Liputan6.com, Jakarta Ban bekas dan karung goni bekas kopi dimanfaatkan oleh seorang pria Prancis Alex Duchemin. Ia pun sukses berbisnis sepatu trendi yang terbuat dari kedua bahan bekas itu.
Ide awalnya, ia melihat banyak ban bekas di bengkel Yogyakarta yang tidak dimanfaatkan. Begitu juga dengan karung biji kopi yang dibuang begitu saja. Ban bekas ini pun ia manfaatkan menjadi sol, dan karung sebagai material sepatunya.
Alex pertama kali datang ke Indonesia untuk kuliah di jurusan International Business, Universitas Gadjah Mada. Lantas, sebagai mahasiswa bisnis, ia pun memikirkan ide bisnis yang inovatif dengan mengembangkan komunitas.
Advertisement
"Saya melihat sudah ada mindset Asia Tenggara pasti memperkerjakan buruh anak-anak, makanya saya ingin memberdayakan komunitas, saya memperkerjakan orangtua," kata Alex di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Ia pun memberdayakan delapan pekerja sepatu dari sebuah pabrik di Surabaya. Mereka sudah berusia lanjut yakni 60-70 tahun. Mereka bisa bekerja lebih santai dengan Alex daripada dengan pabrik sebelumnya.
"Saya katakan, mereka bisa bekerja sesuai kemampuan mereka," ujar Alex.
Untuk desain, Alex membuatnya sendiri, tetapi untuk diterapkan pada bentuk sepatu, ia bekerja sama dengan seorang temannya asal Indonesia. Ia mengungkapkan, ia sangat ingin membuat sepatu tetapi tidak tahu tentang pola sepatu. Namun, dengan bekerja sama ia pun berhasil menciptakan sepatu beraneka ukuran dan jenis.
Melalui merek cipataanya bernama Wiwi, ia pun berhasil mengembangkan bisnis sepatu yang didominasi sepatu bergaya slip on dan oxford. Nama Wiwi berasal dari penyebutan ya dalam bahasa Prancis, Oui (dibaca Wi). Ia menjualnya dengan harga sekitar Rp 300 ribu untuk di Indonesia dan Rp 900 ribu di Perancis. Ia bahkan sudah mengembangkan bisnisnya hingga ke Hawaii, dan beberapa tempat lainnya.