Liputan6.com, Jakarta Keluarnya darah dari telinga atau telinga berdarah dapat disebabkan berbagai hal. Darah juga dapat berasal dari luar, tengah, atau telinga bagian dalam.
Menurut spesialis penyakit dalam dari New York, Amerika Serikat, Sabrina Felson, MD telinga berdarah dapat menandakan konsisi yang tidak terlalu serius maupun sangat serius.
Sebagian besar penyebab pendarahan dari telinga, seperti infeksi atau perubahan tekanan udara yang tiba-tiba, tidaklah serius. Tapi ada juga, seperti cedera kepala atau kanker yang sangat langka.
Advertisement
Infeksi telinga dapat disebabkan bakteri atau virus di telinga tengah. Itu membuat telinga tengah membengkak dan menyebabkan cairan menumpuk di belakang gendang telinga. Tekanan dari penumpukan dapat memecahkan gendang telinga, dan cairan atau darah bisa bocor.
Infeksi telinga yang menyebabkan pendarahan dapat memiliki gejala sebagai berikut:
-Sakit telinga.
-Hidung tersumbat.
-Gangguan pendengaran ringan.
-Demam.
“Infeksi telinga sering sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu tanpa pengobatan. Pereda nyeri yang dijual bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu meredakan nyeri dan demam. Terkadang dokter meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi telinga,” kata Sabrina mengutip webmd.com, Jumat (17/12/2021).
Pasien dapat menghubungi dokter jika sakitnya parah dan ada cairan, nanah, atau darah keluar dari telinga.
Simak Video Berikut Ini
Ada Objek di Telinga
Penyebab lain dari telinga berdarah adalah adanya objek atau benda di telinga. Penyeka kapas (cotton bud), mainan, atau benda kecil lainnya dapat tersangkut di telinga dan menyebabkan cedera.
“Anak-anak kemungkinan besar akan memasukkan sesuatu ke telinga mereka.”
Gejala lain dari objek di telinga termasuk rasa sakit dan gangguan pendengaran. Jika bisa meraih tepi objek, coba lepaskan dengan pinset. Atau, miringkan kepala ke samping untuk membuatnya jatuh. Jika objek tidak bergerak dengan metode ini, dapatkan bantuan medis.
Advertisement
Perubahan Tekanan Udara atau Air
Perubahan tekanan yang tiba-tiba, seperti ketika pesawat mendarat atau menyelam dapat menarik gendang telinga dan menyebabkan perasaan tersumbat dan sakit. Ini dapat menyebabkan cedera yang oleh dokter disebut barotrauma.
Jika perubahan tekanannya parah, gendang telinga bisa robek. Cairan atau darah bisa bocor dari telinga.
Gejala lain dari barotrauma meliputi:
-Sakit telinga.
-Merasa telinga tersumbat.
-Pusing.
-Gangguan pendengaran.
-Telinga berdenging.
“Untuk mencegah barotrauma saat Anda terbang, Anda dapat mencoba menjaga tekanan tetap stabil di telinga Anda dengan mengunyah permen karet, menguap, atau menelan. Atau, cubit hidung Anda dan coba tiup untuk ‘membuka’ telinga Anda.”
Biasanya, masalah ini akan hilang segera setelah mendarat. Jika tidak, dokter mungkin perlu membuat sayatan kecil di gendang telinga untuk meratakan tekanan dan mengalirkan cairan.
Hubungi dokter jika:
-Darah atau cairan bocor dari telinga.
-Demam.
-Rasa sakit yang parah.
-Gendang telinga robek.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement