Eks PM Italia dan Bos AC Milan Berlusconi Jadi Pelayan Lansia

Mantan PM Italia Silvio Berlusconi dijadwalkan tiba di rumah perawatan San Pietro di Cesano Boscone.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 09 Mei 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2014, 13:30 WIB
 Silvio Berlusconi
Silvio Berlusconi (Reuters)

Liputan6.com, Milan Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi segera memulai kerja sosial selama setahun di sebuah rumah pelayanan dekat Milan. Hal itu wajib dia lakukan.

Sebelumnya, Berlusconi dijatuhi hukuman 4 tahun penjara karena penggelapan pajak tahun lalu. Namun, hukuman tersebut diubah menjadi kerja 4 jam seminggu melayani pasien demensia yang sudah lanjut usia (lansia).

Berlusconi dinyatakan bersalah dalam kasus terkait pembelian hak siar televisi oleh perusahaannya, Mediaset, pada 1990-an. Ia lolos dari penjara karena sistem pemidanaan Italia toleran pada terpidana yang sudah berusia di atas 70 tahun.

Dan Berlusconi sendiri yang memilih kerja sosial daripada tahanan rumah untuk menjalani masa hukumannya. Apalagi, seperti dikabarkan BBC, Jumat (9/5/2014), cara ini memungkinkannya untuk tetap memimpin partainya, Forza Italia menghadapi pemilu mendatang, meski pria flamboyan itu sudah tersingkir dari kursinya di majelis tinggi parlemen.

Namun, Berlusconi juga harus menyerahkan paspornya. Aktivitasnya di dalam Italia juga dibatasi. Ia juga harus mematuhi jam malam yang diberlakukan di rumah mewahnya yang terletak dekat Milan.

Terkait tugas barunya di rumah perawatan lansia, Berlusconi dilaporkan telah mempelajari penyakit Alzheimer. Dia dijadwalkan tiba di rumah perawatan San Pietro di Cesano Boscone Jumat pukul 09.45 waktu setempat.

Tak Ada Hak Istimewa

Rumah pelayanan lansia Katolik menegaskan, tak akan ada perlakuan istimewa bagi Berlusconi. Pria 77 tahun itu akan diperlakukan sama seperti asisten yang lain.

Massimo Restelli, kepala pelayanan di sana kepada koran La Repubblica mengatakan, pengenalan Berlusconi akan dilakukan secara bertahap, sehingga para pasien yang sudah sepuh bisa terbiasa dengannya.

"Harus ada langkah-langkah tertentu untuk menghindari kesalahan, dan ia (Berlusconi) harus melakukannya. Ia bisa membantu mempersiapkan makanan. Kedengarannya mudah, tapi sama sekali tak gampang. Kadang pasien harus diingatkan bahwa mereka sedang makan," kata Restelli.

Dia mengatakan Berlusconi akan didampingi setiap saat oleh petugas medis khusus Alzheimer.

"Kita akan melihat apakah kehadiran Berlusconi menciptakan semacam ikatan yang erat. Jika berhasil, ia akan jadi teladan bagi siapapun," tambahnya.

Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Berlusconi terkait hukuman kerja sosialnya itu. Namun, salah satu orang terkaya di Italia itu terus membantah tuduhan yang dialamatkan pada dirinya. Menuduh hakim sayap kiri sengaja mencari-cari kesalahannya.

Tahun lalu, ia juga dinyatakan bersalah karena membeli jasa PSK di bawah umur dan menyalahgunakan kekuasaan --yang membuatnya dilarang menyandang jabatan publik selamanya. Berlusconi juga tersingkir dari Senat. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya