Respons Kemlu saat Brasil Sebut Nilai Perdagangan Indonesia Kecil

Presiden Brasil Dilma Rouseff menyatakan, jumlah perdagangan Brasil dan Indonesia sangat kecil. Tak sampai 1 persen.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Feb 2015, 12:49 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2015, 12:49 WIB
 Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Arrmanatha Nasir. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Brasil Dilma Rouseff kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Dia menyebut insiden ditolaknya surat kepercayaan dari Dubes RI Toto Royadi tidak akan berimbas di negaranya.

Rouseff menyatakan, hal itu karena estimasi jumlah perdagangan Brasil dan Indonesia sangat kecil. Pada 2014 tercatat hanya sebesar US$ 4 milliar.

Jumlah itu pun tidak sampai 1 persen dari keseluruhan perdagangan Brasil dengan negara lain.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui juru bicaranya, Arrmanatha Nasir, mengatakan belum mengetahui langsung komentar Rouseff. Namun, ia mengatakan hubungan Indonesia dengan seluruh negara itu penting.

"Kami menganggap semua negara yang memiliki bilateral dengan kita negara penting, negara sahabat," sebut Arrmanatha, di Kantor Kemlu Jakarta, Rabu (25/2/2015).

"Kalau tidak penting kita tidak mau bikin hubungan bilateral dengan negara tersebut," tambah dia.

Tapi ia pastikan Indonesia tidak akan melontarkan komentar yang dapat memperkeruh keadaan. Sebab, hal tersebut adalah permintaan langsung dari Presiden Joko Widodo.

"Salah satu instruksi Presiden adalah jangan memanaskan situasi ini. Kita nggak mau berspekulasi apa yang harus kita lakukan ke depan," pungkas pria yang akrab disapa Tata itu. (Tnt/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya