Pengertian Zikir dalam Islam
Liputan6.com, Jakarta Zikir merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Secara bahasa, zikir berasal dari kata bahasa Arab "dzakara" yang berarti mengingat, menyebut, atau mengucapkan. Dalam konteks ibadah, zikir memiliki arti mengingat dan menyebut nama Allah SWT sebagai bentuk peribadatan.
Secara istilah, zikir dapat diartikan sebagai aktivitas mengingat Allah SWT baik dengan lisan maupun dalam hati. Hal ini bisa dilakukan dengan melafalkan kalimat-kalimat tertentu seperti tasbih, tahmid, takbir, atau membaca Al-Qur'an. Namun esensi zikir yang sebenarnya adalah menghadirkan Allah dalam hati dan pikiran sehingga timbul kesadaran akan kebesaran dan keagungan-Nya.
Advertisement
Zikir tidak hanya terbatas pada ucapan lisan semata, tapi juga mencakup perbuatan dan sikap hidup yang senantiasa mengingat Allah. Seorang muslim sejati akan selalu berzikir dalam setiap aktivitasnya, baik saat bekerja, beribadah, maupun dalam pergaulan sehari-hari. Dengan demikian, zikir menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan.
Advertisement
Jenis-Jenis Zikir dalam Ajaran Islam
Dalam ajaran Islam, zikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk. Berikut adalah beberapa jenis zikir yang umum dilakukan oleh umat Muslim:
1. Zikir Lisan (Jahar)
Zikir lisan atau jahar adalah zikir yang diucapkan dengan suara yang dapat didengar. Jenis zikir ini biasanya dilakukan dengan melafalkan kalimat-kalimat tertentu seperti tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), atau membaca Al-Qur'an. Zikir lisan bertujuan untuk membiasakan lidah dan pendengaran dengan kalimat-kalimat yang baik sehingga dapat mempengaruhi hati dan pikiran.
2. Zikir Hati (Khafi)
Zikir hati atau khafi adalah zikir yang dilakukan dalam hati tanpa mengeluarkan suara. Jenis zikir ini lebih menekankan pada perenungan dan penghayatan akan kebesaran Allah SWT. Zikir hati dianggap lebih utama karena melibatkan konsentrasi penuh dan kekhusyukan dalam mengingat Allah.
3. Zikir Perbuatan
Zikir perbuatan adalah bentuk zikir yang diwujudkan melalui tindakan dan perilaku sehari-hari. Hal ini bisa berupa melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah, berbuat baik kepada sesama, atau menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Zikir perbuatan merupakan manifestasi dari kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
4. Zikir Fikir
Zikir fikir adalah zikir yang dilakukan dengan cara merenungkan dan memikirkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Hal ini bisa dilakukan dengan mengamati alam semesta, mempelajari ilmu pengetahuan, atau merenungkan nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah. Zikir fikir bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan keagungan Allah dan rasa syukur atas segala karunia-Nya.
Advertisement
Manfaat Zikir bagi Kehidupan Muslim
Zikir memiliki banyak manfaat bagi kehidupan seorang Muslim, baik dari segi spiritual maupun psikologis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari berzikir:
1. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Dengan senantiasa mengingat Allah, zikir dapat memperkuat keimanan dan meningkatkan ketakwaan seseorang. Hal ini karena zikir membantu seseorang untuk selalu sadar akan kehadiran Allah dalam hidupnya, sehingga ia akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan berusaha menjalankan perintah-Nya.
2. Memberikan Ketenangan Jiwa
Zikir memiliki efek menenangkan bagi jiwa dan pikiran. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Ar-Ra'd ayat 28:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Dengan berzikir, seseorang dapat melepaskan diri dari kekhawatiran, stres, dan kegelisahan yang sering membebani pikiran.
3. Menguatkan Mental dan Spiritual
Zikir dapat menjadi sumber kekuatan mental dan spiritual bagi seorang Muslim. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan hidup, zikir membantu seseorang untuk tetap tegar dan optimis karena ia selalu mengingat bahwa Allah senantiasa bersamanya.
4. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus
Praktik zikir secara rutin dapat melatih kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan fokus. Hal ini karena zikir membutuhkan pemusatan pikiran dan perhatian pada satu hal, yaitu mengingat Allah. Kemampuan ini dapat bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan dan pendidikan.
5. Membersihkan Hati dan Pikiran
Zikir dapat membantu membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal negatif seperti iri hati, dengki, dan prasangka buruk. Dengan senantiasa mengingat Allah, seseorang akan lebih mudah memaafkan, bersabar, dan berpikir positif dalam menghadapi berbagai situasi.
Cara Melakukan Zikir yang Benar
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari zikir, penting untuk melakukannya dengan cara yang benar sesuai tuntunan Islam. Berikut adalah beberapa panduan dalam melakukan zikir:
1. Niat yang Ikhlas
Sebelum berzikir, pastikan niat Anda ikhlas semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian dari orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat zikir Anda lebih bermakna dan diterima oleh Allah.
2. Dalam Keadaan Suci
Meskipun tidak wajib, sangat dianjurkan untuk berzikir dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar. Berwudhu sebelum berzikir dapat membantu Anda lebih fokus dan khusyuk.
3. Memilih Tempat yang Tenang
Pilihlah tempat yang tenang dan nyaman untuk berzikir agar Anda dapat berkonsentrasi dengan baik. Meskipun demikian, zikir sebenarnya bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
4. Melafalkan dengan Jelas
Jika melakukan zikir lisan, ucapkanlah lafaz zikir dengan jelas dan benar. Perhatikan makhraj (tempat keluarnya huruf) dan tajwid jika membaca ayat Al-Qur'an.
5. Memahami Makna Zikir
Usahakan untuk memahami makna dari lafaz zikir yang Anda ucapkan. Hal ini akan membantu Anda menghayati zikir dengan lebih baik dan meresapi maknanya dalam hati.
6. Konsisten dan Istiqomah
Lakukan zikir secara rutin dan istiqomah, tidak hanya saat menghadapi masalah atau kesulitan. Zikir yang dilakukan secara konsisten akan memberikan dampak yang lebih besar bagi kehidupan Anda.
Advertisement
Waktu-Waktu Utama untuk Berzikir
Meskipun zikir bisa dilakukan kapan saja, ada beberapa waktu yang dianggap utama untuk berzikir menurut ajaran Islam:
1. Setelah Shalat Fardhu
Waktu setelah shalat fardhu dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan berzikir. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa bacaan zikir yang bisa diamalkan setelah shalat fardhu.
2. Pagi dan Petang
Zikir pagi (setelah shalat Subuh hingga terbit matahari) dan petang (setelah Ashar hingga Maghrib) sangat dianjurkan dalam Islam. Ada banyak hadits yang menerangkan keutamaan zikir pada waktu-waktu tersebut.
3. Sepertiga Malam Terakhir
Waktu sepertiga malam terakhir dianggap sebagai waktu yang istimewa untuk beribadah, termasuk berzikir dan berdoa. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan menjawab doa-doa hamba-Nya.
4. Saat Menghadapi Kesulitan
Ketika menghadapi kesulitan atau masalah, zikir bisa menjadi sumber kekuatan dan ketenangan. Berzikir dalam situasi sulit dapat membantu seseorang tetap sabar dan optimis.
5. Sebelum Tidur
Membaca zikir dan doa sebelum tidur dapat memberikan perlindungan dan ketenangan sepanjang malam. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa bacaan yang bisa diamalkan sebelum tidur.
Keutamaan Zikir dalam Pandangan Islam
Islam memberikan kedudukan yang tinggi bagi amalan zikir. Berikut adalah beberapa keutamaan zikir menurut Al-Qur'an dan Hadits:
1. Mendapat Ampunan dan Pahala yang Besar
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 35:
"Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."
2. Mendapat Ketenangan Hati
Sebagaimana disebutkan dalam Surah Ar-Ra'd ayat 28, zikir dapat memberikan ketenangan hati bagi orang-orang yang beriman.
3. Diingat oleh Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 152:
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
4. Mendapat Perlindungan dari Godaan Setan
Zikir dapat menjadi benteng yang melindungi seseorang dari godaan setan. Rasulullah SAW bersabda:
"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. Bukhari)
5. Meringankan Beban dan Kesulitan
Zikir dapat membantu seseorang menghadapi berbagai kesulitan hidup dengan lebih mudah. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Insyirah ayat 5-6:
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Advertisement
Perbedaan Zikir dengan Ibadah Lainnya
Meskipun zikir merupakan bagian penting dari ibadah dalam Islam, ada beberapa perbedaan antara zikir dengan ibadah lainnya:
1. Fleksibilitas Waktu dan Tempat
Berbeda dengan shalat yang memiliki waktu-waktu tertentu, zikir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Hal ini membuat zikir menjadi ibadah yang sangat fleksibel dan mudah dilakukan dalam berbagai situasi.
2. Tidak Ada Batasan Jumlah
Tidak ada batasan jumlah minimal atau maksimal dalam berzikir. Seseorang bisa berzikir sebanyak yang ia mau, berbeda dengan ibadah lain seperti shalat atau puasa yang memiliki ketentuan jumlah tertentu.
3. Bisa Dilakukan Bersamaan dengan Aktivitas Lain
Zikir bisa dilakukan bersamaan dengan aktivitas lain seperti bekerja, berjalan, atau bahkan saat berbaring. Hal ini memungkinkan seseorang untuk terus mengingat Allah dalam berbagai kesibukan sehari-hari.
4. Tidak Memerlukan Persiapan Khusus
Meskipun dianjurkan untuk berzikir dalam keadaan suci, zikir tidak memerlukan persiapan khusus seperti wudhu atau menghadap kiblat. Hal ini membuat zikir menjadi ibadah yang sangat praktis untuk dilakukan.
5. Berfokus pada Aspek Batin
Zikir lebih berfokus pada aspek batin dan spiritual dibandingkan dengan ibadah lain yang juga melibatkan gerakan fisik seperti shalat atau haji. Zikir bertujuan untuk menghubungkan hati dan pikiran seseorang dengan Allah SWT.
Pertanyaan Umum Seputar Zikir
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan zikir:
1. Apakah zikir harus dilakukan dengan suara keras?
Tidak, zikir bisa dilakukan baik dengan suara keras (jahar) maupun dalam hati (sirr). Kedua cara ini memiliki keutamaannya masing-masing. Yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam berzikir.
2. Apakah boleh berzikir menggunakan tasbih?
Penggunaan tasbih untuk berzikir diperbolehkan sebagai alat bantu menghitung. Namun, yang lebih utama adalah menggunakan jari tangan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
3. Bagaimana cara berzikir bagi orang yang sibuk?
Orang yang sibuk bisa berzikir di sela-sela aktivitasnya, misalnya saat perjalanan atau istirahat. Zikir dalam hati juga bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan.
4. Apakah ada bacaan zikir khusus untuk masalah tertentu?
Ada beberapa bacaan zikir yang dianjurkan untuk situasi tertentu, seperti istighfar untuk memohon ampunan atau tasbih untuk memuji Allah. Namun, semua bentuk zikir pada dasarnya baik untuk segala situasi.
5. Bagaimana cara meningkatkan kualitas zikir?
Untuk meningkatkan kualitas zikir, usahakan untuk memahami makna bacaan, fokus dan khusyuk saat berzikir, serta lakukan secara konsisten. Membaca buku-buku tentang zikir juga bisa membantu meningkatkan pemahaman dan kualitas zikir Anda.
Advertisement
Kesimpulan
Zikir merupakan ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam. Dengan memahami arti zikir yang sebenarnya, jenis-jenis zikir, serta manfaat dan keutamaannya, diharapkan umat Muslim dapat lebih menghayati dan mengamalkan zikir dalam kehidupan sehari-hari. Zikir bukan hanya sekedar ucapan lisan, tetapi juga melibatkan hati, pikiran, dan perbuatan dalam mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berzikir secara konsisten dan penuh penghayatan, seorang Muslim dapat meraih ketenangan jiwa, meningkatkan keimanan, serta mendapatkan berbagai manfaat spiritual dan psikologis dalam hidupnya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)