Ciri-Ciri Anak Speech Delay yang Orangtua Perlu Tahu

Kenali ciri-ciri anak dengan speech delay agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan maksimal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Feb 2025, 17:17 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 17:00 WIB
Fimela - Keluarga
Ilustrasi anak speech delay /copyright fimela... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua pasti ingin melihat anak berkembang dengan baik, termasuk dalam kemampuan berbicara. Namun, ada kalanya anak mengalami keterlambatan bicara atau yang dikenal dengan istilah speech delay. 

Dokter spesialis anak Baginda dari RS EMC Cikarang mengungkapkan penyebab speech delay dipengaruhi beberapa hal. Diantaranya kondisi medis, riwayat penyakit, masalah pendengaran, gangguan oromotor, dan autisme. Lalu, penggunaan gawai kepada anak sejak usia yang sangat dini juga memberi pengaruh anak terlambat bicara.

"Perilaku seperti ini bisa menghambat perkembangan bahasa anak. Pasalnya, anak di bawah dua tahun belum bisa mencerna bahasa yang ia dapatkan dari menonton. Yang mereka tahu hanyalah gambar yang menarik dan suara yang menyenangkan," kata Baginda.

Lebih lanjut, Baginda mengungkapkan anak berusia 2 tahun normalnya sudah menguasai 50 kosakata. Lalu, menggabungkan dua kata menjadi kalimat sederhana seperti mengutip laman EMC.

Beberapa kondisi yang perlu dicurigai sebagai gejala speech delay adalah sebagai berikut:

1. Pada usia 12 bulan, anak tidak menggunakan gerakan, seperti menunjuk atau melambaikan tangan sampai jumpa.

2. Memasuki usia 18 bulan, anak lebih memilih gerak tubuh untuk berkomunikasi. Selain itu, mereka juga kesulitan meniru suara dan memahami ucapan sederhana.

3. Pada usia 2 tahun, mereka hanya bisa meniru ucapan atau tindakan dan tidak menghasilkan kata atau frasa secara spontan. Anak juga mengucapkan kata atau suara berulang kali bukan menggunakan bahasa lisan saat berkomunikasi. Anak tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana dan memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti suara serak atau sengau).

 

Ciri-Ciri Speech Delay pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun)

Memasuki usia prasekolah, gejala speech delay akan semakin jelas. Anak mungkin mengalami kesulitan dalam memahami instruksi, mengikuti percakapan, serta membangun kosakata.

Mereka juga mungkin kesulitan merangkai kalimat yang kompleks dan mengungkapkan kebutuhan serta keinginan mereka dengan baik.

Penting untuk diingat bahwa perkembangan bicara setiap anak berbeda. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan bicara anak Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau terapis wicara. Mereka dapat melakukan evaluasi dan memberikan diagnosis yang tepat serta rencana perawatan yang sesuai.mv

Mengatasi Speech Delay

Mengatasi speech delay membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, termasuk orangtua, terapis wicara, dan dokter anak.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengkonsultasikan dengan dokter anak. Lalu, dokter akan membantu menegakkan diagnosis. Lalu, dokter akan memberikan saran mengenai terapi yang dibutuhkan.

Lalu, berikut adalah beberapa upaya yang dapat membantu mengatasi keterlambatan bicara pada anak:

1. Stimulasi Verbal yang Intensif

Berikan stimulasi verbal yang intensif kepada anak. Ajak anak berbicara sesering mungkin, jelaskan apa yang sedang Anda lakukan, dan beri nama pada benda-benda di sekitar. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, serta berikan waktu bagi anak untuk merespons.

2. Membaca Buku Bersama

Membacakan buku cerita kepada anak dapat membantu memperkaya kosakata dan meningkatkan pemahaman bahasa. Pilih buku dengan gambar yang menarik dan cerita yang sesuai dengan usia anak. Ajak anak untuk berpartisipasi dengan menunjuk gambar atau menjawab pertanyaan sederhana tentang cerita.

3. Bermain dan Bernyanyi

Gunakan permainan dan lagu-lagu sederhana untuk merangsang perkembangan bahasa anak. Permainan seperti "cilukba" atau bernyanyi lagu anak-anak dapat membantu anak belajar kata-kata baru dan meningkatkan kemampuan komunikasi.

 

4. Kurangi Penggunaan Gadget

 

Batasi penggunaan gadget dan waktu menonton televisi. Interaksi langsung dengan orang lain jauh lebih efektif dalam merangsang perkembangan bahasa dibandingkan dengan paparan terhadap layar elektronik.

5. Perbaiki Nutrisi

Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Beberapa nutrisi seperti omega-3, zat besi, dan zinc penting untuk perkembangan otak dan kemampuan bahasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya