Liputan6.com, Jakarta Radang tenggorokan atau faringitis merupakan kondisi yang umum terjadi pada masyarakat. Peradangan pada lapisan mukosa faring (tenggorokan) atau tonsil palatina (amandel) ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski seringkali dianggap sepele, radang tenggorokan dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan dan berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai ciri-ciri, penyebab, gejala, serta cara menangani radang tenggorokan.
Pengertian Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan, yang dalam istilah medis disebut faringitis, adalah kondisi peradangan yang terjadi pada faring atau tenggorokan. Faring merupakan saluran yang menghubungkan hidung atau mulut dengan kerongkongan (esofagus) dan saluran tempat pita suara (laring). Peradangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling umum adalah infeksi virus atau bakteri.
Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit, gatal, atau ketidaknyamanan pada tenggorokan, yang seringkali memburuk saat menelan. Meskipun radang tenggorokan umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menjadi lebih serius dan memerlukan penanganan medis.
Advertisement
Penyebab Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama radang tenggorokan:
1. Infeksi Virus
Sebagian besar kasus radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan radang tenggorokan antara lain:
- Virus influenza (flu)
- Virus pilek biasa (rhinovirus)
- Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis)
- Virus herpes simplex
- Virus corona (termasuk SARS-CoV-2 penyebab COVID-19)
- Virus parainfluenza
- Adenovirus
2. Infeksi Bakteri
Meskipun tidak sesering infeksi virus, bakteri juga dapat menyebabkan radang tenggorokan. Bakteri yang paling umum menyebabkan radang tenggorokan adalah Streptococcus pyogenes, yang juga dikenal sebagai strep grup A. Infeksi bakteri ini sering disebut sebagai "strep throat". Selain itu, beberapa jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan radang tenggorokan meliputi:
- Corynebacterium diphtheriae (penyebab difteri)
- Neisseria gonorrhoeae (penyebab gonore)
- Arcanobacterium haemolyticum
3. Alergi
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan. Alergi musiman atau yang berkelanjutan dapat meningkatkan risiko terjadinya radang tenggorokan.
4. Iritasi
Beberapa faktor lingkungan dan gaya hidup dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, yang kemudian berkembang menjadi radang. Faktor-faktor ini meliputi:
- Merokok atau terpapar asap rokok
- Udara yang terlalu kering
- Polusi udara
- Berteriak atau berbicara terlalu lama
- Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas
5. Refluks Asam (GERD)
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan tenggorokan, menyebabkan iritasi dan peradangan.
6. Infeksi Jamur
Meskipun jarang, infeksi jamur seperti kandidiasis dapat menyebabkan radang tenggorokan, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Ciri-ciri dan Gejala Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan memiliki beberapa ciri dan gejala khas yang dapat membantu dalam identifikasi kondisi ini. Berikut adalah ciri-ciri dan gejala umum radang tenggorokan:
1. Nyeri dan Ketidaknyamanan pada Tenggorokan
Gejala paling umum dari radang tenggorokan adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan pada area tenggorokan. Rasa sakit ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan seringkali memburuk saat menelan. Beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau gatal di tenggorokan.
2. Kesulitan Menelan
Akibat peradangan pada tenggorokan, penderita radang tenggorokan sering mengalami kesulitan atau rasa sakit saat menelan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan atau kesulitan dalam mengonsumsi makanan dan minuman.
3. Perubahan Suara
Radang tenggorokan dapat menyebabkan perubahan pada suara. Suara mungkin terdengar serak, parau, atau bahkan hilang sama sekali (laringitis). Hal ini terjadi karena peradangan yang mempengaruhi pita suara atau area di sekitarnya.
4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di leher mungkin membengkak dan terasa nyeri saat disentuh. Ini merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi yang sedang berlangsung.
5. Demam
Terutama jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi, penderita mungkin mengalami demam. Suhu tubuh dapat meningkat di atas 38°C (100.4°F).
6. Batuk
Batuk sering menyertai radang tenggorokan, terutama jika disebabkan oleh infeksi virus. Batuk ini bisa kering atau berdahak.
7. Hidung Tersumbat atau Berair
Jika radang tenggorokan merupakan bagian dari infeksi saluran pernapasan atas, gejala seperti hidung tersumbat atau berair mungkin juga muncul.
8. Kelelahan
Penderita radang tenggorokan mungkin merasa lebih lelah dari biasanya, terutama jika kondisi ini disertai dengan infeksi.
9. Bercak Putih atau Merah pada Tenggorokan
Dalam beberapa kasus, terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri strep, mungkin terlihat bercak putih atau merah pada bagian belakang tenggorokan atau amandel.
10. Nafas Bau
Infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan dapat mengakibatkan bau mulut yang tidak sedap.
Advertisement
Diagnosis Radang Tenggorokan
Diagnosis radang tenggorokan biasanya dilakukan melalui beberapa tahap pemeriksaan. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis radang tenggorokan:
1. Anamnesis (Wawancara Medis)
Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, kapan gejala mulai muncul, dan apakah ada faktor pemicu yang diketahui. Informasi tentang riwayat kesehatan, alergi, dan penggunaan obat-obatan juga akan ditanyakan.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa tenggorokan, telinga, dan hidung pasien. Mereka akan mencari tanda-tanda peradangan, seperti kemerahan atau pembengkakan pada tenggorokan. Dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening di leher untuk melihat apakah ada pembengkakan.
3. Rapid Strep Test
Jika dokter mencurigai infeksi strep, mereka mungkin melakukan tes cepat strep. Tes ini melibatkan pengambilan sampel dari tenggorokan menggunakan cotton swab. Hasil tes ini biasanya tersedia dalam beberapa menit.
4. Kultur Tenggorokan
Jika hasil rapid strep test negatif tetapi dokter masih mencurigai infeksi strep, mereka mungkin melakukan kultur tenggorokan. Sampel dari tenggorokan akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasil tes ini biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua hari.
5. Tes Darah
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerintahkan tes darah untuk memeriksa jumlah sel darah putih atau untuk mendeteksi adanya infeksi virus tertentu, seperti mononukleosis.
6. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Jika gejala berlangsung lama atau sering berulang, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti rontgen leher atau endoskopi untuk melihat kondisi tenggorokan secara lebih detail.
Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Misalnya, jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik mungkin diperlukan. Namun, jika penyebabnya adalah virus, antibiotik tidak akan efektif dan pengobatan akan fokus pada pengelolaan gejala.
Pengobatan Radang Tenggorokan
Pengobatan radang tenggorokan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya digunakan:
1. Pengobatan Mandiri di Rumah
Untuk kasus radang tenggorokan ringan, terutama yang disebabkan oleh virus, pengobatan mandiri di rumah seringkali cukup efektif:
- Istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan sistem kekebalan tubuh
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan menjaga tenggorokan tetap lembab
- Berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan
- Menggunakan pelembab udara untuk mencegah tenggorokan kering
- Menghisap permen pelega tenggorokan atau es batu untuk meredakan rasa sakit
- Mengonsumsi makanan dan minuman hangat seperti sup atau teh dengan madu
2. Obat-obatan Tanpa Resep
Beberapa obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dapat membantu meredakan gejala radang tenggorokan:
- Analgesik seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam
- Obat kumur antiseptik untuk mengurangi peradangan
- Semprotan tenggorokan yang mengandung anestesi lokal untuk meredakan nyeri
- Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat
3. Antibiotik
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti strep throat, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai petunjuk dokter, meskipun gejala sudah membaik.
4. Kortikosteroid
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan tenggorokan.
5. Pengobatan Penyebab Lain
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh kondisi lain seperti alergi atau refluks asam, pengobatan akan ditujukan untuk mengatasi kondisi tersebut:
- Antihistamin untuk alergi
- Obat antasida atau penghambat pompa proton untuk refluks asam
6. Terapi Komplementer
Beberapa orang menemukan manfaat dari terapi komplementer seperti:
- Mengonsumsi suplemen seperti zinc atau vitamin C
- Menggunakan minyak esensial seperti tea tree oil atau eucalyptus (dengan pengenceran yang tepat)
- Terapi akupunktur
Penting untuk diingat bahwa meskipun terapi komplementer dapat membantu beberapa orang, efektivitasnya belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai terapi baru, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Advertisement
Pencegahan Radang Tenggorokan
Mencegah radang tenggorokan seringkali lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena radang tenggorokan:
1. Praktikkan Kebersihan yang Baik
Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, dapat membantu mencegah penyebaran kuman yang menyebabkan radang tenggorokan. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
2. Hindari Berbagi Barang Pribadi
Jangan berbagi peralatan makan, gelas, handuk, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain, terutama jika mereka sedang sakit.
3. Jaga Sistem Kekebalan Tubuh
Menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dapat membantu melawan infeksi. Ini termasuk:
- Makan makanan bergizi seimbang
- Tidur yang cukup
- Berolahraga secara teratur
- Mengelola stres dengan baik
4. Hindari Iritan
Jauhi asap rokok dan polusi udara yang dapat mengiritasi tenggorokan. Jika Anda perokok, pertimbangkan untuk berhenti merokok.
5. Gunakan Pelembab Udara
Udara yang terlalu kering dapat mengiritasi tenggorokan. Gunakan pelembab udara di rumah atau kantor untuk menjaga kelembaban udara.
6. Batasi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengiritasi dan mengeringkan tenggorokan. Batasi atau hindari konsumsi alkohol.
7. Praktikkan Etika Batuk dan Bersin
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, lalu buang tisu tersebut. Jika tidak ada tisu, gunakan siku bagian dalam.
8. Hindari Kontak Dekat dengan Orang Sakit
Jika memungkinkan, hindari kontak dekat dengan orang yang sedang menderita infeksi saluran pernapasan.
9. Vaksinasi
Beberapa vaksin, seperti vaksin flu tahunan, dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
10. Jaga Kebersihan Lingkungan
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, terutama jika ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak kasus radang tenggorokan dapat sembuh sendiri dengan perawatan di rumah, ada situasi di mana Anda perlu mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa kondisi yang mengindikasikan bahwa Anda harus segera ke dokter:
1. Gejala yang Parah atau Memburuk
Jika gejala radang tenggorokan sangat parah atau terus memburuk setelah beberapa hari, ini mungkin tanda bahwa Anda memerlukan perawatan medis.
2. Demam Tinggi
Demam di atas 38°C (100.4°F) yang berlangsung lebih dari 24-48 jam bisa menjadi tanda infeksi yang lebih serius.
3. Kesulitan Bernapas atau Menelan
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau menelan, ini bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.
4. Pembengkakan yang Signifikan
Pembengkakan yang signifikan pada leher atau wajah bisa menjadi tanda komplikasi dan harus diperiksa oleh dokter.
5. Gejala yang Berlangsung Lama
Jika gejala radang tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu tanpa perbaikan, ini mungkin tanda bahwa Anda memerlukan pengobatan lebih lanjut.
6. Ruam
Jika radang tenggorokan disertai dengan ruam, ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri strep atau kondisi lain yang memerlukan pengobatan.
7. Darah dalam Dahak
Jika Anda melihat darah dalam dahak atau air liur, segera hubungi dokter karena ini bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius.
8. Gejala yang Berulang
Jika Anda sering mengalami radang tenggorokan, ini mungkin tanda adanya masalah kesehatan yang mendasar yang perlu dievaluasi.
9. Sistem Kekebalan yang Lemah
Jika Anda memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh (seperti HIV/AIDS atau sedang menjalani kemoterapi), radang tenggorokan bisa menjadi lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.
10. Gejala pada Bayi atau Anak Kecil
Untuk bayi dan anak kecil, terutama yang berusia di bawah 3 bulan, radang tenggorokan bisa menjadi lebih serius. Jika bayi atau anak kecil Anda menunjukkan tanda-tanda radang tenggorokan, segera hubungi dokter.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Jika Anda merasa khawatir tentang gejala yang Anda alami, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat dan merekomendasikan pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi spesifik Anda.
Advertisement
Kesimpulan
Radang tenggorokan merupakan kondisi umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan. Meskipun sebagian besar kasus dapat sembuh sendiri dengan perawatan di rumah, penting untuk mengenali gejala yang memerlukan perhatian medis. Pencegahan melalui praktik kebersihan yang baik dan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena radang tenggorokan. Jika gejala parah atau berlangsung lama, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dengan pemahaman yang baik tentang ciri-ciri, penyebab, dan penanganan radang tenggorokan, kita dapat mengelola kondisi ini dengan lebih efektif dan menjaga kesehatan tenggorokan kita.