Harga Kripto Worldcoin Meroket 141 Persen Dalam Sepekan, Ada Apa?

Worldcoin mengumumkan aplikasi dompet kripto miliknya, yang dijuluki “World App” telah mencatatkan lebih dari satu juta pengguna, pertumbuhan yang signifikan dari hanya 100.000.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 20 Feb 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Liputan6.com, Jakarta Harga kripto Worldcoin (WLD Coin) telah melonjak 141% dalam tujuh hari terakhir karena perusahaan tersebut mencatatkan pencapaian pengguna aktif harian. 

Dilansir dari Cointelegraph, Selasa (20/2/2024), dalam postingan pada 18 Februari di X, Worldcoin mengumumkan aplikasi dompet kripto miliknya, yang dijuluki “World App” telah mencatatkan lebih dari satu juta pengguna, pertumbuhan yang signifikan dari hanya 100.000 pengguna aktif harian pada November 2023.

Diluncurkan pada Juli 2023 oleh CEO OpenAI Sam Altman dan Alex Blania, Worldcoin adalah proyek verifikasi identitas digital yang membayar pengguna dalam mata uang kripto aslinya sebagai imbalan untuk memindai data diri mereka menggunakan alat milik Worldcoin.

Tujuan Worldcoin adalah untuk mencoba memperkenalkan pendapatan dasar universal di seluruh dunia, dengan mengeluarkan sejumlah kecil token WLD kepada semua orang sebagai imbalan untuk memverifikasi identitas mereka.

Namun, tujuan Worldcoin untuk menghasilkan pendapatan dasar universal bersama dengan sistem identitas biometriknya telah mengundang banyak kontroversi, sebagian besar berpusat pada masalah privasi atas alat pemindai mata yang dinamai “Orbs”.

Pada 31 Januari, Kantor Komisaris Privasi untuk Data Pribadi (PCPD) Hong Kong meluncurkan penyelidikan terhadap operasi lokal Worldcoin, dengan alasan risiko serius terhadap privasi data pribadi. 

PCPD mengatakan mereka telah mengeluarkan surat perintah dan memasuki enam lokasi yang dikendalikan oleh Worldcoin di Hong Kong sebagai bagian dari penyelidikannya.

Di luar Hong Kong, proyek ini telah menarik perhatian regulator di banyak yurisdiksi karena masalah privasi, karena layanannya ditangguhkan sepenuhnya di Kenya dan penghentian pemindaian di India.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya