Liputan6.com, Milan Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi segera memulai kerja sosial selama setahun di sebuah rumah pelayanan dekat Milan. Hal itu wajib dia lakukan.
Sebelumnya, Berlusconi dijatuhi hukuman 4 tahun penjara karena penggelapan pajak tahun lalu. Namun, hukuman tersebut diubah menjadi kerja 4 jam seminggu melayani pasien demensia yang sudah lanjut usia (lansia).
Berlusconi dinyatakan bersalah dalam kasus terkait pembelian hak siar televisi oleh perusahaannya, Mediaset, pada 1990-an. Ia lolos dari penjara karena sistem pemidanaan Italia toleran pada terpidana yang sudah berusia di atas 70 tahun.
Dan Berlusconi sendiri yang memilih kerja sosial daripada tahanan rumah untuk menjalani masa hukumannya. Apalagi, seperti dikabarkan BBC, Jumat (9/5/2014), cara ini memungkinkannya untuk tetap memimpin partainya, Forza Italia menghadapi pemilu mendatang, meski pria flamboyan itu sudah tersingkir dari kursinya di majelis tinggi parlemen.
Namun, Berlusconi juga harus menyerahkan paspornya. Aktivitasnya di dalam Italia juga dibatasi. Ia juga harus mematuhi jam malam yang diberlakukan di rumah mewahnya yang terletak dekat Milan.
Terkait tugas barunya di rumah perawatan lansia, Berlusconi dilaporkan telah mempelajari penyakit Alzheimer. Dia dijadwalkan tiba di rumah perawatan San Pietro di Cesano Boscone Jumat pukul 09.45 waktu setempat.
Tak Ada Hak Istimewa
Rumah pelayanan lansia Katolik menegaskan, tak akan ada perlakuan istimewa bagi Berlusconi. Pria 77 tahun itu akan diperlakukan sama seperti asisten yang lain.
Massimo Restelli, kepala pelayanan di sana kepada koran La Repubblica mengatakan, pengenalan Berlusconi akan dilakukan secara bertahap, sehingga para pasien yang sudah sepuh bisa terbiasa dengannya.
"Harus ada langkah-langkah tertentu untuk menghindari kesalahan, dan ia (Berlusconi) harus melakukannya. Ia bisa membantu mempersiapkan makanan. Kedengarannya mudah, tapi sama sekali tak gampang. Kadang pasien harus diingatkan bahwa mereka sedang makan," kata Restelli.
Dia mengatakan Berlusconi akan didampingi setiap saat oleh petugas medis khusus Alzheimer.
"Kita akan melihat apakah kehadiran Berlusconi menciptakan semacam ikatan yang erat. Jika berhasil, ia akan jadi teladan bagi siapapun," tambahnya.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Berlusconi terkait hukuman kerja sosialnya itu. Namun, salah satu orang terkaya di Italia itu terus membantah tuduhan yang dialamatkan pada dirinya. Menuduh hakim sayap kiri sengaja mencari-cari kesalahannya.
Tahun lalu, ia juga dinyatakan bersalah karena membeli jasa PSK di bawah umur dan menyalahgunakan kekuasaan --yang membuatnya dilarang menyandang jabatan publik selamanya. Berlusconi juga tersingkir dari Senat. (Sss)
Eks PM Italia dan Bos AC Milan Berlusconi Jadi Pelayan Lansia
Mantan PM Italia Silvio Berlusconi dijadwalkan tiba di rumah perawatan San Pietro di Cesano Boscone.
Diperbarui 09 Mei 2014, 13:30 WIBDiterbitkan 09 Mei 2014, 13:30 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mark Zuckerberg hingga Elon Musk Rugi USD 1,8 Triliun Imbas Kebijakan Ekonomi Trump
Lebaran Depok Bakal Digelar 11-17 Mei 2025, Siap Siap Ngubek Empang dan Rantangan
Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas
Memindahkan Jin yang Ada di Rumah, Apakah Bisa Dibenarkan? Simak Kata Buya Yahya
Jadi Kontroversi Lagi, Lee Jin Ho Kembali Bahas Kim Sae Ron Meski Dilarang Pengadilan
7 Potret Kiesha Alvaro dan Aurora Ribero Pemeran ‘Komang’, Kiesha Tulis Pesan Menyentuh
ROTI Sebar Dividen 2024 Rp 79,44 per Saham, Cek Jadwalnya
Hasil Badminton Asia Championships 2025: Jafar/Felisha Menang Mudah Atas Pasangan Chinese Taipei
Indonesia Pilih Negosiasi soal Tarif Impor AS, Tepatkah?
Penyebab Darah Tinggi pada Wanita, Ini Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya
Bitcoin Menanjak 7% Usai Donald Trump Putuskan Tunda Tarif Impor 90 Hari
Saksikan Kisah Nyata Teror di Balik Pernikahan Wanita Pemain Cinta di Indosiar, Kamis 10 April Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB