Kemensos Bakal Kenalkan Inovasi Alat Bantu Disabilitas ke Negara ASEAN

Dalam forum yang dikenal pula dengan ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) hendak mengenalkan alat bantu adaptif.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Okt 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 10:00 WIB
Kemensos Hendak Kenalkan GRITA dan Inovasi Alat Bantu Disabilitas Lainnya dalam Ajang AHLF
Dalam forum yang dikenal pula dengan ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) hendak mengenalkan alat bantu adaptif. Foto: Kemensos.

Liputan6.com, Jakarta Forum disabilitas ASEAN segera digelar pada 10 hingga 12 Oktober 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam forum yang dikenal pula dengan ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive Development and Partnership Beyond 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) hendak mengenalkan alat bantu adaptif.

Beberapa alat bantu disabilitas hasil inovasi Kemensos yang akan ditampilkan dalam ajang tersebut adalah Gelang Rungu dan Wicara (GRUWI), Gelang Tuna Grahita (GRITA) dan tongkat adaptif yang telah dipatenkan Kemensos.

GRUWI diluncurkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai salah satu upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Sekaligus merespons terhadap ancaman keamanan yang dihadapi penyandang disabilitas Tuli dan wicara.

Gelang ini dilengkapi sensor gerak serta pendeteksi denyut nadi.  Apabila pengguna dalam kondisi darurat atau panik yang membuat denyut nadi tiba-tiba tinggi, maka gelang ini akan berbunyi untuk menarik perhatian orang lain.

Dengan begitu, kejahatan terhadap penyandang Tuli dan wicara serta tuna grahita atau disabilitas intelektual bisa dicegah.

Menurut Risma, inovasi alat bantu ini berawal dari keprihatinannya mendengar berbagai kabar negatif terkait kekerasan yang dialami para penyandang disabilitas.

“Inovasi Kemensos itu berangkat dari kegelisahan saya yang sering mendapati kasus rudapaksa yang banyak menimpa anak-anak disabilitas rungu dan wicara,” kata Risma dalam keterangan resmi dikutip Kamis, (5/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berfungsi Sebagai Early Warning

Tingkatkan Keamanan bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara, Kemensos Luncurkan Alat Bantu GRUWI
Tingkatkan Keamanan bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara, Kemensos Luncurkan Alat Bantu GRUWI. Foto: Kemensos.

Seperti disampaikan Risma, baik GRUWI, GRITA maupun tongkat adaptif, merupakan hasil inovasi tim disabilitas yang dibina di sentra-sentra Kemensos.

Alat-alat itu berfungsi sebagai early warning system atau peringatan dini bagi penyandang disabilitas rungu, wicara maupun intelektual. Terutama jika terjadi ancaman yang dapat membahayakan dirinya dari luar.

“Hingga saat ini, jumlah produksi awal untuk GRUWI sebanyak 217 unit dan GRITA sebanyak 100 unit. Dari jumlah tersebut telah disalurkan GRUWI 65 unit dan untuk GRITA belum ada,” kata Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) Bogor, MO. Royani dalam keterangan yang sama.


Banyak Permintaan Alat Bantu Disabilitas

Tingkatkan Keamanan bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara, Kemensos Luncurkan Alat Bantu GRUWI. Foto: Kemensos.
Tingkatkan Keamanan bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara, Kemensos Luncurkan Alat Bantu GRUWI. Foto: Kemensos.

Inovasi Kemensos tersebut dinilai sukses karena dirasakan manfaatnya oleh para penyandang disabilitas.

Ini terlihat dari tingginya jumlah waiting list permintaan atau persiapan pengiriman ke Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).  Sejauh ini, permintaan GRUWI sebanyak 75 unit dan GRITA sebanyak 90 unit.

Menurut Risma, penyediaan alat bantu disabilitas sejalan dengan semangat AHLF on Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025.

Dalam berbagai kesempatan, Risma menegaskan momen AHLF akan menjunjung semangat keberpihakan negara-negara ASEAN terhadap para penyandang disabilitas.

No one left behind, jadi tidak ada seorangpun yang tertinggal termasuk disabilitas,” katanya.


Persiapan Tuan Rumah

Tingkatkan Keamanan bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara, Kemensos Luncurkan Alat Bantu GRUWI. Foto: Kemensos.
Tingkatkan Keamanan bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara, Kemensos Luncurkan Alat Bantu GRUWI. Foto: Kemensos.

Perhelatan ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 akan dihadiri 200 delegasi dari berbagai sektor.

Seperti Badan Sektor ASEAN, organisasi terafiliasi ASEAN, organisasi penyandang disabilitas, mitra wicara ASEAN, serta akademisi di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Forum disabilitas ini rencananya dihelat di Makassar tepatnya di Sentra Wirajaya. Guna memastikan kesiapan lokasi acara, Risma telah mengecek kesiapan venue pada Rabu, 6 September 2023.

Dalam menciptakan venue acara yang lebih ramah disabilitas, pihak Risma akan membuat fasilitas seperti toilet khusus.

Hal ini penting untuk memberikan kenyamanan bagi para peserta saat menjalani konferensi. Sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Makassar adalah orang-orang yang menghormati hak-hak penyandang disabilitas.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya