Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menceritakan terkait awal mula program vaksinasi COVID-19 bagi disabilitas atau disebut #DisabilitasBisaVaksin.
Menurutnya, ide ini berawal dari hibah 450 ribu dosis vaksin Sinopharm dari raja Uni Emirat Arab yang diberikan kepada presiden Joko Widodo. Awalnya, vaksin ini disarankan untuk program vaksinasi gotong royong. Namun, saran itu ditolak.
Baca Juga
Kemudian, vaksin ini juga sempat direncanakan untuk vaksinasi jemaah haji. Namun, ibadah haji ternyata ditiadakan karena COVID-19.
Advertisement
“Terus saya bilang ke presiden bagaimana jika vaksin ini diberikan kepada penyandang disabilitas, Bapak Presiden enggak pakai mikir enggak sampai satu menit langsung bilang iya,” ujar Budi dalam seminar daring #DisabilitasBisaVaksin ditulis Selasa (10/8/2021).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Berikut Ini:
Advertisement
Pertimbangan Penyuntikan
Budi mengaku penyuntikan vaksin pada disabilitas membawa beban tersendiri. Pasalnya, 450 ribu vaksin harus segera disuntikkan di saat bersamaan datang lagi 250 ribu vaksin.
“Itu semua harus diberikan kepada disabilitas, saya bilang ke tim untuk cepat menyuntikkan. Saya dinasihati, disabilitas itu tidak bisa secepat penyuntikan biasa, harus disiapkan dengan benar, protokolnya harus benar, manggilnya harus benar, saya jadi stres sendiri.”
Maka dari itu, Menkes pun meminta bantuan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia yang memiliki akses langsung pada penyandang disabilitas di Indonesia.
6 Daerah Alokasi Vaksin Disabilitas
Senada dengan Budi, Angkie juga menyampaikan bahwa komunikasi lintas sektor terkait vaksin disabilitas dilakukan setelah Indonesia menerima hibah 450 ribu dosis vaksin.
Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo meminta agar vaksin tersebut didistribusikan untuk penyandang disabilitas yang berada di wilayah dengan risiko tinggi paparan COVID-19.
Terkait data penerima dan validasi warga disabilitas, pihak Angkie terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri untuk verifikasi data.
“Kami juga melibatkan 98 komunitas disabilitas, harapannya vaksin ini bisa tepat sasaran kepada penyandang disabilitas terutama yang ada di 6 zona merah.”
Berikut keenam daerah yang dimaksud Angkie beserta alokasi vaksinnya:
-Provinsi Banten 18.166 vaksin.
-Jawa Barat 60.824 vaksin.
-Jawa Tengah 69.840 vaksin.
-DI Yogyakarta 11.225 vaksin.
-Jawa Timur 53.642 vaksin.
-Bali 11.304 vaksin.
Advertisement