Liputan6.com, Karachi - Pasukan keamanan Pakistan kembali menggelar operasi militer di Bandara Internasional Jinnah, Karachi. Tembakan kembali terdengar, beberapa jam setelah pihak keamanan mengumumkan akhir dari pengepungan atas kaum militan yang menyerang bandara dan menewaskan 24 orang.
Menurut seorang juru bicara pihak terkait, kelompok Taliban Pakistan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Karachi itu.
Baca Juga
Juru bicara pasukan paramiliter, Sibtain Rizvi, menambahkan, salah satu polisi dilaporkan terluka dalam penembakan berulang itu.
Advertisement
Seorang wartawan AFP di tempat kejadian mengatakan, suara tembakan terdengar di dalam bandara. Serangan sebelumnya terjadi pada Minggu 8 Juni malam dan berlangsung sampai fajar. 10 Militan tewas.
Para militan yang dilengkapi dengan rompi bunuh diri, granat dan peluncur roket terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan. Serangan ini merupakan salah satu serangan paling berani dalam beberapa tahun terakhir di kota terbesar Pakistan itu.
14 korban adalah personel keamanan, dan 4 di antaranya pekerja bandara.
Berdasarkan penuturan militer Pakistan, kelompok pejuang yang terlibat baku tembak itu berasal etnis Uzbek.
"3 Militan meledakkan diri dan 7 orang tewas oleh pasukan keamanan. Para militan sepertinya Uzbek," jelas Rizwan Akhtar, salah satu kepala dari pasukan paramiliter dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Serangan itu tentu menimbulkan kekhawatiran baru, tentang situasi keamanan Pakistan. Terlebih bagaimana militan mampu menembus sistem keamanan Bandara Internasional Jinnah, yang merupakan salah satu bandara terbesar di dunia. (Yus)