Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, berbagi dan membantu sesama merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi. Dua bentuk amal yang sering kita dengar adalah infak dan sedekah. Meski keduanya memiliki tujuan mulia yang sama, yaitu berbagi kepada sesama, namun terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu dipahami. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan infak dan sedekah serta berbagai aspek terkait keduanya.
Definisi Infak dan Sedekah
Untuk memahami perbedaan infak dan sedekah, kita perlu mengetahui definisi masing-masing terlebih dahulu:
Pengertian Infak
Infak berasal dari kata bahasa Arab "anfaqa" yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan tertentu. Secara istilah, infak dapat didefinisikan sebagai pemberian atau sumbangan harta benda (biasanya berupa materi) untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Infak tidak memiliki batasan jumlah atau nisab tertentu dan dapat dilakukan kapan saja.
Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari kata bahasa Arab "shadaqah" yang berarti benar. Dalam konteks syariat Islam, sedekah memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan infak. Sedekah mencakup segala bentuk kebaikan, baik yang bersifat materi maupun non-materi. Tersenyum kepada orang lain pun dapat dikategorikan sebagai sedekah dalam ajaran Islam.
Advertisement
Hukum dan Dasar Syariat
Baik infak maupun sedekah memiliki landasan hukum yang kuat dalam ajaran Islam. Berikut ini adalah beberapa dalil yang menjadi dasar disyariatkannya infak dan sedekah:
Dalil Al-Qur'an
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 261:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Ayat ini menunjukkan betapa besarnya pahala yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang berinfak di jalan-Nya.
Dalil Hadits
Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap harinya, sejak matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang diayunkan untuk shalat adalah sedekah, dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan luasnya cakupan sedekah dalam ajaran Islam, yang tidak terbatas pada pemberian materi saja.
Hukum Infak dan Sedekah
Secara umum, hukum infak dan sedekah adalah sunnah (dianjurkan). Namun dalam kondisi tertentu, infak bisa menjadi wajib, seperti nafkah untuk keluarga atau infak untuk membantu orang yang sangat membutuhkan dalam keadaan darurat. Sedekah, karena cakupannya yang lebih luas, selalu bersifat sunnah dalam berbagai bentuknya.
Perbedaan Utama Infak dan Sedekah
Meski seringkali digunakan secara bergantian, infak dan sedekah memiliki beberapa perbedaan mendasar:
1. Cakupan
Infak umumnya terbatas pada pemberian materi atau harta benda. Sedangkan sedekah memiliki cakupan yang lebih luas, meliputi pemberian materi dan non-materi, bahkan termasuk perbuatan baik seperti tersenyum atau mengucapkan kata-kata yang baik.
2. Bentuk Pemberian
Infak biasanya berbentuk uang atau barang yang memiliki nilai ekonomis. Sedekah bisa berupa apa saja, termasuk tenaga, pikiran, atau bahkan doa untuk orang lain.
3. Penerima
Infak umumnya ditujukan untuk kepentingan umum atau lembaga tertentu, seperti pembangunan masjid atau yayasan sosial. Sedekah bisa diberikan kepada siapa saja, termasuk keluarga, tetangga, atau bahkan hewan.
4. Waktu Pelaksanaan
Infak biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu atau saat ada kebutuhan khusus. Sedekah dapat dilakukan kapan saja dan dalam bentuk apa saja.
5. Jumlah
Meski keduanya tidak memiliki batasan jumlah yang pasti, infak umumnya melibatkan jumlah yang lebih besar dibandingkan sedekah harian.
Advertisement
Bentuk dan Jenis
Infak dan sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan jenis. Berikut adalah beberapa contohnya:
Bentuk Infak
- Uang tunai
- Barang-barang berharga
- Bahan makanan
- Alat-alat pendidikan
- Pembangunan fasilitas umum
Jenis Sedekah
- Sedekah materi (uang, makanan, pakaian)
- Sedekah tenaga (membantu orang lain)
- Sedekah ilmu (mengajar)
- Sedekah pikiran (memberi nasihat atau solusi)
- Sedekah moral (tersenyum, berkata baik)
- Sedekah lingkungan (menjaga kebersihan)
Penerima Infak dan Sedekah
Siapa saja yang berhak menerima infak dan sedekah? Berikut penjelasannya:
Penerima Infak
Infak umumnya disalurkan untuk kepentingan umum atau lembaga tertentu, seperti:
- Masjid atau tempat ibadah
- Lembaga pendidikan
- Yayasan sosial
- Panti asuhan
- Korban bencana alam
Penerima Sedekah
Sedekah dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, termasuk:
- Keluarga dan kerabat
- Tetangga
- Fakir miskin
- Anak yatim
- Musafir
- Bahkan hewan yang kelaparan
Advertisement
Waktu Pelaksanaan
Kapan waktu yang tepat untuk berinfak dan bersedekah? Mari kita bahas:
Waktu Berinfak
Infak dapat dilakukan kapan saja, namun ada beberapa waktu yang dianggap lebih utama, seperti:
- Bulan Ramadhan
- Hari Jum'at
- Saat ada bencana atau musibah
- Ketika memiliki rezeki lebih
Waktu Bersedekah
Sedekah dapat dilakukan setiap saat, bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk bersedekah setiap hari. Beberapa waktu yang diutamakan untuk bersedekah antara lain:
- Pagi hari sebelum beraktivitas
- Saat bertemu orang yang membutuhkan
- Ketika mendapat kebahagiaan atau nikmat
- Saat menghadapi kesulitan atau ujian
Manfaat dan Keutamaan
Berinfak dan bersedekah memiliki banyak manfaat dan keutamaan, baik bagi pemberi maupun penerima. Berikut beberapa di antaranya:
Manfaat Bagi Pemberi
- Membersihkan harta dan jiwa
- Meningkatkan keberkahan rezeki
- Menghapus dosa-dosa kecil
- Melembutkan hati dan menumbuhkan empati
- Mencegah bencana dan musibah
- Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
Manfaat Bagi Penerima
- Memenuhi kebutuhan hidup
- Meringankan beban ekonomi
- Menumbuhkan rasa syukur dan optimisme
- Mempererat hubungan sosial
- Mendorong semangat untuk bangkit dari kesulitan
Keutamaan dalam Ajaran Islam
Allah SWT dan Rasul-Nya sangat menganjurkan umat Islam untuk berinfak dan bersedekah. Beberapa keutamaan yang dijanjikan antara lain:
- Mendapat naungan di hari kiamat
- Dijauhkan dari api neraka
- Mendapat pertolongan di akhirat
- Menjadi sebab masuknya seseorang ke surga
Advertisement
Cara Melaksanakan Infak dan Sedekah
Bagaimana cara yang benar dalam berinfak dan bersedekah? Berikut beberapa panduan:
Tata Cara Berinfak
- Niatkan dengan ikhlas karena Allah SWT
- Pilih harta terbaik yang dimiliki
- Tentukan jumlah yang ingin diinfakkan
- Salurkan melalui lembaga terpercaya atau langsung ke penerima
- Jaga kerahasiaan jika memungkinkan
- Hindari menyebut-nyebut atau mengungkit-ungkit pemberian
Tata Cara Bersedekah
- Mulailah dari hal-hal kecil dan sederhana
- Lakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih
- Berikan kepada yang paling membutuhkan
- Jangan menunda-nunda jika ada kesempatan
- Lakukan secara konsisten, meski sedikit
- Hindari riya' atau pamer dalam bersedekah
Pengelolaan dan Penyaluran
Bagaimana infak dan sedekah dikelola dan disalurkan? Mari kita bahas:
Pengelolaan Infak
Infak umumnya dikelola oleh lembaga atau organisasi tertentu, seperti:
- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
- Lembaga Amil Zakat (LAZ)
- Yayasan sosial keagamaan
- Masjid atau lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga ini bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan dana infak sesuai dengan tujuan dan sasarannya.
Penyaluran Sedekah
Sedekah dapat disalurkan secara langsung oleh pemberi kepada penerima, atau melalui perantara seperti:
- Keluarga atau kerabat
- Tetangga atau teman
- Lembaga sosial
- Komunitas atau kelompok masyarakat
Penyaluran sedekah lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Advertisement
Perbedaan dengan Zakat
Meski sama-sama bentuk pemberian dalam Islam, zakat memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan infak dan sedekah:
Hukum
Zakat hukumnya wajib bagi yang memenuhi syarat, sementara infak dan sedekah hukumnya sunnah.
Ketentuan
Zakat memiliki ketentuan khusus terkait nisab (batas minimal harta), haul (batas waktu), dan kadar (jumlah yang harus dikeluarkan). Infak dan sedekah tidak memiliki ketentuan khusus seperti ini.
Penerima
Zakat hanya boleh diberikan kepada 8 golongan (asnaf) yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Infak dan sedekah lebih fleksibel dalam hal penerima.
Waktu Pelaksanaan
Zakat mal dikeluarkan setahun sekali, sementara zakat fitrah dikeluarkan menjelang Idul Fitri. Infak dan sedekah dapat dilakukan kapan saja.
Perbedaan dengan Wakaf
Wakaf juga merupakan bentuk pemberian dalam Islam, namun memiliki karakteristik yang berbeda dengan infak dan sedekah:
Sifat Pemberian
Wakaf bersifat permanen, artinya harta yang diwakafkan tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan. Infak dan sedekah tidak memiliki sifat permanen seperti ini.
Pemanfaatan
Harta wakaf dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan umum. Infak dan sedekah umumnya langsung digunakan atau disalurkan kepada penerima.
Objek
Wakaf umumnya berupa aset tetap seperti tanah atau bangunan, meski ada juga wakaf uang. Infak dan sedekah lebih fleksibel dalam hal objek pemberian.
Pengelolaan
Wakaf dikelola oleh nazhir (pengelola wakaf) yang ditunjuk. Infak dan sedekah dapat dikelola sendiri oleh pemberi atau melalui lembaga tertentu.
Advertisement
Pertanyaan Umum (FAQ)
1. Apakah infak dan sedekah harus berupa uang?
Tidak, infak dan sedekah tidak harus berupa uang. Infak bisa berupa barang atau benda berharga lainnya, sedangkan sedekah bisa berupa apa saja termasuk tenaga, pikiran, atau bahkan senyuman.
2. Berapa minimal jumlah infak atau sedekah yang harus diberikan?
Tidak ada batasan minimal untuk infak dan sedekah. Berikan sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing.
3. Apakah infak dan sedekah bisa menggantikan zakat?
Tidak, infak dan sedekah tidak bisa menggantikan kewajiban zakat bagi yang telah memenuhi syarat. Zakat tetap wajib dikeluarkan terlepas dari infak dan sedekah yang telah diberikan.
4. Bolehkah memberikan infak atau sedekah kepada non-muslim?
Ya, boleh memberikan infak atau sedekah kepada non-muslim, terutama jika mereka membutuhkan bantuan. Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada semua manusia.
5. Apakah ada doa khusus saat berinfak atau bersedekah?
Tidak ada doa khusus yang wajib dibaca saat berinfak atau bersedekah. Namun, kita bisa berdoa agar pemberian kita diterima dan diberkahi oleh Allah SWT.
Kesimpulan
Infak dan sedekah merupakan dua bentuk amal dalam Islam yang memiliki tujuan mulia untuk membantu sesama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Meski memiliki beberapa perbedaan, keduanya sama-sama penting dan dianjurkan dalam ajaran Islam.
Infak umumnya berkaitan dengan pemberian materi untuk kepentingan umum, sementara sedekah memiliki cakupan yang lebih luas meliputi segala bentuk kebaikan. Keduanya memiliki manfaat yang besar, baik bagi pemberi maupun penerima, serta dijanjikan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Dalam melaksanakan infak dan sedekah, yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan konsistensi dalam berbuat baik. Mulailah dari hal-hal kecil dan lakukan secara rutin. Ingatlah bahwa setiap kebaikan, sekecil apapun, memiliki nilai di sisi Allah SWT.
Semoga pemahaman tentang perbedaan infak dan sedekah ini dapat memotivasi kita untuk lebih giat dalam berbagi dan membantu sesama. Dengan demikian, kita tidak hanya mendapatkan pahala di akhirat, tetapi juga turut menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis di dunia.
Advertisement