Liputan6.com, Pennsylvania - Seorang berpakaian militer ala 'Rambo' dilaporkan mengeksekusi mati satu keluarga di Pennsylvania, Amerika Serikat. Seluruhnya tewas di tempat kejadian, sementara pelaku penembakan melarikan diri dan buron.
"Enam orang tewas ditembak dan seorang lainnya terluka di tiga lokasi dekat Philadelphia," kata para pejabat Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat seperti dikutip BBC, Selasa (16/12/2014).
Penembakan berlangsung di Souderton, Lansdale, dan Harleysville sejak pukul 04.00 dini hari waktu setempat.
Penembakan pertama terjadi di Souderton, lokasi rumah mantan ipar Stone, Patricia Flick. Ia dibunuh bersama suaminya, Aaron Flick dan anak mereka, Nina yang berusia 14 tahun. Putra mereka, Anthony Flick yang berusia 17 tahun terluka parah.
Selanjutnya, penembakan terjadi di sebuah rumah dekat Lansdale. Di sana, ibu mantan istrinya Nicole Stone, Joanne Hill dan neneknya Patricia Hill dibunuh.
Nicole Stone belakangan dibunuh di rumahnya, di Harleysville. Para tetangga mengaku melihat Stone lari membawa kedua anaknya, sehingga mereka memberitahu polisi.
Beberapa saat kemudian, kedua anak itu ditemukan dalam keadaan sehat, sebagaimana dilaporkan koresponden BBC di Washington DC, Barbara Plett-Usher.
Polisi lalu mengepung rumah Stone di Pennsburg dan menyerukan agar ia ke luar. Namun, ternyata ia sudah tak ada di dalamnya.
Jaksa Distrik Montgomery, Risa Vetri Ferman, mengatakan bahwa tersangka masih dicari di berbagai lokasi. "Saat ini kami tidak tahu di mana dia," ucap dia.
Kepolisian Distrik Montgomery kini masih mencari pelaku yang diidentifikasi sebagai Bradley William Stone. Pria berusia 35 tahun yang saat beraksi mengenakan pakaian ala militer dan menggunakan tongkat berjalan.
"Stone amat mungkin bersenjata, sehingga warga diimbau tetap di dalam rumah masing-masing," ungkap pihak Kepolisian Distrik Montgomery.
Â
Ketiga insiden itu, berdasarkan laporan sementara, amat mungkin dipicu perselisihan hak asuh antara Stone dan keluarga mantan istrinya.
"Ini adalah tragedi, kota ini adalah kota yang tenang dan damai," ujar warga setempat, Audrey Gallina kepada harian Philadelphia Inquirer. (Tnt/Mut)