Astaga, Ada Senjata Sungguhan di Rak Mainan Anak Supermarket

Senjata itu berisi amunisi sungguhan dan ditemukan tergeletak di atas kotak mainan Playskool. Untung belum ada anak-anak yang mencobanya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 06 Jun 2014, 11:06 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 11:06 WIB
Astaga, Ada Senjata Sungguhan di Antara Mainan Anak
Sebuah senjata sungguhan yang berisi peluru ditemukan di rak mainan anak di suatu toko.

Liputan6.com, Myrtle Beach - Kecelakaan yang melibatkan senjata api bisa berawal dari kelalaian menaruhnya. Lebih parah lagi jika senjata api sungguhan malah ditempakan di rak mainan anak-anak di toko.

Seorang karyawan toko gerai Target menemukan senjata genggam yang berisi peluru di rak barang mainan anak di toko mereka di negara bagian South Carolina, hanya selang beberapa hari sebelum para pegiat mengumpulkan petisi terhadap jaringan toko itu untuk melarang keberadaan orang yang membawa senjata api dalam toko-toko mereka. Demikian kabar yang dilansir dari harian The Huffington Post, 5 Juni 2014.

Hari Kamis kemarin, stasiun WMBF juga melaporkan bahwa senjata itu berisi amunisi sungguhan dan ditemukan tergeletak di atas kotak mainan Playskool di cabang toko di Myrtle Beach, negara bagian South Carolina, hari Jumat lalu.

Dalam pernyataan kepada The Huffington Post, juru bicara Target, Molly Snyder, mengatakan, “Kami menanggap serius masalah ini dan bekerja sama dengan penegak hukum setempat. Karena masalah ini masih dalam penyidikan, kami tidak bisa berbagi informasi tambahan lain.”

Hari Rabu lalu, kelompok pendukung pengendalian senjata, Moms Demand Action for Gun Sense in America, memulai suatu kampanye nasional yang menyerukan Target untuk melarang orang menenteng senjata secara bebas di toko-toko mereka.

Petisi yang diajukan telah menyeret Target ke dalam pertentangan sengit antara Moms Demand Action dengan sejumlah pendukung penenteng senjata di Texas, yang pernah tertangkap dalam foto sedang membawa senapan serbu ke dalam suatu toko Target di Dallas di bulan Maret lalu.

Banyak video dan foto terkait kelompok penenteng senjata itu berisi gambar mereka sedang membawa senjata ke bebapa kedai makan (Chipotle, Chili's dan Sonic) sehingga kedai-kedai itu mengumumkan kebijakan anti-senjata bulan lalu. Setelah banyaknya kritik yang dilontarkan, C.J. Grisham, presiden kelompok Open Carry Texas, telah melunak dan meminta para anggotanya untuk berhenti membawa senjata-senjata mereka ke tempat-tempat usaha.

“Senapan serbu dan senjata tidak selayaknya ada di rak perlengkapan bayi, rak mainan—dan tidak boleh ada di rak di toko Amerika manapun yang sering dikunjungi kaum ibu semisal Target,” kata Shannon Watts, pendiri Moms Demand Action, dalam suatu pernyataannya di hari Kamis lalu. “Sudah waktunya Target, toko yang sering dikunjungi para ibu Amerika, untuk mengikuti contoh yang diberikan oleh Chipotle dan Starbucks dan melarang orang menenteng senjata api secara terbuka.”

Di lain pihak, Grisham, dalam pernyataannya kepada Huffington Post, menduga para pegiat pengendalian senjata sengaja menaruh senjata itu di rak mainan.

Melalui surel, ia menulis, “Target sedang dibidik oleh para ekstremis pengendalian senjata yang tidak mau berhenti sebelum agenda mereka dilaksananakan. Bagi kami, anak-anak adalah yang paling berharga dan kesengajaan membawa mereka ke dalam bahaya bentuk apapun untuk memaksakan agenda pribadi adalah hal yang mengganggu, sakit, dan kacau.”

Belakangan, seorang wanita jurubicara Moms Demand Action menanggapi tuduhan Grisham dengan pernyataan demikian: “Dugaan bahwa ada badan yang mengabdikan diri kepada pencegahan kekerasan bersenjata yang sengaja menempatkan senjata yang terisi di rak mainan di toko Target adalah suatu hal yang sungguh konyol. Moms Demand Action hanya fokus kepada keselamatan dan keamanan keluarga dan masyarakat kita. Hanya ada satu organisasi yang memiliki riwayat pernah membawa senjata-senjata terisi ke dalam toko Target—dan itu bukanlah kami.” (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya