Liputan6.com, Damaskus - Video eksekusi kembali dirilis kelompok radikal dunia, ISIS. Dalam rekaman video tersebut, tampak seorang anak laki-laki menembak tawanan warga negara Israel.
Dikutip dari BBC, video berdurasi hampir 14 menit itu menggambarkan seorang pria yang menyatakan jati dirinya sebagai Mohammed Said Ismail Musallam. Pria berusia 19 tahun itu tampak berlutut di hadapan eksekutor. Orang yang mengeksekusinya seorang bocah yang usianya tak lebih dari 12 tahun.
Di hadapan kamera, Musallam mengatakan ia direkrut badan intelijen Israel, Mossad, untuk menyusupi ISIS di Suriah dan melakukan mata-mata untuk kepentingan Israel.
Video tersebut belum diverifikasi kebenarannya dengan pihak-pihak independen.
Rekaman video diakhiri dengan aksi anak remaja yang tampak menembak tawanan di dahinya dengan pistol. Tampak pula seorang pria berdiri di samping anak tersebut.
Dalam bahasa Prancis, pria itu mengeluarkan ancaman terhadap orang-orang Yahudi di Prancis.
Orang tua Musallam mengatakan kepada wartawan pada Februari 2015 bahwa anaknya itu telah melakukan perjalanan ke Turki untuk liburan.
"Anak saya pergi ke Turki untuk liburan dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia diculik oleh IS (ISIS) di Suriah dan hanya itu," kata ayah Musallam seperti dikutip NBC News.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa ia telah berkunjung ke banyak tempat di Suriah dan bahwa ia ingin pulang ... Dia mencoba untuk kembali tapi IS menahannya. Terakhir kali seseorang berbicara kepada saya dan mengatakan bahwa anak saya berada di sebuah IS penjara. .. Aku pernah mendengar dari dia lagi."
Sebelumnya, identitas eksekutor ISIS yang tampil di beberapa video pemenggalan sandera terkuak. Eksekutor itu adalah Mohammed Emwazi, warga Inggris kelahiran Kuwait.
Baca Juga
Sejumlah tawanan dipenggal oleh Emwazi, termasuk wartawan Amerika Serikat, James Foley dan dua sandera Jepang, Haruna Yukawa dan Kenji Goto. (Ali/Ein)
Advertisement