Polisi Antihuru-hara dan Demonstran Bentrok, Brussels Rusuh

Semula demonstrasi berjalan aman, namun kerusuhan di Brussels timbul menjelang akhir unjuk rasa yang diikuti sekitar 100 ribu warga Belgia.

oleh Anri Syaiful diperbarui 07 Nov 2014, 07:08 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2014, 07:08 WIB
Brussels rusuh
Polisi Antihuru-hara Belgia bentrok dengan demonstran. (Reuters)

Liputan6.com, Brussels - Kerusuhan melanda ibukota Belgia, Brussels. Polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah para pengunjuk rasa yang menentang pengetatan anggaran dan agenda pasar bebas.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/11/2014), belasan orang terluka dan sejumlah mobil dibakar. Semula demonstrasi berjalan aman, namun kerusuhan timbul menjelang akhir unjuk rasa yang diikuti sekitar 100 ribu warga Belgia, Kamis waktu setempat.

Pantauan BBC, para pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom asap ke arah polisi, sementara polisi menggunakan meriam air dan gas air mata.

Para pemrotes kemudian membentangkan spanduk berisi pesan-pesan menentang kebijakan baru pemerintah. Meliputi perpanjangan usia pensiun, pembekuan tingkat gaji, dan pemotongan pelayanan umum.

Pemerintah koalisi menegaskan langkah-langkah seperti itu diperlukan untuk menekan defisit anggaran dan memenuhi ketentuan Uni Eropa. Sebaliknya, serikat-serikat buruh sudah mengancam akan menggelar aksi-aksi serupa dalam waktu dekat.

"Pemerintah mengatakan, dan semua partai mengatakan kepada kami bahwa tidak ada pilihan lain. Kami tidak menafikkan kenyataan mereka harus mencari 11 miliar euro, tapi kami telah lama mengatakan bahwa uang itu sangat mungkin bisa didapatkan dari sumber lain bukan dari kantong pekerja," kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja CSC, Marie Helene Ska.

Gelombang protes kali ini, menurut serikat-serikat buruh, akan diikuti dengan serangkaian demonstrasi di sejumlah kota di Belgia. Terutama sebelum mencapai puncak mogok kerja nasional yang direncanakan bakal digelar pada 15 Desember mendatang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya