Liputan6.com, Jakarta Bridal gown hitam terbuat dari bahan tulle berhias spanish-style embroidery dibawakan oleh model Advina Ratnaningsih di fashion show Denny Wirawan pada Jakarta Fashion Week 2015 hari ke-4, Selasa (4/11/2014). Lengkap dengan Mantilla – tudung kepala khas wanita Spanyol – yang ditopang oleh peineta, gaun pengantin hitam itu tampak sensual.
Tapi jelas berbeda dengan gaun pengantin pada umumnya yang berwarna putih, nuansa berkabung tampil pada pengantin wanita Denny Wirawan. `I’m just your mistress, death is your wife`.
Kalimat itulah yang terlontar dari karakter Mamita, seorang wanita penghibur (diperankan oleh Penelope Cruz) di film berjudul `Manolete` yang menjadi inspirasi dari koleksi Denny Wirawan kali ini. Mamita – yang namanya dipakai sebagai judul koleksi Denny Wirawan – dikisahkan menjalin cinta dengan Manolete sang matador yang hidup pada tahun 1917-1947 (diperankan oleh Adrien Brody).
Advertisement
Lebih memilih karir ketimbang kekasih, Manolete pada akhirnya tak fokus menjalani karirnya hingga meregang nyawa lantaran ditanduk oleh banteng. Di saat meregang nyawa hanya Mamita yang ingin ditemuinya. Sayang Mamita Cuma bisa menemuinya lewat taburan bunga mawar merah.
Diiringi dengan musik berasa Spanyol dari elemen suara ketukan castanets (alat musik perkusi khas Spanyol, terdiri dari 2 bagian dan digunakan dengan cara menempatkannya pada telapak tangan untuk saling diketukkan), para model menampilkan rancangan-rancangn Denny Wirawan yang cukup kental nuansa Spanyolnya, sebut saja red midi dress dengan lengan ruffle berukuran besar yang dikenakan oleh Whulandary Herman.
Sebagian karya-karyanya menampilkan sosok senorita yang feminin dengan aksen-aksen ruffle atau floral print berukuran besar serta elegan dengan garis-garis lugas khas Denny Wirawan. Koleksi yang banyak menggunakan warna dasar hitam, merah, dan putih ini sebagiannya menampilkan ekspresi direct-sensuality. Contohnya adalah lace dress hitam berlengan panjang ataupun yang bermodel tank.
Rujukan maskulinitas matador di koleksi Mamita ini dapat ditemui pada busana-busana yang menggunakan long coat berpotongan lurus atau juga outerwear model chaquetilla (jaket yang merupakan bagian dari baju matador yang bernama traje de luces). Olahan model dasar poncho (selimut berbahan wol yang digunakan sudah digunakan oleh orang asli Amerika pada masa pre-Hispanic), tampil pada sebuah dress merah yang bagian bawahnya beraksen fringe.
Kesan polished retro-elegance kembali tampil pada karya-karya Denny Wirawan kali ini. Dalam koleksi ini, kesan tersebut berpadu dengan feel fiesta budaya Spanyol melalui paduan warna-warna cerah dan kontras. Fashion show dari Denny Wirawan ini dibuka oleh penampilan penyayi Nina Tamam.
Warna merah tampak sebagai dress code para tamu yang berdandan glam kala itu, termasuk di antaranya adalah Titiek Puspa, Maudy Koesnaedy, dan Ruth Sahanaya. Dress code ini berkaitan dengan kampanye Go Red for Women dari American Heart Association yang diikuti oleh berbagai organisasi penyakit jantung di dunia, termasuk Yayasan Jantung Indonesia sebagai host dari fashion show Denny Wirawan di Jakarta Fashion Week ini. Salah satu kegiatan Yayasan Jantung Indonesia adalah menggalang dana untuk operasi jantung masyarakat yang kurang mampu.
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)