Bitcoin Bisa Jadi Alternatif Investasi, Ini Penjelasan Pelaku Industri

Laporan itu memperkuat peran Bitcoin sebagai instrumen diversifikasi yang menarik.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Okt 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 14:31 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Data dari laporan Fidelity yang dilakukan pada 1 Agustus 2010 hingga 31 Agustus 2022, jika investor meletakkan 3 persen Bitcoin diantara portofolio tradisional yang terdiri dari 60 persen obligasi atau 40 persen saham, maka akan meningkatkan kinerja portofolio rata-rata 15,5 persen per tahun. 

Menanggapi hal tersebut Co-Founder dan Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby mengatakan laporan itu memperkuat peran Bitcoin sebagai instrumen diversifikasi yang menarik dan bisa saling mendukung performa instrumen tradisional. 

Namun tentunya Reku terus mengingatkan agar investor mengalokasikan dana investasi sesuai dengan tujuan investasi masing-masing. Temukan kecocokan dengan aset kripto termasuk Bitcoin yang juga bisa dimanfaatkan oleh dengan berbagai tujuan investasi, baik jangka pendek, menengah, dan panjang,” kata Robby dalam siaran pers, dikutip Jumat (6/10/2023).

Robby menambahkan, terdapat sejumlah momen yang mendorong potensi Bitcoin sebagai alternatif investasi. Selain pada 2009 sebagai tanda kemunculan Bitcoin, momen  selanjutnya yakni saat Indonesia menjadi negara pertama yang memiliki Bursa Kripto, yang diresmikan pada Juli lalu. 

“Ini merupakan momen bersejarah yang melengkapi regulasi aset kripto di Indonesia. Sehingga bisa dikatakan bahwa keamanan masyarakat dalam berinvestasi kripto semakin terjamin dan kehadiran Bursa diharapkan bisa mendorong adopsi aset kripto di Indonesia,” ungkap Robby, jelas Robby.

Peran Bitcoin Terhadap Sistem Keuangan Global 

Teknologi Bitcoin yang menawarkan transparansi, desentralisasi, dan borderless, turut berperan terhadap sistem keuangan global. Menurut Robby, Bitcoin sudah melewati perjalanan karir yang panjang di pasar finansial global.

Jika sebelumnya otoritas negara, perusahaan, dan masyarakat cenderung skeptis terhadap Bitcoin, saat ini justru sudah banyak regulasi yang mengatur dan meningkatnya partisipasi institusi perusahaan ke aset kripto termasuk Bitcoin. 

“Diantaranya kripto menjadi pembahasan negara anggota G20, teknologi blockchain juga dimanfaatkan di Central Bank Digital Currency (CBDC), serta partisipasi perusahaan investasi besar seperti BlackRock dan Vanguard yang meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bitcoin,” pungkas Robby. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya