Liputan6.com, Jakarta - Empat senator Amerika Serikat (AS), termasuk Elizabeth Warren, bersama dengan Perwakilan Jamie Raskin, mengirim surat kepada Kepala Staf Gedung Putih Susie Wiles pada 17 Maret 2025. Dalam surat tersebut tertulis kekhawatiran atas keterlibatan Presiden AS Donald Trump dalam mata uang kripto dan aset digital.
Surat tersebut, yang ditandatangani oleh Warren (D-MA), Richard Blumenthal (D-CT), Jeffrey A. Merkley (D-OR), Chris Van Hollen (D-MD), dan Raskin (D-MD), menyoroti hubungan finansial Donald Trump yang semakin dalam dengan industri kripto.
Baca Juga
Para anggota parlemen menyatakan: “Donald Trump berbalik melawan kripto dari semula menganggap aset digital tersebut adalah penipuan menjadi membangun pasukan kripto. Mereka menunjuk koin meme TRUMP memberikan keluarga dan mitra bisnisnya, termasuk World Liberty Financial keuntungan hampir USD 100 juta dalam waktu kurang dari 14 hari di pasar.
Advertisement
Dalam sudat tersebut menyebutkan juga menimbulkan kekhawatiran tentang pengaruh asing. Selain itu, mereka menyampaikan kekhawatiran atas hubungan keuangan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
"Presiden Trump dan Menteri Perdagangan Lutnick, yang perusahaannya merupakan investor kripto utama, dapat menghambat regulasi keuangan mata uang kripto, bahkan ketika pasar kripto yang tidak diatur menunjukkan tanda-tanda peringatan bubble yang dapat menyebabkan krisis keuangan lainnya," tulis surat tersebut dikutip dari bitcoin.com, Rabu (19/3/2025).
Para senator dan Raskin juga memperingatkan tentang pengaruh CEO Tesla Elon Musk yang semakin besar di pemerintah federal, yang mereka klaim telah diperkuat melalui Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru dibentuk Trump.
Mereka menyatakan: "Mungkin yang paling mengkhawatirkan, Presiden Trump telah menyerahkan kekuasaan kepada orang terkaya di dunia, Elon Musk, yang akan mendapat untung dari upaya Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk menghancurkan eksekutif."
Â
11 Lembaga Diselidiki
Mereka mengklaim bahwa setidaknya 11 lembaga yang sedang diselidiki, sedang menunggu pengaduan atau tindakan penegakan hukum terhadap bisnis Elon Musk telah dilemahkan, yang memungkinkannya mendapatkan keuntungan finansial dengan sedikit pengawasan.
Para anggota parlemen mengutip laporan bahwa Federal Aviation Administration (FAA) dapat membatalkan kontrak senilai USD 2,4 miliar dengan Verizon dan sebagai gantinya memberikan kesepakatan itu kepada Starlink milik Elon Musk, yang semakin meningkatkan kekhawatiran tentang pengayaan diri dengan mengorbankan integritas regulasi.
Masalah Etika
Para anggota parlemen menuntut tindakan segera untuk mengatasi masalah etika ini, dengan menekankan: "Konflik kepentingan finansial yang sangat besar ini memiliki kepentingan nyata bagi publik Amerika. Presiden Trump, Musk, dan orang-orang yang ditunjuknya memiliki banyak insentif untuk menyalurkan uang pembayar pajak ke kantong mereka sendiri, bahkan jika itu berarti merugikan para pekerja Amerika yang diklaim Presiden Trump untuk diperjuangkan."
Mereka mendesak Trump untuk berkomitmen untuk melepaskan diri dari kepentingan bisnis pribadinya, seperti yang telah dilakukan oleh setiap presiden sebelumnya di era modern.
Mereka juga menegaskan bahwa Elon Musk juga harus diminta untuk segera merilis formulir pengungkapan keuangannya sehingga publik dapat memahami potensi konflik kepentingannya.
Â
Advertisement
Pendukung Trump
Surat tersebut menutup dengan seruan untuk reformasi yang mendesak. Para anggota parlemen menyatakan:
"Bahkan sekarang, belum terlambat bagi Presiden Trump untuk mengubah arah dan mengutamakan kepentingan nasional kita di atas urusan pribadinya."
Sementara itu, para pendukung Trump dan Musk berpendapat bahwa keterlibatan mereka dalam mata uang kripto dan upaya deregulasi mendorong inovasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi jangkauan pemerintah yang berlebihan.
Dukungan Trump terhadap aset digital telah menarik antusiasme yang signifikan dari para pendukung kripto yang melihat kebijakannya sebagai langkah menuju kemandirian finansial dan pasar yang terdesentralisasi.
Sementara itu, pengaruh Elon Musk terhadap lembaga federal dipandang oleh sebagian orang sebagai gangguan yang diperlukan untuk inefisiensi birokrasi, dengan para pendukungnya berpendapat bahwa reformasi DOGE akan merampingkan operasi pemerintah daripada membongkarnya.
Surat tersebut meminta tanggapan dari Gedung Putih paling lambat tanggal 31 Maret, yang menguraikan bagaimana rencananya untuk mengatasi masalah ini.
