Kisah Wanita yang Bersyukur Setelah Amputasi

Kristy Wimberly Asal AS bersyukur setelah kakinya di amputasi. Ia merasa lebih leluasa dan bebas, bahkan tidak malu meskipun sebagai seorang penyandang disabilitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 18:40 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 18:40 WIB
Kristy Wimberly
Kristy Wimberly (Facebook/Victor Faust)

Liputan6.com, Missouri - Penyandang disabilitas kerap minder karena merasa diri mereka berbeda dengan orang pada umumnya. Menjadi korban bully juga alasan mereka untuk menutupi diri.

Hal itulah yang dialami wanita asal Missouri, Amerika Serikat ini. Kristy Wimberly merasa malu dengan kaki kanannya yang tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, ia menyembunyikannya karena merasa membuat penampilannya jelek.

Dilansir dari Thesun.co.uk, Kamis (14/11/2019), Kristy Wimberly didiagnosis menderita tumor spinal cord atau biasa disebut astrocytoma pada usia enam tahun.

Saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke kakinya rusak karena operasi pengangkatan tumor. Kerusakan pada saraf Kristy membuat pertumbuhan kaki kanannya 5 cm lebih pendek dari kaki kirinya. Hal itu membuatnya tak dapat berjalan tanpa alat bantu.

Wanita yang berprofesi sebagai asisten eksekutif ini telah menjalani 19 operasi untuk mencoba menyesuaikan kaki kanan dengan kirinya. Kendati demikian semua operasi itu tidak berhasil.

Wanita 32 tahun ini dipanggil "si lumpuh" oleh teman sekelasnya waktu di bangku SMA. Inilah yang membuat ia berusaha untuk menyembunyikan kekurangan fisiknya.

Ia tidak pernah mengenakan celana pendek atau pakaian minim meskipun berada di musim panas.

Ibu dengan satu anak ini harus menggunakan kursi roda dan kruk selama berbulan-bulan setelah menjalani operasi. Akibatnya, ia kerap terserang infeksi pada lukanya yang disebabkan oleh tekanan penjepit yang digunakan.

Pada tahun 2017 kristy mengamputasi kakinya karena rasa sakit yang dirasakan semakin parah. Ia lantas memasang kaki buatan sebagai pengganti kaki kanannya.

Sebuah keajaiban terjadi, seluruh hidupnya berubah setelah memutuskan mengamputasi kakinya. Ia merasa bangga memamerkan prostetik berteknologi tinggi dengan percaya diri.

"Saya sangat bangga akan hal itu dan berterimakasih atas kehidupan baru yang diberikan kepada saya. Itu benar-benar mengubah kepercayaan diri saya," pungkasnya.

Kehidupan yang Menakjubkan Karena Ikhlas Kehilangan Satu Kaki

Ilustrasi Disabilitas
Ilustrasi Disabilitas

Kehilangan kaki tidak membuat Kristy frustasi. Namun ia merasa lebih baik setelah merelakan kakinya.

Ia mengatakan bahwa suaminya, Don Wimberly 30 tahun dan putrinya berusia empat tahun, telah melihat perubahan besar dalam kepercayaan dirinya setelah dipasangi lutut bionik yang dikendalikan oleh berat dan gerakan kaki bagian atas.

Lutut mikro Kristy juga bisa dioperasikan oleh ponsel cerdasnya dan dapat beralih ke mode yang berbeda untuk aktivitas seperti berlari bahkan untuk olahraga tenis.

Kristy bertekad ambil bagian dalam Project Athena pada November 2018.

Fitur berteknologi tinggi ini sangat berguna bagi Kristy. Ia telah memulai pelatihan bersepeda sejauh 193km di sepanjang garis pantai Florida saat musim gugur.

"Ini menakutkan karena sesuatu yang tidak akan pernah bisa saya lakukan sebelumnya, tetapi saya mempunyai tekad yang kuat," katanya.

Melalui hal ini, ia akan menebus tahun-tahun yang telah terlewatkan dengan menutupi diri.

 

Reporter : Yuliasna

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya