Liputan6.com, Kiev - Ketika jasad-jasad korban kecelakaan maut Malaysia Airlines Penerbangan MH17 mencapai Kharkiv, kota di bawah kendali Pemerintah Ukraina, pihak kembali Kiev kembali melancarkan tudingan pada Rusia. Menyebut perwira Moskos lah yang menembak jatuh pesawat yang mengangkut 298 orang itu.
Vitaly Nayda, direktur keamanan informasi Ukraina yang menyuarakan tudingan tersebut dalam wawancara dengan CNN. "Pelakunya pasti Rusia," kata dia, seperti dikutip Liputan6.com pada Selasa (22/7/2014).
"Seorang perwira yang terlatih, dilengkapi senjata, dan terdidik...memencet tombol." Intelijen ukraina, kata dia, punya bukti yang mendasari klaim tersebut.
Bukti itu, kata Nayda, adalah rekaman audio yang didapat pihak intelijen. "Kami merekam percakapan antara perwira Rusia dan seseorang di kantornya di Moskow," kata dia. "Kami tahu pasti, beberapa menit sebelum rudal ditembakkan, ada laporan ke perwira tersebut bahwa pesawat (target) telah datang."
"Mereka tahu pesawat itu datang dengan kecepatan dan arah yang konstan. Mereka seharusnya tahu, itu bukan pesawat tempur namun 'pesawat sipil berbadan lebar."
Namun, rekaman tersebut hingga kini belum dirilis ke publik.
Sebelumnya, Moskow membantah bertanggung jawab terkait penembakan MH17. Petinggi militer Rusia, Letnan Jenderal Andrei Kartapolov bahkan menuduh Ukraina lah yang menembak pesawat tersebut dari salah satu jet militer-- tudingan itu dibantah Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang mengatakan saat kejadian semua pesawat tempur negaranya masih ada di darat.
'Tersangka' ketiga, pemberontak Ukraina pro-Rusia juga membantah bertanggung jawab. "Ini adalah bagian dari perang informasi," kata pemimpin pemberontak Alexander Borodai. "Kami tidak memiliki kemampuan teknis untuk menghancurkan pesawat itu. Namun, Ukraina tidak tertarik pada kebenaran."
Secara terpisah, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan menggunakan pengaruhnya pada pemberontak Ukraina demi investigasi menyeluruh.
Namun, pihak AS tak percaya kata-kata Putin. "Tak ada perkataan putin yang bisa dipercaya," kata senator Partai Republik dari Arizona, John McCain. "Ada 'terlalu banyak bukti' keterlibatan Rusia dalam tragedi ini."
Ukraina: Perwira Rusia Tekan Tombol Rudal ke Arah MH17
Ukraina mengaku punya bukti. "Seorang perwira yang terlatih, dilengkapi senjata, dan terdidik...memencet tombol."
diperbarui 22 Jul 2014, 22:43 WIBDiterbitkan 22 Jul 2014, 22:43 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Aplikasi DeepSeek Hilang di Italia, Buntut Penyelidikan Soal Keamanan Data
Arti One: Pengertian, Penggunaan, dan Perbedaannya dengan Ones dan One's
6 Fakta Artis FTV Larasati Nugroho Kecelakaan Tunggal, Alami Luka di Kepala
Timnas Indonesia Rilis Jersey Prematch, Desain Uniknya Banyak Dipuji Fans
Bolehkah Tidak Sholat Jumat saat Bepergian Jauh? Ini Syaratnya Kata Buya Yahya
Puan Fokus pada Kesolidan Partai dan Kesejahteraan Rakyat dalam Bimtek Legislator PDIP
Penyanyi Asal Inggris, Marianne Faithfull Meninggal di Usia 78 tahun
Momen Penyambutan Ratusan Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel
Bursa Saham Asia Melesat Sambut Akhir Pekan, Ikuti Wall Street
Fungsi Turunan Uang Adalah: Memahami Peran Penting Uang dalam Perekonomian
Bukan Lagi Zonasi, Ini 4 Jalur Penerimaan Murid Baru
Profil Chef Rudy Choirudin, dari Juru Masak yang Banyak Digemari Emak-Emak Kini Jadi Juri Baru MasterChef Indonesia