Liputan6.com, Jakarta ABBC adalah platform blockchain yang memungkinkan transaksi pembayaran yang aman. ABBC membantu memudahkan adopsi ritel atas cryptocurrency, membuat belanja online. ABBC Coin juga memberikan pengalaman yang lebih aman dan menyenangkan bagi pengguna.
Dilansir dari Coinmarketcap, platform ini menawarkan tiga produk utama yaitu dompet multi-platform yang mampu mendukung Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), selain berbagai cryptocurrency asli lainnya dan token ERC-20.Â
Baca Juga
Apa Itu ABBC Coin
Advertisement
ABBC memiliki token utilitasnya sendiri yaitu ABBC Coin. Token tersebut diciptakan untuk memberi pemegang kemampuan untuk mengatur pengembangan platform ABBC dengan mendelegasikan hak suara kepada produsen blok (BP) terpilih yang kemudian dapat memberikan suara pada proposal tata kelola.
Proposal tata kelola ini dapat mencakup berbagai topik tetapi mungkin termasuk meluncurkan kemitraan strategis, menerapkan fitur baru, atau memperluas layanan ABBC ke wilayah baru.Â
Di luar ini, ABBC Coin dibuat sebagai sistem hadiah untuk pembeli online di ekosistem ABBC dan dapat di-stake untuk hadiah reguler.
ABBC saat ini berbasis blockchain EOSIO, yang memungkinkannya mencapai hingga 5.000 transaksi per detik (TPS) sambil tetap ramah lingkungan karena mekanisme konsensus nya, delegated proof-of-stake (DPoS) yang hemat energi.
ABBC Coin awalnya dikenal sebagai Alibabacoin tetapi berubah nama pada Maret 2019 setelah perselisihan dengan raksasa e-commerce multinasional Cina, Alibaba.
Harga ABBC Coin
Pada perdagangan, Selasa (18/7/2023), ABBC Coin harus terkoreksi. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga ABBC Coin adalah Rp 911,48 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 196 miliar. ABBC Coin harus melemah 0,81 persen dalam 24 jam terakhir.
ABBC Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 1,3 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 1,42 miliar ABBC dari maksimal suplai 1,5 miliar ABBC.
Â
Pendiri ABBC Coin
Koin ABBC didirikan oleh Jason Daniel Paul Philip, CEO platformnya saat ini, bersama dengan Hasan Abbas, CTO-nya saat ini.
Jason Daniel Paul Philip adalah seorang pengembang full-stack berpengalaman, dan ahli dalam Javascript dan C#, serta pengembang blockchain ulung, yang juga memegang peran manajer M&A di TNC Group, penyedia solusi layanan blockchain.Â
Arben Kane adalah Chief Strategy Officer global ABBC dan juga pendiri serta CEO Kontur, penyedia global solusi manajemen peristiwa kritis berbasis SaaS. G.W Lee adalah CSO-nya ABBC Coin dan Zeeshan Javeed memimpin pengembangan dan solusi teknologi lembaga ABBC.
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Advertisement