Liputan6.com, Sanaa - Kepolisian Yaman tengah menelusuri aksi bom bunuh diri di dua masjid di Ibukota Sanaa yang telah mengakibatkan sekitar 147 orang tewas, termasuk 13 anak-anak.
Aparat setempat berhasil menemukan rekaman kamera pengawas CCTV yang diyakini menjadi kunci untuk mengungkap pelaku. Dalam video itu terlihat seorang pria cacat berjalan kemudian menemui seorang lelaki lain. Keduanya kemudian masuk ke dalam masjid Badr di Al Safia. Dan bom pun meledak.
Polisi menduga kuat bahwa salah satu dari lelaki itu pura-pura atau menyamar sebagai orang cacat untuk mengelabui petugas keamanan masjid. Bom ditengarai disimpan di dalam gips yang menopang kakinya.
Pelaku pertama yang pura-pura cacat awalnya tampak tengah melirik jemaah di dalam masjid. Sedangkan petugas keamanan mencoba menghadangnya untuk mengetahui apa yang sedang ia cari. Tapi pada akhirnya ia lolos masuk ke masjid dan meledakkan bomnya.
Sementara pelaku kedua terlihat buru-buru masuk ke masjid beberapa saat kemudian, dan meledakkan bom selanjutnya. Ia menjadi pelaku bom bunuh diri kedua.
Baca Juga
"Aku langsung terpental ke tanah dan ketika sadar, saya tak berdaya dan terbaring di tanah yang dipenuhi darah," ujar seorang korban selamat, Ahmed al-Gabri, seperti dimuat News.com.au, Selasa (24/3/2015).
Dia mengatakan, 2 jemaah masjid di sampingnya yang kala itu hendak menunaikan salat jumat, tewas. Salah satunya terluka parah karena terkena tajamnya serpihan kaca.
Korban selamat lainnya, Sadek al-Harithi mengungkapkan ledakan dahsyat tersebut seperti gempa bumi. "Guncangan di tanah seakan-akan ingin menelan semua orang di dalam masjid," ujar dia.
Beberapa saat setelah pengeboman, kelompok yang mengklaim sebagai cabang dari ISIS menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut. Jika benar demikian, Pemerintah Yaman diharap waspada. Sebab ISIS sudah mulai masuk dan mengacaukan negara tersebut.
Selama ini, Yaman dihantui oleh keberadaan kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP). Pengeboman ini juga diyakini menjadi peringatan bagi pemberontak Houthi yang kini menghadapi perlawanan dari AQAP dan pendukung Presiden Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi.
Presiden Abedrabbo Mansour Hadi baru-baru ini mengutuk para pelaku dan menyebut mereka sebagai 'teroris, pelaku kriminal, dan pengecut'. "Serangan keji seperti ini dilakukan oleh musuh bangsa kita yang ingin membuat Yaman menjadi lebih kacau dan semakin panas," ujar Hadi. (Riz)
Advertisement