Apa Itu DNA: Pengertian, Struktur, dan Fungsinya dalam Tubuh

DNA adalah molekul pembawa informasi genetik yang sangat penting bagi kehidupan. Pelajari lebih lanjut tentang struktur dan fungsi DNA di sini.

oleh Liputan6 Diperbarui 15 Jan 2025, 06:14 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 06:14 WIB
apa itu dna
apa itu dna ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang menyimpan seluruh informasi genetik suatu organisme. Molekul ini berbentuk untai ganda yang saling berpilin membentuk struktur heliks. DNA terdapat di dalam inti sel makhluk hidup dan berperan sebagai cetak biru yang menentukan karakteristik fisik serta mengatur berbagai proses biologis dalam tubuh.

Secara kimiawi, DNA tersusun dari empat jenis basa nitrogen yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T). Basa-basa nitrogen ini saling berpasangan membentuk ikatan hidrogen, di mana A selalu berpasangan dengan T, dan G dengan C. Urutan pasangan basa inilah yang menyandi informasi genetik.

DNA pertama kali diisolasi oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher pada tahun 1869. Namun struktur heliks gandanya baru diungkap pada tahun 1953 oleh James Watson dan Francis Crick berdasarkan data kristalografi sinar-X yang diperoleh Rosalind Franklin. Penemuan struktur DNA ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan genetika molekuler.

Struktur DNA

Struktur DNA terdiri dari beberapa komponen utama:

  • Gula deoksiribosa - membentuk tulang punggung untai DNA
  • Gugus fosfat - menghubungkan antar molekul gula
  • Basa nitrogen - terdiri dari adenin, guanin, sitosin, dan timin

Gula dan fosfat membentuk rantai tulang punggung DNA, sementara basa nitrogen terikat pada gula dan membentuk pasangan basa di bagian dalam heliks. Pasangan basa A-T dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen, sedangkan G-C oleh tiga ikatan hidrogen.

Struktur heliks ganda DNA memiliki beberapa karakteristik penting:

  • Diameter heliks sekitar 2 nanometer
  • Satu putaran penuh heliks terdiri dari 10 pasang basa
  • Jarak antar pasangan basa 0,34 nanometer
  • Arah kedua untai berlawanan (antiparalel)
  • Terdapat alur mayor dan minor pada permukaan heliks

Struktur unik DNA ini memungkinkannya untuk menyimpan informasi genetik dengan stabil, namun tetap dapat diakses saat diperlukan untuk proses replikasi atau transkripsi. Alur mayor dan minor pada heliks juga berperan penting dalam interaksi DNA dengan protein.

Fungsi DNA dalam Tubuh

DNA memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh makhluk hidup:

1. Penyimpanan Informasi Genetik

Fungsi utama DNA adalah menyimpan seluruh informasi genetik suatu organisme. Urutan basa nitrogen pada DNA mengkode karakteristik fisik, sifat-sifat biologis, hingga kerentanan terhadap penyakit tertentu. Informasi ini diturunkan dari induk ke keturunannya melalui proses reproduksi.

2. Sintesis Protein

DNA berperan sebagai cetakan untuk sintesis protein melalui proses transkripsi dan translasi. Urutan basa pada DNA ditranskripsikan menjadi mRNA, yang kemudian diterjemahkan menjadi urutan asam amino penyusun protein. Protein yang dihasilkan berperan dalam berbagai fungsi sel dan tubuh.

3. Replikasi DNA

Sebelum pembelahan sel, DNA harus digandakan agar sel anak memiliki materi genetik yang sama. Proses replikasi DNA memungkinkan penurunan informasi genetik secara akurat ke generasi sel berikutnya. Enzim DNA polimerase berperan penting dalam proses replikasi ini.

4. Pengaturan Ekspresi Gen

DNA mengandung sekuens regulator yang mengontrol kapan dan seberapa banyak suatu gen diekspresikan. Hal ini memungkinkan sel untuk merespons perubahan lingkungan dan mengatur perkembangan organisme secara tepat.

5. Evolusi dan Adaptasi

Perubahan pada urutan DNA (mutasi) dapat menghasilkan variasi genetik dalam populasi. Mutasi yang menguntungkan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi organisme terhadap lingkungannya, mendorong proses evolusi.

Proses Replikasi DNA

Replikasi DNA merupakan proses penggandaan molekul DNA yang sangat penting sebelum pembelahan sel. Proses ini memastikan bahwa setiap sel anak menerima salinan informasi genetik yang identik. Berikut tahapan utama dalam replikasi DNA:

1. Inisiasi

Replikasi dimulai pada titik spesifik yang disebut origin of replication. Enzim helikase membuka untai ganda DNA, membentuk gelembung replikasi. Protein pengikat untai tunggal (SSB) menstabilkan DNA untai tunggal yang terbuka.

2. Elongasi

DNA polimerase III mensintesis untai baru dengan menambahkan nukleotida komplementer pada template DNA. Karena DNA polimerase hanya dapat bekerja dalam arah 5' ke 3', sintesis untai baru terjadi secara kontinu pada untai leading dan diskontinu (fragmen Okazaki) pada untai lagging.

3. Terminasi

Proses replikasi berakhir ketika dua garpu replikasi bertemu. Enzim ligase menyambung fragmen Okazaki pada untai lagging. Hasil akhirnya adalah dua molekul DNA identik, masing-masing terdiri dari satu untai lama dan satu untai baru.

Replikasi DNA merupakan proses yang sangat akurat dengan tingkat kesalahan hanya sekitar 1 per 10^9 pasangan basa. Namun, terkadang masih terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan mutasi. Sel memiliki mekanisme perbaikan DNA untuk mengoreksi sebagian besar kesalahan ini.

Peran DNA dalam Pewarisan Sifat

DNA memainkan peran krusial dalam pewarisan sifat dari induk ke keturunannya. Proses ini melibatkan beberapa mekanisme penting:

1. Pembentukan Gamet

Sel-sel kelamin (gamet) dibentuk melalui proses meiosis, di mana jumlah kromosom direduksi menjadi setengah. Hal ini memastikan bahwa saat fertilisasi, zigot akan memiliki jumlah kromosom yang tepat dari kedua induk.

2. Rekombinasi Genetik

Selama meiosis, terjadi pindah silang (crossing over) antara kromosom homolog. Proses ini menghasilkan kombinasi gen baru yang meningkatkan variasi genetik pada keturunan.

3. Fertilisasi

Penyatuan gamet jantan dan betina menggabungkan materi genetik dari kedua induk. Zigot yang terbentuk memiliki kombinasi unik dari gen-gen kedua orangtuanya.

4. Ekspresi Gen

Gen-gen yang diwariskan kemudian diekspresikan selama perkembangan embrio dan setelah kelahiran, menentukan karakteristik fisik dan fisiologis individu.

Pola pewarisan sifat mengikuti hukum-hukum Mendel, seperti segregasi dan perpaduan bebas. Namun, banyak sifat dipengaruhi oleh interaksi kompleks antar gen (epistasis) atau dipengaruhi oleh banyak gen sekaligus (poligenik).

Mutasi DNA dan Dampaknya

Mutasi adalah perubahan pada sekuens DNA yang dapat terjadi secara spontan atau akibat paparan mutagen. Beberapa jenis mutasi meliputi:

  • Substitusi - penggantian satu basa dengan basa lain
  • Insersi - penambahan satu atau lebih basa
  • Delesi - hilangnya satu atau lebih basa
  • Inversi - pembalikan urutan basa pada segmen DNA
  • Translokasi - perpindahan segmen DNA ke lokasi lain

Dampak mutasi dapat bervariasi:

  • Mutasi diam - tidak menyebabkan perubahan asam amino
  • Mutasi missense - mengubah asam amino yang dikode
  • Mutasi nonsense - menghasilkan kodon stop prematur
  • Mutasi frameshift - mengubah kerangka baca

Beberapa mutasi bersifat netral atau bahkan menguntungkan, namun banyak yang merugikan dan dapat menyebabkan penyakit genetik. Contoh penyakit akibat mutasi DNA antara lain anemia sel sabit, fibrosis kistik, dan sindrom Down.

Aplikasi Teknologi DNA

Pemahaman tentang struktur dan fungsi DNA telah membuka jalan bagi berbagai aplikasi teknologi DNA yang revolusioner:

1. Tes DNA Forensik

Analisis DNA digunakan dalam penyelidikan kriminal untuk mengidentifikasi tersangka atau korban. Metode ini memanfaatkan variasi sekuens DNA yang unik pada setiap individu.

2. Tes Genetik Medis

Tes DNA dapat mendeteksi mutasi yang menyebabkan penyakit genetik atau meningkatkan risiko penyakit tertentu. Hal ini memungkinkan diagnosis dini dan penanganan yang lebih baik.

3. Terapi Gen

Teknologi ini bertujuan memperbaiki gen yang rusak atau menambahkan gen yang berfungsi untuk mengobati penyakit genetik. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, terapi gen menjanjikan pengobatan untuk berbagai kondisi yang sebelumnya sulit ditangani.

4. Rekayasa Genetika

Modifikasi DNA memungkinkan penciptaan organisme transgenik dengan sifat yang diinginkan. Aplikasinya mencakup peningkatan hasil panen, produksi obat-obatan, dan penelitian biomedis.

5. Sekuensing DNA

Teknologi sekuensing DNA generasi baru memungkinkan pembacaan genom secara cepat dan murah. Hal ini membuka peluang untuk pengobatan personal dan pemahaman lebih baik tentang evolusi.

Perbedaan DNA dan RNA

Meskipun DNA dan RNA sama-sama merupakan asam nukleat, keduanya memiliki beberapa perbedaan penting:

  • Struktur: DNA berbentuk heliks ganda, RNA umumnya untai tunggal
  • Gula: DNA mengandung deoksiribosa, RNA mengandung ribosa
  • Basa: DNA memiliki timin, RNA memiliki urasil sebagai pengganti timin
  • Fungsi: DNA menyimpan informasi genetik, RNA berperan dalam ekspresi gen
  • Stabilitas: DNA lebih stabil, RNA lebih mudah terdegradasi
  • Lokasi: DNA terutama di nukleus, RNA dapat ditemukan di berbagai bagian sel

RNA memiliki beberapa jenis dengan fungsi berbeda:

  • mRNA (messenger RNA) - membawa informasi genetik dari DNA ke ribosom
  • tRNA (transfer RNA) - membawa asam amino ke ribosom saat sintesis protein
  • rRNA (ribosomal RNA) - komponen struktural ribosom
  • miRNA dan siRNA - berperan dalam regulasi ekspresi gen

Meskipun berbeda, DNA dan RNA bekerja sama dalam proses sentral biologi molekuler: DNA → RNA → Protein.

Pertanyaan Umum Seputar DNA

1. Apakah DNA manusia berbeda dengan DNA organisme lain?

Ya, setiap spesies memiliki sekuens DNA yang unik. Namun, banyak gen dasar memiliki kemiripan antar spesies, menunjukkan hubungan evolusioner. Manusia berbagi sekitar 99% DNA dengan simpanse dan 60% dengan pisang.

2. Berapa lama DNA dapat bertahan?

Dalam kondisi ideal, DNA dapat bertahan ribuan tahun. DNA tertua yang berhasil dianalisis berasal dari tulang mamut berusia sekitar 1,2 juta tahun. Namun, DNA mulai terdegradasi segera setelah kematian organisme.

3. Apakah mungkin mengkloning manusia?

Secara teknis mungkin, namun sangat kontroversial dan dilarang di banyak negara karena alasan etis. Kloning hewan seperti domba Dolly telah berhasil dilakukan.

4. Bagaimana tes DNA bisa menentukan hubungan kekerabatan?

Tes DNA membandingkan sekuens DNA antar individu. Semakin dekat hubungan kekerabatan, semakin banyak kesamaan dalam sekuens DNA mereka.

5. Apakah lingkungan dapat mengubah DNA seseorang?

Sekuens DNA inti umumnya tidak berubah, namun faktor lingkungan dapat mempengaruhi ekspresi gen melalui modifikasi epigenetik. Perubahan ini dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Kesimpulan

DNA merupakan molekul luar biasa yang menjadi dasar kehidupan di bumi. Strukturnya yang unik memungkinkannya menyimpan dan mewariskan informasi genetik dengan akurat dari generasi ke generasi. Pemahaman tentang DNA telah membuka era baru dalam biologi molekuler dan kedokteran, memungkinkan diagnosis dan pengobatan yang lebih baik untuk berbagai penyakit genetik.

Meskipun penelitian tentang DNA telah berkembang pesat, masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Studi lebih lanjut tentang regulasi gen, interaksi DNA-protein, dan peran DNA non-kode akan terus memperdalam pemahaman kita tentang proses kehidupan di tingkat molekuler. Teknologi DNA juga terus berkembang, menjanjikan terobosan baru dalam pengobatan, pertanian, dan berbagai bidang lainnya.

Sebagai pembawa cetak biru kehidupan, DNA akan terus menjadi fokus penelitian ilmiah yang menarik dan penting. Pemahaman yang lebih baik tentang DNA tidak hanya meningkatkan pengetahuan kita tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui aplikasi ilmiah yang inovatif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya