Berkebun Bisa Jadi Salah Satu Terapi Orang Dengan Gangguan Jiwa untuk Pulih dan Mandiri

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Wirajaya Makassar menerapkan kegiatan berkebun sebagai salah satu terapi pemulihan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 02 Mei 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 18:00 WIB
Terapi Berkebun
Berkebun bisa menjadi terapi untuk melatih ODGJ beriteraksi dengan orang lain dan hidup mandiri melalui penjualan hasil panen dari kebun masing-masing. (Foto: dok. Kemensos)

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan berkebun rupanya bermanfaat sebagai salah satu terapi pemulihan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Langkah ini diterapkan Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Wirajaya Makassar.

Kepala Sentra Wirajaya Makassar Nur Alam menerangkan, ada tujuh ODGJ yang ditangani Sentra Wirajaya. Mereka mendapat penanganan secara optimal sesuai kondisi kesehatan masing-masing, termasuk mendapat obat secara rutin sekaligus kesempatan berkebun atau berlatih keterampilan lain.

Berkebun, diyakini Nur Alam bisa menjadi terapi untuk melatih ODGJ beriteraksi dengan orang lain dan hidup mandiri melalui penjualan hasil panen dari kebun masing-masing.

Salah seorang penerima manfaat (PM) ODGJ, Peter (52), telah merasakan hasil panen dari kebunnya. Sejak lima bulan terakhir, Peter berkebun tanaman selada hidroponik. Kini dia sudah mahir memindahkan bibit selada dari media tanam (rockwool) ke dalam retpot.

Setiap pagi, usai berolahraga dan membersihkan diri, Peter singgah di greenhouse Sentra Wirajaya untuk melihat perkembangan tanamannya.

Saat panen, dari kebun hidroponiknya bisa dihasilkan sekitar 34-38 kilogram selada, dengan harga jual Rp 25.000 per kilogram. Panen terakhir yang baru lalu, Peter bisa mengantongi pendapatan Rp900.000 dari hasil usahanya berkebun dan uang itu kemudian ia tabung.

Peter merasa bisa menjadi manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi orang lain dengan terapi berkebun. Dia merasa kodisinya akan berbeda jika tinggal di rumah sakit.

"Kondisinya berbeda jika tinggal di rumah sakit yang aktivitasnya dibatasi supaya tidak mengganggu pasien lain,” kata Peter yang pernah menjadi aparat penegak hukum ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bisa Pulih dan Mandiri

 

Nur Alam meyakini, ODGJ bisa pulih dan mandiri jika ditangani dengan baik.

"Jika ditangani dengan baik, ODGJ bisa pulih, sehat kembali dan mandiri," tutur Nur Alam, dikutip dari laman kemensos.go.id.

Mereka pun akan bisa kembali berkumpul dengan keluarga jika telah pulih.

"Jika sudah sehat, Sentra Wirajaya akan mencari keluarganya sehingga ODGJ bisa berkumpul kembali dengan keluarganya serta hidup berbaur di tengah masyarakat."

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya