikan. Volcano Energy, sebuah organisasi yang bekerja sama dengan pemerintah negara tersebut, telah memperoleh investasi sebesar USD 250 juta.

Pendanaan ini adalah bagian dari visi ambisius senilai USD 1 miliar untuk membangun lahan penambangan Bitcoin yang memanfaatkan energi terbarukan.

Investasi awal ini akan dialokasikan untuk menciptakan kawasan pembangkit listrik sebesar 241 megawatt di wilayah Metapán, sebuah langkah signifikan menuju kesadaran lingkungan di dunia cryptocurrency.

Melansir Cryptopolitan, Kamis (8/6/2023), tujuan akhir dari upaya ini adalah menggunakan energi terbarukan ini untuk menggerakkan operasi penambangan Bitcoin.

Umumnya, penambangan Bitcoin melibatkan penggunaan komputer berdaya tinggi yang terhubung ke jaringan global, dan menghabiskan banyak listrik.

Aspek penambangan Bitcoin yang memakan energi ini telah menuai kritik, terutama dari para pecinta lingkungan, yang menyatakan keprihatinan bahwa hal itu dapat menyebabkan deforestasi dan perubahan iklim.

Namun, rencana Volcano Energy untuk memanfaatkan energi matahari dan angin mencerminkan pergeseran industri menuju praktik yang lebih berkelanjutan.

Di antara pendukung keuangan yang berkontribusi pada pendanaan putaran pertama ini adalah Tether, penerbit stablecoin terkenal.

 


Komitmen Genjot Investasi

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Meskipun jumlah persis investasi Tether belum diungkapkan, Chief technology officer Tether, Paolo Ardoino menekankan komitmen perusahaan untuk mendorong investasi dalam produksi energi terbarukan dan infrastruktur pertambangan.

Sesuai rencana yang diungkapkan oleh Volcano Energy, kapasitas pembangkit listrik taman sebesar 241 MW akan dibagi antara 169 MW energi matahari fotovoltaik dan 72 MW energi angin.

Kombinasi unik ini diharapkan menghasilkan daya komputasi yang melampaui 1,3 exahash per detik, menurut Tether. Jika target ini tercapai, tingkat hash penambangan Bitcoin Volcano Energy akan menempati peringkat 20 kumpulan teratas dalam skala global.

Perusahaan menyebut taman atau kawasan tersebut sebagai contoh inovatif penambangan Bitcoin yang digerakkan oleh energi terbarukan, menunjukkan evolusi dan pertumbuhan industri yang berkelanjutan di tengah lanskap yang sangat kompetitif.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya