Cara Mantan Guru JIS `Predator Paedofil` Jerat Korban

Dari flashdisk yang disita, diketahui ada sekitar 90 murid yang diduga jadi korban. FBI meminta pada semua pihak di seluruh dunia melapor.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 23 Apr 2014, 11:40 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2014, 11:40 WIB
Cara Mantan Guru JIS `Predator Paedofil` Jerat Korban
Dari flashdisk yang disita, diketahui ada sekitar 90 murid yang diduga jadi korban. FBI meminta pada semua pihak di seluruh dunia melapor.

Liputan6.com, Washington DC- Biro Investigasi Amerika Serikat (FBI) tengah mencari para korban tindak pelecehan seksual oleh seorang guru berkewarganegaraan AS bernama William James Vahey. Pria berusia 64 tahun itu diketahui pernah mengajar di Jakarta International School (JIS) selama 10 tahun, pada 1992-2002.

Apa yang William lakukan menjadi perhatian serius FBI lantaran jumlah korban diduga mencapai ribuan orang. Sejauh ini, FBI baru menemukan beberapa foto murid berusia 12 hingga 14 tahun yang diduga menjadi korban William. Foto tersebut terungkap dari flashdisk William yang dicuri pembantunya.

Namun kini William sudah tiada. Guru yang pernah mengajar di 9 negara tersebut bunuh diri Maret lalu, 2 hari setelah penyidik memegang bukti foto pelecehan seksual yang dilakukan dirinya.

Berdasarkan hasil penyelidikan, seperti dimuat situs resmi FBI,  Fbi.gov, Rabu (23/4/2014), untuk menjerat para korban, William diketahui mengajak murid yang diduga menjadi korbannya untuk bertamasya hingga malam. Saat momen dirasa tepat, sang guru memberi muridnya obat tidur dan melancarkan aksinya. FBI kini tengah menelusuri jenis obat tidur yang diberikan William kepada korban.

Dari flashdisk yang disita, diketahui ada sekitar 90 murid yang diduga menjadi korban. Lokasi dan waktu aksi paedofilnya juga terlacak. Namun FBI tak merincinya. Hanya memberitahu bahwa tamasya yang dilakukan William bersama muridnya terjadi dimulai sejak 2008.

Agen FBI, Fransen mengatakan, pihaknya tengah menelusuri dugaan ada banyak murid lain yang menjadi korban pelecehan seksual William. Oleh karena itu, FBI meminta pada semua pihak di seluruh dunia untuk melapor ke pihaknya bila ada teman atau keluarganya yang menjadi korban William.

"Kami tengah fokus untuk mencari kemungkinan ada korban lain sebelum 2008. Saya tak pernah melihat kasus yang seperti ini, mungkin ada banyak murid yang menjadi korban dalam kurun waktu tersebut (selama William mengajar).

William mengajar berpindah-pindah dari suatu negara ke negara lain selama 4 dekade atau 40 tahun. Ia pernah mengajar di Nikaragua, Inggris, Venezuela, JIS Indonesia, Arab Suadi, Yunani, Iran, Spanyol, dan Lebanon.

Dalam laman FBI, disebutkan bahwa korban guru Sejarah dan Geografi itu adalah murid dari berbagai negara. Namun Biro Investigasi tersebut belum mendapatkan data detail soal para korban.

Asusila di JIS

JIS saat ini sedang digemparkan oleh kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh 2 petugas kebersihan terhadap seorang murid TK. Polisi telah menetapkan 2 pria sebagai tersangka. Mereka masing-masing bernama Agun dan Frizkiawan.

Satu orang lainnya yang diduga terlibat adalah wanita bernama Afriska. Untuk saat ini, perempuan yang menjadi petugas kebersihan itu berstatus sebagai saksi untuk Agun dan Frizkiawan.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus menyelidiki adanya peran pihak lain, termasuk Afriska. Polisi tengah menelusuri apakah benar Afriska terlibat atau tidak.

"Sudah proses 2 tersangka, yang orang ketiga masih proses apakah dia ikut melakukan. Sedang kita lakukan pembuktian secara ilmiah apakah dia terlibat atau tidak," ujar Sutarman di Istana Negara, Jakarta, 22 April.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menutup TKI JIS. Meski demikian, untuk sementara, siswa tetap diizinkan belajar hingga tahun ajaran 2013/2014 berakhir.

"Prinsip penutupan mengikuti prosedur penutupan RSBI jadi dibiarkan dulu sampai tahun ajaran ini selesai, kan kalau ditutup seperti memutus benang itu kami tidak begitu," kata juru bicara Kemdikbud Ibnu Hamad, 22 April. (Elin Yunita Kristanti)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya