Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berisiko mengalami masalah kesehatan fisik maupun mental saat bertugas dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Bahkan, stres atau tekanan mental yang berat dapat memicu masalah besar terutama pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Baca Juga
“Yang punya komorbid seperti hipertensi, diabetes, dan masalah kesehatan lain harus aware atau sadar, mereka harus tahu batasannya karena ini tugas yang berat. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara mental,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara dikutip Senin (12/2/2024).
Advertisement
Maka dari itu, Dicky mengatakan bahwa perlu ada dukungan psikologis bagi para petugas yang terlibat dalam Pemilu 2024.
“Tentu penting dukungan psikologis terutama dalam mengatasi tekanan-tekanan atau stres yang bisa timbul akibat pekerjaan. Situasinya mungkin bisa memanas, mungkin bisa intens ketika penghitungan (suara). Ini perlu ada dukungan,” jelas Dicky.
Jaga Kesehatan Fisik
Selain kesehatan mental, para petugas juga perlu memerhatikan kesehatan fisik sebelum dan setelah Pemilu.
Guna mengantisipasi penurunan kesehatan pada petugas KPPS, Dicky menyarankan untuk menjaga kecukupan gizi, cairan, dan istirahat.
“Yang harus dilakukan adalah, pemenuhan gizi, hidrasi cukup minum, cukup istirahat, nah ini harus dipastikan. Dan dukungan ini bukan hanya di hari-H saja, tapi sebelum dan sesudah (Pemilu).”
Dicky tidak menyarankan bagi KPPS untuk bekerja terlalu keras di hari-hari sebelum Pemilu kemudian langsung menjalankan tugas di hari pemungutan suara, karena dinilai sangat berisiko.
Utamakan Keselamatan Selama Pemilu
Selain menjaga asupan makanan dan istirahat, Dicky juga menyarankan agar KPPS melakukan pelatihan, bukan cuma melatih cara-cara memilih tapi juga pelatihan soal keselamatan diri.
“Training keselamatan ini buat mereka sendiri, termasuk dalam kondisi bencana atau hal-hal darurat yang mungkin terjadi.”
Siaga Alat Pelindung Diri
Aspek keselamatan ini juga terkait dengan perlindungan kesehatan dengan alat pelindung diri (APD).
“Harus punya alat pelindung diri, ada masker, ada sarung tangan, ada buat cuci tangan. Kan di lokasi itu bisa saja ada hal yang sifatnya darurat kesehatan atau yang datang adalah orang-orang batuk atau sakit.”
Advertisement
Cegah Penularan Penyakit
Dicky juga menyampaikan soal perlunya upaya pencegahan penularan penyakit. Salah satunya memastikan ventilasi dan perputaran udara di tempat pemungutan suara (TPS) atau tempat kerja KPPS sudah memadai.
“Jadi jangan terlalu tertutup, ini membantu meminimalisasi potensi penularan penyakit.”
Perlu Peran Petugas Kesehatan
Hal yang tak kalah penting menurut Dicky adalah pemantauan kesehatan rutin. Ini perlu dilakukan sebelum hingga sesudah Pemilu.
Pemeriksaan rutin ini dapat mencakup pengukuran tekanan darah, detak jantung, dan pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala.
“Ini harusnya ada tim kesehatan yang dalam satu wilayah itu berkeliling untuk memastikan para petugas dalam kondisi sehat, tidak ada kelelahan fisik atau mental dan kondisi lain.”
“Di Pemilu sebelumnya saya tidak pernah melihat (ada petugas kesehatan) tapi kita perlu berpikir untuk itu,” tutup Dicky.
Advertisement