Ilmuwan Rusia Tangkap Gurita Raksasa

Ujung tentakel hewan ini memiliki kait-kait yang sangat tajam. Selongsong tubuhnya juga lebih panjang daripada kebanyakan jenis cumi lainnya

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 25 Jul 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2015, 15:00 WIB
Ilmuwan Rusia Tangkap Gurita Raksasa
Sedang dikerjakan

Liputan6.com, Kutub Selatan Dalam sebuah video, para peneliti Rusia merekam penemuan yang langka. Dalam tayangan video YouTube itu, terlihat tim All-Russian Research Institute of Fisheries and Oceanography itu menemukan cumi-cumi raksasa (Mesonychoteuthis hamiltoni) yang merupakan spesies cumi-cumi terbesar di dunia. Bukan hanya cumi-cumi terbesar, spesies ini juga merupakan hewan tak bertulang belakang terbesar. Ukuran panjang cumi raksasa itu bisa mencapai 14 meter.

Ujung tentakel hewan ini memiliki kait-kait yang sangat tajam. Selongsong tubuhnya juga lebih panjang daripada kebanyakan jenis cumi lainnya. Secara rata-rata, cumi-cumi betina memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar dibandingkan pejantannya. Tidak hanya itu, paruh hewan itu juga jauh lebih besar daripada jenis cumi manapun.

Di awal tahun 2013, media internasional melaporkan bahwa para peneliti Jepang yang berkerja sama dengan Discovery Channel untuk pertama kalinya berhasil merekam video cumi-cumi raksasa hidup sepanjang 3 meter. Ternyata, para ilmuwan Rusia yang tergabung dalam All-Russian Research Institute of Fisheries and Oceanography sudah beberapa tahun menyimpan video penemuan cumi raksasa dalam perjalanan mereka ke Kutub Selatan.

Dalam Polit.ru tercantum wawancara dengan para pakar kelautan yang terlibat dalam penjelajahan tersebut, Ivan Istomin dan Alexander Vagin. Menurut Alexander Vagin, kejadian itu berlangsung pada Januari 2008 di laut D'Urville, di lepas pantai Kutub Selatan. Pada saat itu, tim tersebut bertugas di atas kapal nelayan Korea Selatan sebagai bagian dari pengamat internasional ANTKON.

Menggunakan cumi-cumi dan ikan kecil sebagai umpan, tali pancing pun diturunkan hingga kedalaman 6 kilometer. Peneliti Ivan Istomin mengatakan bahwa cumi-cumi itu sempat berganti warna tubuh menjadi merah, sesuai dengan warna bagian bawah lambung perahu mereka. Sayangnya, kapten kapal Korea itu tidak melihat langsung kejadiannya dan ia kurang setuju menangkap cumi-cumi tersebut dan menariknya ke dek kapal.

Namun, para ilmuwan tertarik untuk mempelajari hewan itu lebih dalam. Akhirnya, cumi-cumi itu dilepaskan kembali. Selain itu, terungkap melalui wawancara bahwa spesies cumi besar lainnya, Architeuthis, pernah ditemukan di pantai Selandia Baru. Panjang tubuhnya, termasuk tentakel berburunya, mencapai 17,4 meter!

Hewan laut memang misterius dan sering mengejutkan, ya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya