PM India: 23 Negara Minta Ungsikan Warganya dari Yaman

Warga negara asing yang ada di Yaman berbondong-bondong meninggalkan wilayah yang tengah berkecamuk itu, termasuk India.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 19:30 WIB
PM India: 23 Negara Minta Ungsikan Warganya dari Yaman
Warga India yang diungsikan dari Yaman. (Reuters)

Liputan6.com, Sanaa - Warga negara asing yang ada di Yaman berbondong-bondong meninggalkan wilayah yang tengah berkecamuk itu, termasuk India. Bahkan beberapa negara saling bahu-membahu untuk mengevakuasi, baik warganya maupun dari negara lain.

Negara pimpinan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi itu mengutarakan ada beberapa negara asing, yang telah meminta bantuan untuk mengeluarkan warganya dari Yaman.

"23 Negara telah meminta pertolongan mengungsikan warga mereka dari Yaman yang dilanda perang. Setelah New Delhi melancarkan operasi besar-besaran untuk mengangkut warganya, baik melalui udara maupun melalui laut," tulis PM Modi melalui Twitter seperti dikutip dari VOA News, Selasa (7/4/2015).

Dalam satu postingan, Modi juga menyampaikan dukungannya pada upaya bantuan evakuasi tersebut.

"Usaha pertolongan itu mencerminkan kesediaan kami untuk melayani rakyat kami, dan kesediaan untuk menolong warga negara lain yang dalam bahaya," tulis Modi lagi.

Sejauh ini, India telah mengungsikan kira-kira 3.000 orang termasuk warga asing. Kira-kira separuh warganya yang bekerja di Yaman berprofesi sebagai perawat.

Proses evakuasi India sebagian menggunakan perahu kecil, dan kapal milik angkatan laut. Lainnya telah diangkut pulang melalui udara, setelah memperoleh bantuan Arab Saudi untuk mendapat akses yang aman ke wilayah angkasa Yaman.

India mempunyai pengalaman di masa lalu dalam usaha pengungsian besar-besaran. Dalam beberapa tahun ini, negara itu juga telah melakukan operasi serupa di Ukraina, Irak dan Libya.

Sebelumnya, New Delhi juga telah memimpin misi kemanusiaan di kawasan Samudera Hindia. Pada Desember 2014, kapal-kapal dan pesawat India juga memberikan bantuan untuk mengangkut air ke Maladewa. Ketika itu daerah tersebut  dilanda kekurangan air minum. (Tnt)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya