Presiden Korsel Park Geun-Hye Siap Ajak Kim Jong-Un Berdialog

Presiden Korsel menyebut pertemuan dengan Jong-Un nantinya dilakukan tanpa pra-kondisi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Jan 2015, 11:13 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2015, 11:13 WIB
Kemunculan pertama Kim Jong-un setelah sebulan absen
Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-Un

Liputan6.com, Seoul - Terobosan demi menciptakan perdamaian di Semanjung Korea dilakukan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye. Dirinya menyatakan siap duduk satu meja dan berdialog dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un.

Kondisi di Semanjung Korea diketahui memanas beberapa dekade belakangan. Hal ini terkait dengan program nuklir yang dilancarkan oleh Korut.

Untuk mengakhiri situasi ini, Park menyebut pertemuan dengan Jong-Un nantinya dilakukan tanpa pre-kondisi. Walau begitu, dalam konfrensi pers yang digelar di Ibu Kota Seoul, Park tidak bisa memastikan kapan pertemuan ini akan terwujud.

"Posisi saya adalah untuk meredakan ketegangan di wiliyah dan mewujudkan unifikasi yang damai. Agar ini terwujud saya siap bertemu siapa pun," sebut Park seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/1/2015).

"Jika ini bisa membantu, saya siap bertemu Korut tanpa ada pra-kondisi," sambung dia.

Sampai saat ini, selain dari pernyataan Presiden Park, belum ada langkah konkrit dari kedua negara untuk mewujudkan pertemuan Korut-Korsel.

Semenjak Korea terpisah dua, Korut dan Korsel kerap menujukkan ke tidak akurannya. Bahkan kedua pemimpin negara hanya bertemu dua kali sejak perang dunia II berakhir. Namun di awal 2015, titik terang perdamaian di semanjung Korea mulai terlihat. Ini dimulai kala Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-Un menyampaikan pidato tahun baru yang bernada positif terkait situasi semenanjung Korea.

"Bila suasana dan atmosfirnya baik, maka tidak ada alasan untuk tidak menggelar pertemuan tingkat tinggi Korea," sebut Jong-Un dalam pidato tahun barunya.

Walau begitu, Pyongyang untuk diajak berunding selalu mengirimkan penolakannya. Korsel pun menuding hal ini diambil agar persoalan pelanggara HAM Korut tidak terungkap di muka publik. (Ger/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya