Hibur Pasien Sakit Kronis dan Difabel, Grup Motor Trail Sulap Koridor RS Jadi Arena Balap

Rumah Sakit Great Western Inggris diambil alih oleh atlet sepeda motor Vanni Oddera, Alvaro Dal Farra dan Ivan Falvo. Mereka mengubah koridor bangsal anak difabel dan penyakit kronis menjadi arena balap lengkap dengan rintangan mini serta bendera untuk dilambaikan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Nov 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 10:00 WIB
Mengendarai motor trail
Mengendarai motor trail di Semarang.

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Great Western Inggris diambil alih oleh atlet sepeda motor Vanni Oddera, Alvaro Dal Farra dan Ivan Falvo. Mereka mengubah koridor bangsal anak disabilitas dan penyakit kronis menjadi arena balap lengkap dengan rintangan mini serta bendera untuk dilambaikan.

Dengan seragam lengkap, mereka bahkan menunjukkan aksi ekstrem melompati rintangan dengan relawan yang berbaring di bawahnya.

Para pembalap asal Italia ini adalah bagian dari organisasi Rumah Sakit Mototherapy dan Freestyle. Sebuah bentuk kemitraan antara Allianz Umana Mente Foundation dan tim motorcross gaya bebas DaBoot.

Ini adalah kunjungan pertama mereka  ke rumah sakit yang terletak di Kota Swindon, Inggris itu. Mereka berhasil membawa kegembiraan bagi anak-anak berpenyakit kronis dan difabel.

Banyak dari anak-anak ini yang jarang melihat dunia luar. Penyakit dan disabilitas yang disandang mengharuskan mereka untuk terbaring di bangsal hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

"Beberapa pasien jangka panjang berada di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dan pada waktu itu, mereka sering tidak bisa meninggalkan bangsal,” kata direktur medis rumah sakit, Charlotte Forsyth dikutip dari nypost.com.

“Sangat penting bagi mereka untuk memiliki pengalaman ini. Sesuatu yang jauh dari kehidupan normal di rumah sakit yang membawa begitu banyak senyum,” tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:

Pengalaman Sekali Seumur Hidup

Kesempatan untuk melihat atlet profesional tampil dan berkesempatan mengendarai motor bersama adalah pengalaman sekali seumur hidup bagi mereka. Para atlet dibantu perawat menaikkan anak ke bagian depan motor dan membonceng mereka secara bergiliran.

"Itu benar-benar luar biasa," kata Enver Lekaj orang tua yang putranya, Suad, adalah pasien di Great Western. "Saya sudah berhari-hari dirawat di rumah sakit bersama putra saya, termasuk Natal, tetapi ini jelas merupakan hari terbaik.”

Tak hanya motor cross, para atlet juga membawa sepeda untuk digunakan anak-anak.

“Saya tidak pernah mengira Suad akan bisa mengendarai sepeda, tetapi sungguh menakjubkan melihatnya. Suad menyukainya, dan mereka bahkan melompati saya. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada para atlet atas semua yang telah mereka lakukan. Itu benar-benar hari terbaik yang kami miliki," kata Lekaj.

Selain ditujukan untuk anak-anak, pasien dewasa juga dipersilakan untuk bergabung dalam kebahagiaan itu.

"Tim itu sangat baik pada David, dia tersenyum dan tertawa merasakan kecepatan dan kebisingan sepeda motor," kata Myra McConnell. Putranya, David, tinggal di bangsal dewasa.

Setelah berada di tempat tidur untuk waktu yang lama, David benar-benar senang dapat keluar dari bangsal untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, tambah McConnell.

“Kami khawatir karena David memiliki saluran kateter dan sistem makan. Tapi kami yakin bahwa ia akan baik-baik saja, dan itu memberinya kesempatan yang belum pernah ia miliki sebelumnya.”

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya