Liputan6.com, Kuta Bali Reporter:Â Dewi Divianta
Â
Sulam bibir dan alis kini semakin digandrungi perempuan Indonesia. Tak terkecuali di Bali, sulam bibir dan alis juga digandrungi masyarakat Pulau Dewata.
Advertisement
Â
Kontes sulam bibir dan alis pun digelar di Pulau Bali. Tak tanggung-tanggung, pesertanya datang dari China, Malaysia, dan sejumlah negara dan kota di Indonesia.
Â
Ali dari Ali Tatto Sulam yang bertindak sebagai juri menuturkan, ada beberapa kriteria penilaian. "Kebersihan, kerapihan itu hal-hal yang dijadikan penilaian," kata Ali di Kuta, Selasa (19/8/2014).
Â
Ia menuturkan, segala produk yang digunakan pada kontes sulam kali ini seluruhnya dari bahan herbal. "Bisa bertahan selama 4 tahun," jelasnya.
Â
Menurut Ali, saat ini peserta yang mengikuti kontes sebanyak 20 orang. Ke depan ia berharap peserta akan semakin meningkat dengan kualitas yang lebih baik.
Â
"Acara ini digelar Beauty Sky. Meski ini yang pertama kali, namun kita berharap kontes ini digelar rutin tiap tahun," imbuh Ali.
Â
Li Pin Han juri asal China menuturkan, ada perbedaan cara sulam antara anak-anak muda dan orang telah berusia.
Â
"Orang yang relatif lebih muda pakai mesin lebih bagus. Yang lebih tua pakai tangan. Sulam mempengaruhi bentuk wajah dan warna kulit," tuturnya.
Â
Novi, seorang model yang disulam oleh peserta mengaku baru pertama kali menyulam alis dan bibir.
Â
"Ini pertama kali yang saya ikuti. Saya tertarik dari awal untuk jadi model acara ini, karena sulam ini biayanya tinggi sekitar Rp 8 jutaan," tutur Novi.
Â
Novi mengaku mau disulam lantaran ia merasa memiliki kekurangan pada alis matanya.
Â
"Alis mata saya tipis, saya ingin tebal,"imbuhnya. Menurut Novi, keinginannya menyulam alis dan bibir tak hanya semata-mata teknik mempercantik diri ini sedang ngetren.
Â
"Ya emang sedang ngetren. Tapi saya juga mau membahagiakan suami saya ini. Biar kelihatan tampil cantik," tuturnya. (Dewi Divianta/Ars)