Perfeksionis, Salah Satu Ciri Kepribadian Orang dengan Gangguan Kecemasan

Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Andri, menjelaskan soal tipikal orang-orang yang menyandang gangguan kecemasan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Agu 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2022, 14:00 WIB
Perfeksionis, Salah Satu Ciri Kepribadian Orang dengan Gangguan Kecemasan
Perfeksionis, Salah Satu Ciri Kepribadian Orang dengan Gangguan Kecemasan | via: pinterest.com

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Andri, menjelaskan soal tipikal orang-orang yang menyandang gangguan kecemasan.

Menurutnya, orang dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder biasanya memiliki kepribadian yang perfeksionis. Ini bukan gangguan, melainkan suatu proses kepribadian di mana orang-orang seperti ini biasanya sangat perhatian pada detail.

Orang dengan kepribadian perfeksionis juga diartikan sebagai orang yang menginginkan segala hal berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Bagi sebagian orang, kepribadian seperti ini terlihat bagus karena apa yang dikerjakan selalu berjalan dengan baik dan lancar.

“Tapi sayangnya, sering kali punya ketegangan dalam kesehariannya. Karena kita tahu tidak semua hal bisa kita pegang. Banyak kondisi-kondisi dalam kehidupan yang enggak bisa kita pegang,” ujar Andri dalam video yang diunggah di YouTube pribadinya, Andri Psikosomatik dikutip Jumat (19/8/2022).

Maka dari itu, orang-orang perfeksionis menjadi lebih gampang tegang dan bahkan sering kali rasa tegangnya menjadi lebih dominan.

“Saya sering melihat pasien-pasien saya seperti itu. Maka dari itu, pengobatan gangguan kecemasan itu difokuskan pada bagaimana mengelola kondisi tadi. Jadi mengelola dulu kondisinya menjadi lebih baik dan kita bantu supaya kecemasannya hilang.”

Penggunaan obat dilakukan guna kecemasannya hilang lebih cepat. Pasalnya, mengubah kepribadian itu bukan hal mudah. Ditambah, sering kali kepribadian seperti itu dipengaruhi oleh lingkungan yang menuntut kesempurnaan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terkait Gangguan Kecemasan

Gangguan Kecemasan
Ilustrasi gangguan kecemasan Credit: freepik.com

Kecemasan atau anxiety adalah emosi yang normal. Ini adalah cara otak bereaksi terhadap stres dan memperingatkan tentang potensi bahaya di depan.

Kecemasan timbul di kehidupan sehari-hari misalnya ketika menghadapi masalah di tempat kerja, sebelum mengikuti ujian, atau sebelum membuat keputusan penting.

Kecemasan yang datang sesekali terbilang manusiawi. Namun, gangguan kecemasan atau anxiety disorders adalah kondisi yang berbeda.

Melansir Webmd, anxiety disorders adalah sekelompok penyakit mental yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang konstan dan luar biasa. Kecemasan yang berlebihan dapat membuat penyandangnya menghindari pekerjaan, sekolah, kumpul-kumpul keluarga, dan situasi sosial lainnya yang dapat memicu atau memperburuk gejala.

Gangguan kecemasan terdiri dari beberapa jenis termasuk:

-Gangguan kecemasan umum

Penyandang jenis ini merasakan kekhawatiran dan ketegangan yang berlebihan dan tidak realistis dengan sedikit atau tanpa alasan sama sekali.

-Gangguan panik

Penyandangnya merasakan ketakutan yang tiba-tiba dan intens yang menyebabkan serangan panik. Selama serangan panik, penyandang bisa berkeringat, nyeri dada, dan detak jantung berdebar (palpitasi).

“Terkadang Anda mungkin merasa seperti tersedak atau mengalami serangan jantung,” mengutip Webmd.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Jenis Lainnya

Mudah Merasa Panik dan Cemas yang Berlebihan
Ilustrasi Emosi Cemas Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Jenis lain dari gangguan kecemasan adalah:

-Gangguan kecemasan sosial

Jenis ini juga disebut fobia sosial, ini adalah saat seseorang merasakan kekhawatiran dan kesadaran diri yang berlebihan tentang situasi sosial sehari-hari. Penyandangnya secara obsesif khawatir tentang tentang penilaian orang lain terhadap dirinya dan cenderung merasa malu dan merasa diejek.

-Fobia spesifik

Penyandangnya merasakan ketakutan yang intens terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian atau terbang. Ketakutan melampaui batas wajar dan dapat menyebabkan penyandangnya menghindari situasi biasa.

-Agoraphobia

Dalam jenis ini, penyandangnya memiliki ketakutan besar jika berada di tempat yang tampaknya sulit untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika terjadi keadaan darurat.

“Misalnya, Anda mungkin panik atau merasa cemas saat berada di pesawat terbang, transportasi umum, atau berdiri dalam antrean orang banyak.”

-Kecemasan akan perpisahan

Anak-anak kecil bukan satu-satunya yang merasa takut atau cemas ketika orang yang dicintai pergi. Siapapun bisa mendapatkan gangguan kecemasan perpisahan. Orang dengan gangguan kecemasan ini akan merasa sangat cemas atau takut ketika seseorang yang dekat dengannya menghilang dari pandangannya.

“Anda akan selalu khawatir bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada orang yang Anda cintai.”

-Bisu selektif

Ini adalah jenis kecemasan sosial di mana anak-anak muda yang berbicara secara normal dengan keluarga mereka tidak mau berbicara di depan umum, seperti di sekolah.

-Gangguan kecemasan akibat obat

Penggunaan obat-obatan tertentu atau obat-obatan terlarang, atau penarikan dari obat-obatan tertentu, dapat memicu beberapa gejala gangguan kecemasan.

Gejala Gangguan Kecemasan

gangguan kecemasan
Ilustrasi seseorang alami gangguan depresi dan kecemasan. (dok Alex Green/pexels.com)

Gejala utama gangguan kecemasan adalah rasa takut atau khawatir yang berlebihan. Gangguan kecemasan juga dapat membuat sulit bernapas, sulit tidur, sulit diam, dan sulit berkonsentrasi. Gejala spesifik setiap orang tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dimiliki.

Gejala umum gangguan kecemasan adalah:

-Panik, takut, dan gelisah

-Perasaan panik, merasa akan ada malapetaka atau bahaya

-Masalah tidur

-Tidak bisa tetap tenang dan diam

-Tangan atau kaki dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan

-Sesak napas

-Bernapas lebih cepat dari biasanya (hiperventilasi)

-Palpitasi jantung

-Mulut kering

-Mual

-Otot-otot tegang

-Pusing

-Memikirkan masalah berulang-ulang dan tidak bisa berhenti (perenungan)

-Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

-Secara intens atau obsesif menghindari objek atau tempat yang ditakuti.

Jika gejala-gejala ini timbul dan mulai mengganggu kegiatan sehari-hari, maka konsultasi pada ahli diperlukan.

Ada banyak perawatan untuk mengurangi dan mengelola gejala gangguan kecemasan. Biasanya, orang dengan gangguan kecemasan minum obat dan pergi ke konseling.

Salah satu penanganan gangguan kecemasan adalah dengan konsumsi obat-obatan. Beberapa jenis obat digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan.

“Bicaralah dengan dokter atau psikiater Anda tentang pro dan kontra dari setiap obat untuk memutuskan mana yang terbaik untuk Anda.”

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya